Sabtu, 29 Oktober 2011

Pasang Surut Bisnis Kenari

Seperti layaknya bisnis dalam sektor apapun dikenal istilah naik/turun, pasang/surut atau baik/jelek kondisi bisnis, hal tersebut sudah merupakan “hukum dunia usaha”. Demikian juga dalam bisnis burung kenari (baik peternakan maupun jual beli) tidak luput dari hukum dunia usaha karena merupakan salah satu dari cabang usaha.

Pada periode sekarang (Januari s/d April 2011) kalau diperhatikan harga burung kenari sedang melambung tinggi. Fenomena melambungnya harga burung kenari, di satu sisi tentunya mambawa berkah tersendiri bagi orang-orang yang berusaha di sektor hulu (peternak) yang bisa menikmati kenaikan harga jual rata-rata sebesar 45% bahkan untuk jenis kenari F1 Yorkshire kenaikannya mencapai 100% (dibandingkan dengan harga pasaran April 2010) . 

CONTOH : F1 YORKSHIRE

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang hanya berprofesi hanya sebagai penjual (yang notabene tidak memproduksi sendiri alias hanya murni jual beli), fenomena melambungnya harga kenari ini tidak serta merta melambungkan margin penjualan karena memang harga pokok dari peternak pun sudah tinggi, namun secara keseluruhan keuntungan dirasakan cukup baik karena kuantitas penjualan semakin tinggi.

Dari segi konsumen sebagai pemakai/penghobi kenari, melambungnya harga kenari tentu saja dapat menjadi malapetaka tersendiri karena berhubungan erat dengan jatah belanja keluarga yang secara umum semakin hari semakin tinggi pula, sedangkan bagi sebagian orang tertentu kebutuhan akan hobi-pun sulit untuk diajak berkompromi.

Pertanyaan yang timbul adalah : 
1. mengapa sampai terjadi lonjakan harga yang luar biasa atau bisa dikatakan tidak terkendali ?
2. kenari jenis apa yang menjadi “biang keladi” lonjakan harga ini ?
3. siapa yang “berulah” sehingga menyebabkan lonjakan harga ?
4. apakah harga akan stabil di posisi seperti sekarang ini ? ataukah akan kembali turun mencari titik keseimbangan yang baru ?

Secara umum dan singkat, jawaban atas pertanyaan tersebut diatas adalah :
1. kenaikan harga disebabkan berlakunya hukum ekonomi yaitu keterkaitan antara permintaan dan penawaran. 
2. kita dapat dengan mudah menentukan jenis kenari yang menjadi biang keladi lonjakan harga ini adalah jenis kenari YORKSHIRE

BIANG KELADI

3. untuk menunjuk aktor utama yang menjadi penyebab utama lonjakan harga tentunya dapat menjadi perdebatan yang panjang dan jawaban pastinya memerlukan penelitian yang lebih jauh apakah importir, pedagang eceran, peternak, pelomba atau penghobi rumahan ?
4. beberapa prediksi sempat mengemuka mengenai harga kenari mulai dari yang bernada optimis bahwa harga akan terus naik, sampai yang bernada pesimis bahwa harga akan kembali terjun bebas. Namun prediksi yang paling realistis adalah bahwa pasar akan menciptakan titik keseimbangan harga yang baru sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran.
by ;cece

Kamis, 27 Oktober 2011

Tips dan Ulasan Penangkaran Cucak Rawa Alif Bird Farm

Cucak Rowo dowo buntute..., nama burung pada bait lagu populer itu memang menjadi idola di dunia perburungan, Cucak Rowo (CR) suaranya yang merdu membuat kebanyakan pecinta burung ingin memilikinya. Konservasi adalah cara yang paling tepat untuk menyelamatkan dan melestarikan populasi burung ini, dengan menangkarkannya berarti kita turut menjaga warisan anak cucu kita, jangan sampai anak cucu kita kelak hanya kebagian ceritanya saja.


Untuk itu bagi yang ingin menangkarkan Cucak Rowo berikut tips dan ulasan dari penangkaran Alif Bird Farm :

1. Indukan, yang jelas harus bunyi dan sudah matang usianya, biasanya sekitar 1,5 tahun - 2 tahun sudah bisa di tangkarkan

2. Penjodohan, di tempatkan dulu di sangkar gantung, kalau sudah bunyi bersahut-sahutan saling ngisi dan keluar kliuknya berarti sudah nyetel (berjodoh). 

3. Makanan, buah kalau saya harus selalu ada, bisa pisang atau pepaya, kalau susah nyari pisang kepok ya pake aja pepaya burung 
Jangkrik, kasih sebanyak-banyaknya selama penjodohan. 

4. Mengeram, normalnya jumlah telur 2, Proses mengeram selama 14 hari.

5. Menyapih, normalnya di panen dari sarang setelah umur 5 hari sampai 10 hari, tergantung dari indukan. Kalau indukannya nakal atau kurang bisa "bawa anak" umur sehari harus segera dipanen untuk mencegah kematian.
Pemberian jangkrik diambil perutnya saja, kepala dan kakinya di buang, selanjutnya berikan vita chick dicampur dengan voor yang telah di seduh terlebih dahulu pemberiannya tidak perlu banyak-banyak, kalau kebanyakan warna dasar voornya berubah menjadi merah karena warna dasar vita chick merah.
Tujuan pemberian vita chick adalah untuk mempercepat pertumbuhan bulu dan tulang, sehingga anakan menjadi cepat pertumbuhanya.

6. Kandang
Nah ini seru nih, saya sampai berapa kali merubah kandang mungkin lebih dari 5 kali dari yang modelnya seperti kandang penangkaran jalak suren, hingga akhirnya jadilah seperti ini, (terima kasih banyak Pak Eriez, kalau tidak dibimbing bapak, mungkin saya sudah patah arang) Beliau adalah guru saya, yang mengajari saya dari nol kecil sampai nol besar seperti ini, belum lulus TK juga sampe sekarang 

Ukuran ideal : p x l x t = 2 x 1,5 x 3 meter.
Ada pepohonan hidup, biasanya pohon perdu seperti beringin hijau, tanjung, sawo kecik atau pohon asem, kalau bisa yang ukurannya sudah mencapai 1 meter. Fungsi pohon adalah untuk mejaga suhu di dalam kandang selain pasir.
Diantara beberapa pohon yang pernah saya coba, pohon beringin hijau lebih kuat dari jenis lain yang saya sebut diatas. 

Sarang bisa pakai sarang gantung, sarang tancap, atau sarang tempel.

Kelembaban
Perlu diingat bahwa burung Cucak Rawa hidup di hutan yang berawa-rawa, artinya butuh kelembaban. Cara kedua untuk mengatur kelembaban adalah dengan memberikan pasir pada alas kandangnya, terserah mau pakai pasir laut atau pasir yang biasa dipake buat bangunan. Tidak di perlukan penerangan lampu sebagai penghangat di malam hari. Karena aslinya di alam juga tidak seperti itu.

Tangkringan
Kalau bisa tangkringannya dari ranting pohon asem, kalau susah nyarinya pakai ranting pohon rambutan. Sebelum meletakkan tangkringan, anda harus masuk kandang dahulu, dan resapi jika anda jadi burung yang di tangkarkan, anda ingin nangkring dimana. Tanpa disadari, penempatan tangkringan memainkan andil juga dalam penangkaran.

Kolam
Kolam berfungsi sebagai bak mandi dan tempat minumnya. Sekalipun di kasih tempat minum, biasanya burung tetap minum di kolam tersebut.

7. Lain-lain
Ekstra Fooding
Kalau saya cukup di kasih jangkrik sebanyak-banyaknya, nggak perlu yang neko-neko. Ada bagusnya juga di berikan asinan (tulang sotong), tapi tidak setiap hari. Untuk memperkuat cangkang telurnya

Desinfektan
Saya menggunakan merek Rodalon, di semprotkan setiap 1-3 bulan sekali ke dalam kandang, tergantung keadaan burung di dalam kandang, usahakan jangan ketika mengeram.

Rasanya nggak sempurna kalau hanya sebatas lewat dunia maya, mungkin itulah kenapa menjaga tali silaturahmi itu penting, kunjungilah penangkar Cucak Rawa yang sudah berhasil, hormatilah mereka-mereka yang sudah berhasil dengan mengunjunginya mulai dari yang terdekat kalau memang jaraknya jauh, setiap penangkar punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri, tidak ada yang sempurna, apalagi jika anda membeli hasil tangkarannya, wah udah pasti di jawab dengan senang hati.
by 
fauzan_zhd

Pengendalian Hama Tikus


Diantara berbagai jenis hama, tikus (rattus argentiventer) merupakan hama yang paling menjengkelkan karena sulit diberantas. Tikus merupakan binatang bersifat jera hama, yaitu tidak akan memangsa umpan beracun yang sama bila ia pernah memakannya. Perkembangbiakannya pun sangat cepat. Dalam setahun sepasang tikus mampu beranak hingga 1.270 ekor.

Tikus menyerang tanaman padi mulai dari yang masih di persemaian, stadia vegetatif sampai setelah membentuk biji. Artinya, tikus sangat menyukai daun, batang, maupun biji padi. Dalam pengendaliannya, sebaiknya dilakukan dengan cara-cara terpadu.

Teknik Budidaya
Pengendalian dengan cara ini adalah melakukan penanaman padi secara serentak agar serangan hama tidak mengarah hanya pada beberapa petak sawah saja. Idealnya, penanaman serentak dilakukan pada sawah seluas 20 hektar. Bila penanaman serentak tidak mungkin dilakukan karena petani di sekitar areal persawahan kita tidak mau melakukannya maka dengan teknik ini setidaknya sudah dapat mengurangi intensitas serangan hama tikus.

Cara Biologis
Pengendalian secara biologis antara lain membiarkan berbagai hewan predator tikus seperti ular sawah dan burung hantu hidup di sekitar aral persawahan.

Cara Fisik
Pengendalian tikus secara fisik dilakukan dengan cara pemasangan perangkap. Perangkap tikus berupa anyaman kawat besi — banyak dijual di pasaran — yang di dalamnya diberi umpan.

Untuk menghemat, perangkap bisa dibuat sendiri dari batang bambu. Caranya, batang bambu berdiameter 9 cm dipotong sepanjang 30 cm. Salah satu ujungnya harus tertutup ruas dan ujung lainnya terbuka (mirip lubang). Setelah dinding bambu diolesi lem tikus, masukan umpan ke dalamnya. Tikus akan tertarik untuk masuk lubang dan tubuhnya melekat pada lem.

Selain dengan lem, bagian dalam batang bambu juga bisa diolesi bubur kanji yang sudah dicampur dengan gerusan cabe rawit. Namun, batang bambu yang digunakan untuk cara ini kedua ujungnya harus terbuka. Letakan perangkap ini di depan lubangnya atau pada tempat-tempat yang sering dilalui tikus. Tikus yang melewati terowongan bambu tersebut akan terkena kanji pedas sehingga matanya menjadi buta dan akhirnya mati.

Bisa juga tikus diberi umpan dengan menggunakan umbi gadung. Bila tujuannya untuk menekan perkembangbiakan tikus, umbi yang digunakan adalah umbi gadung KB (dioscorea composita). Sementara bila tujuannya untuk mengurangi populasinya, umbi yang digunakan harus umbi gadung racun (dioscorea hispida). Pemberian umpan ini yang terbaik saat tanaman berada pada fase vegetatif. Bila umpan diberikan pada fase generatif, umpan tidak akan dimakan karena tikus lebih tertarik pada bulir padi.

disamping menggunakan perangkap dan umpan, cara lain adalah dengan menggunakan buah jengkol atau mengkudu yang sudah hampir busuk. Kedua buah tersebut menyebarkan aroma bau tidak sedap yang tidak disukai tikus. Cara penggunaannya adalah dengan mengiris-irisnya, lalu disebarkan di areal sawah yang diserang tikus.

Cara Mekanis
Pengendalian secara mekanis adalah melakukan upaya goropyokan, yaitu memburu tikus dengan menghancurkan atau membongkar sarang-sarang tikus yang ada di sekitar areal persawahan. Biasanya dari sarang tersebut tikus akan keluar. Selain pembongkaran, cara lain untuk mengeluarkan tikus dari sarangnya dengan pengomposan atau pengasapan belerang.

Tikus yang keluar dari sarangnya harus langsung ditangkap dengan cara diburu. Untuk memudahkan dalam perburuan bisa menggunakan bantuan anjing. Supaya lebih efektif, sebaiknya dilalukan secara bersama-sama dengan petani lain. Akan lebih baik lagi apabila kegiatan ini dilakukan oleh petani yang berbeda di areal yang berbeda pula. Namun, jika hal ini tidak bisa dilakuakan maka perlakuan di areal yang sama pun setidaknya dapat mengurangi populasi tikus.

Rabu, 26 Oktober 2011

Pupuk Organik Cair Mengandung N, P dan K


Dalam pertumbuhannya tanaman memerlukan tiga unsur hara penting, yaitu nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K). Peranan utama nitrogen (N) adalah untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, terutama pada fase vegetatif, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun (klorofil) yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya.

Unsur fosfor (P) bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor juga berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan, mempercepat pembungaan dan pembuahan, serta mempercepat pemasakan biji dan buah.

Sedangkan fungsi utama kalium (K) adalah membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur. Membantu pengankutan gula dari daun ke buah atau umbi. Yang tidak bisa dilupakan adalah kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan serangan penyakit.

Bahan-bahan alami yang mengandung unsur nitrogen diantaranya azolla, kacang-kacangan, jerami atau dedaunan yang berwarna hijau, serta urin dan kotoran hewan atau manusia. Sementara bahan alami yang mengandung unsur fosfor dan kalium antara lain ampas tebu, batang pisang, sabut kelapa, dan abu kayu. Berikut adalah cara pembuatan pupuk organik cair (POC) berdasarkan kandungan unsur haranya.

POC dengan unsur hara N
Nitrogen menjadi sangat penting bagi tanaman pada fase vegetatif. Kekurangan hara ini akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daun yg menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat POC berunsur hara N adalah daun salam 1 kg, babadotan 1 kg, air kelapa 1 liter, bintil akar kacang tanah 1 kg, EM TANI100 cc, dan gula pasir 10 sendok. Daun salam, babadotan, dan bintil akar kacang tanah ditumbuk sampai halus, lalu dimasukan ke dalam ember berisi air kelapa yang sudah dicampur EM TANI dan gula pasir. Selanjutnya ember ditutup rapat dan dibiarkan selama tiga minggu. Setelah itu cairan disaring dan siap untuk digunakan.

POC dengan unsur hara P
Gejala yang ditunjukan tanaman akibat kekurangan unsur fosfor adalah daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.

Bahan yang diperlukan untuk membuat POC berunsur hara P adalah batang pisang 1 kg, gula pasir 1 ons, dan air 1 liter. Untuk pembuatannya adalah sebagai brikut:
1.     Larutkan gula dengan air dalam ember dan iris-iris batang pisang.
2.     Masuka irisan tersebut pada plasitk yang sudah dilubangi sebelumnya atau dibungkus dengan kain kasa, lalu ikat jangan samapai irisan batang pisang berceceran.
3.     Masukan plastik atau kain kasa yang berisi irisan batang pisang ke dalam ember yang berisi larutan gula.
4.     Supaya tenggelam, platik atau kain kasa diberi pemberat.
5.     Tutup ember rapat-rapat.
6.     Setelah dua minggu irisan batang pisang dikeluarkan dari pembungkusnya, kemudian diremas-remas sampai airnya habis.
7.     Setelah disaring, larutan siap digunakan.

POC dengan unsur hara K
Kalium sangat penting bagi tanaman khususnya pada fase generatif, terutama dalam pembentukan biji, supaya biji tersebut bernas (berisi). Ciri tanaman yang kekurangan kalium adalah daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan akar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama.

Bahan untuk pembuatan pupuk cair ini adalah sabut kelapa sekitar 5 kg dan air 100 liter. Sabut kelapa dicacah, lalu dimasukan kedalam drum. Setelah itu, drum diisi air dan ditutup rapat. Supaya sabut kelapa tidak berantakan, sebaiknya dimasukan kedalam wadah (seperti irisan batang pisang), diikat dan diberi pemberat agar tenggelam. Setelah dibiarkan selama dua minggu air akan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Selanjutnya air disaring dan siap untuk digunakan.

Aplikasi pada tanaman padi
-   Untuk merangsang pertumbuhan anakan semprotkan POC yang mengandung hara N dan P saat tanaman berumur 0-56 hari dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan untuk tangki yang berkapasitas 14 liter adalah 1 liter POC “N” ditambah 20 cc POC “P”.
-   Untuk merangsang pembungaan dan pembentukan biji yang bernas (berisi), semprot tanaman saat berumur 63 hari sampai biji padi terlihat menguning dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan adalah 40 cc POC “P” dicampur dengan 1 tangki (14 liter) POC “K”.

Selasa, 25 Oktober 2011

Pemanfaatan Urin Sebagai Pupuk Cair


Tanaman memerlukan unsur nitrogen (N) lebih banyak pada fase pertumbuhan vegetatif. Banyak hal yang bisa kita manfaatkan untuk memperoleh hara ini. Salah satunya dari urin manusia. Urin atau air seni atau istilah yang lebih umum dipakai adalah air kencing, merupakan cairan sisa reaksi biokimiawi rumit yang terjadi di dalam tubuh.

Sebanyak 70% bahan makanan yang dikonsumsi manusia dikeluarkan dalam bentuk air seni. Dalam sehari, orang dewasa dapat mengeluarkan air kencing antara 1 sampai 1½ liter atau rata-rata 500 liter dalam setiap tahunnya. Hara terkandungannya cukup tinggi, yaitu 80% nitrogen (Larsen et al, 2001) dan sisanya fosfat serta potasium. Ketiga unsur tersebut termasuk unsur penting dalam pertumbuhan tanaman. Sudah barang tentu hal ini akan sangat bermanfaat sekali kalau dijadikan pupuk, tentunya setelah melalui proses fermentasi terlebih dahulu agar bau pesingnya terurai.

Di Indonesia penggunaan pupuk dari hasil fermentasi urin manusia ini belum begitu banyak dipergunakan. Disamping faktor pengusahaannya yang belum memadai, masalah tabu dan juga jiji, sering menjadi kendalanya. Berbeda dengan Cina, Zimbabwe, Meksiko, India, Uganda, Jerman dan Swedia, pupuk urin ini merupakan bagian dari program pemanfaatan limbah yang disebut Ecological Sanitation (Ecosan).

Pupuk urin memiliki banyak keunggulan, baik dari sisi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Dalam lingkungan, penggunaan pupuk ini memperbaiki penanganan kesehatan masyarakat. Penggunaan pupuk air seni juga mampu meningkatkan hasil panen sehingga taraf hidup masyarakat membaik. Dengan kata lain, air kencing dapat menurunkan angka kemiskinan.

Hasil Penelitian
Menurut Ian Caldwell dan Arno Rosemarin dari Stockholm Environment Institute, Swedia, penggunaan urin dan kotoran manusia sebagai pupuk adalah cara utama dalam menerapkan pertanian berkelanjutan. Lebih jauh lagi, hal tersebut dapat membantu tercapainya ketahanan pangan dan mendukung tersedianya nutrisi yang lebih baik.

Sementara MnKeni bersama teman-temannya dari Universitas Fort Hare, Afrika Selatan, dari hasil penelitiannya menunjukan, bahwa penggunaan urin sebagai sumber nitrogen sebanding dengan pupuk urea.

Salah satu masalah yang dikhawatirkan dari pemanfaatan pupuk jenis ini adalah rasa produk tanamannya. Logikanya, penggunaan air seni sebagai pupuk berkemungkinan mempengaruhi mutu hasil tanaman. Namun, permasalahan ini ditepis oleh penelitianSurendra K. Pradhan dan rekannya dari Universitas Kuopio, Finlandia.

Mereka membandingkan penggunaan air kencing manusia sebagai pupuk kubis dengan pupuk buatan industri. Hasilnya, kemampuan pupuk urin sama dengan pupuk buatan industri pada dosis 180 kg N per hektar.

Bahkan pertumbuhan, biomassa, dan kandungan klorida tanaman sedikit lebih tinggi jika menggunakan pupuk air seni. Serangga yang biasanya ikut mati akibat penggunaan pupuk industri juga berkurang dengan menggunakan pupuk alami ini.

Penelitian ilmuwan ini membuktikan bahwa air seni manusia dapat digunakan sebagai pupuk tanpa mengancam nilai kehigienisan tanaman yang berarti. Selain itu, rasa produk makanannya juga tak berkurang meski tanaman yang menjadi bahan bakunya diberi pupuk urin.

Tanda Kebesaran Alloh
Air kencing manusia, ternyata bukan sekedar cairan tak berguna. Sederet manfaat dimiliki oleh cairan tersebut. Inilah satu lagi bukti kebesaran Alloh. Sungguh, tiada yang sia-sia segala apa yang telah diciptakanNya tak terkecuali air seni.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia bersyukur atas apa yang Alloh berikan. Sejatinya, hanya Dialah yang mampu menjadikan barang hina seperti urin manusia, dapat berfungsi sebagai pupuk. Ini karena Alloh adalah satu-satunya Tuhan yang memiliki sifat Maha Pencipta dan Maha Mengetahui, sebagaimana firmanNya: ”Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui”. (QS Al-Hijr, 15:86)

Sebagian isi artikel di atas dikutip dari:
www.hidayatullah.com, yang ditulis oleh Syaefudin.
Penulis adalah Asisten Dosen Metabolisme, Departemen Biokimia, FMIPA Institut Pertanian Bogor.

Pembuatan POC Urin Manusia Ala Kang Aji
1.     Bahan terdiri dari urin 10 liter, air kelapa 10 liter, bakteri 1 liter dan gula pasir 1 kg. Jumlah tersebut boleh disesuaikan dengan kebutuhan, dengan syarat komposisi bahan mengikuti ketentuan yang ada.
2.     Bakteri yang digunakan EM TANI atau Biostarter dari Air Liur.
3.     Semua bahan diaduk, kemudian dimasukan kedalam molter.
4.     Fermentasi selesai setelah 2 minggu.

POC yang berbahan urin manusia ini diberi nama Fermak alias Fermentasi Air Kencing.

membuat mol
Molter yang terbuat dari galon
http://bertanimandiri.blogspot.com

Senin, 24 Oktober 2011

Manfaat Daun Pecut Kuda Untuk Burung-Burung Kesayangan Kita

Pada Kesempatan ini, untuk kesekian kalinya saya akan berbagi mengenai pengalaman yang saya dapat saat bereksperimen dengan burung-burung koleksi saya maupun milik teman-teman saya yang bermasalah ataupun sakit.

Adapun pengalaman saya yang berkaitan dengan daun pecut kuda adalah demikian: Sekian bulan yang lalu, salah satu koleksi saya yang saya boyong dari daerah dingin (Batu-Malang) ke Sidoarjo ini mempunyai problem mata berair. Anehnya, masalah ini kadang muncul dan kadang tidak.

Berbagai obat sudah saya coba, mulai dari sp***ra, a**i s**t, berbagai merk obat mata dan lain-lain, tapi tak kunjung juga menunjukkan tanda2 membaik ataupun sembuh.

Pada saat itu saya mencoba berpikir keras dan menelaah problem mata ini, sehingga timbul kesimpulan bahwa hal ini dimungkinkan karena faktor radang sehingga sangat sulit disembuhkan.

Pada saat berpikir keras tersebutlah muncul suatu ide yang berawal dari satu memmory pada saat saya kecil dulu. Didepan rumah kami di malang, orang tua saya mempunyai tanaman pecut kuda, yang sering digunakan untuk mengobati kami bilamana kami menderita sakit radang bahkan tak hanya itu, beberapa orang sering meminta daun tersebut untuk mengobati sakit amandel yang sudah akut, bahkan sudah divonis harus operasi.

Akhirnya, saya mencari daun pecut kuda ini bahkan mencarinya tak tanggung-tanggung, yakni sampai ke Prigen-Pasuruan.

Metode Pengolahannya sebagai berikut :
1. Ambil segenggam daun pecut kuda.
2. Rebus dengan 2 gelas air
3. Biarkan hingga mendidih
4. Didihkan hingga air tersebut tinggal setengahnya saja.
5. Tiriskan airnya hingga betul-betul dingin

Cara Pengobatan :
1. Ganti air minum burung kesayangan kita dengan air rebusan pecut kuda ini.
2. Tetesi pada mata burung yang sakit tersebut sebanyak 3 tetes tiap pagi dan sore hari.

Pada kasus yang saya jumpai di atas, "burung" koleksi saya tersebut sembuh total pada hari ke empat. 

Pada eksperimen yang lain, saya menjumpai bahwa air rebusan pecut kuda ini dapat pula diaplikasikan kepada burung-burung yang pada awalnya rajin berkicau lalu menjadi kurang rajin berintensitas ngocehnya kicau (berkurang frekuensi berkicaunya) padahal burung tersebut tidak atau belum mau mabung maupun nyulam maupun pada kasus suara serak atau kurang jernih.

Hal tersebut diatas dimungkinkan karena terlalu rajinnya burung tersebut berkicau tanpa mengenal waktu, sehingga mereka menderita radang tenggorokan atau tenggorokannya sakit yang membuatnya jadi kurang kurang rajin berkicau kembali.

Untuk kasus kurang rajin berkicau ataupun serak ini, air rebusan tersebut cukup diminumkan selama satu minggu berturut-turut.

by ;Istono Yuwono Rheistmara

Membuat Kompos Jerami


Kompos merupakan hasil penguraian parsial dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

Kompos mampu memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk menggunakan kompos cenderung lebih berkualitas dibanding tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misalnya hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, lebih enak dan yang pasti lebih sehat.

Hal yang paling melimpah untuk dijadikan kompos adalah jerami. Jerami yang dihasilkan dari satu areal pesawahan, rata-rata 1,4 dari jumlah hasil panennya. Bayangkan saja jika dari satu hektar lahan sawah menghasilkan 6 ton padi, berarti jeraminya ada 8,4 ton. Dan kalau dibuat kompos dengan hasil rata-rata 60%, maka kompos yang dapat dihasilkan sebanyak 5,04 ton.

Hasil analisa laboratorium terhadap kompos jerami yang dibuat dengan menggunakan bakteri pengurai berbeda-beda nilai haranya. Hal ini tergantung dari jenis mikroba yang digunakan, komposisi bahan, cara dan perlakuan saat pembuatannya. Namun demikian perbedaan tersebut tidak lah terlalu signifikan. Berikut adalah salah satu dari hasil analisanya:
-   Rasio C/N............. 21
-   C-Organik............. 35,11%
-   Nitrogen (N).......... 1,86%
-   Fosfor (P2O5)......... 0,21%
-   Kalium (K2O)......... 5,35%
-   Kalsium (Ca).......... 4,2%
-   Magnesium (Mg)...... 0,5%
-   Tembaga (Cu)........ 20 ppm
-   Mangan (Mn).......... 684 ppm
-   Zing (Zn).............. 144 ppm

Kalau mengacu pada nilai sesuai dengan hasil analisa di atas, maka dalam setiap ton kompos jerami memiliki kandungan hara setera dengan 41 kg urea, 6 kg SP36, dan 89 kg KCl atau sama dengan total NPK 136 kg. Dan untuk kompos yang dihasilkan dari satu hektar lahan (5,04 ton) setara dengan 206,64 kg urea, 30,24 kg SP36, dan 448,56 kg KCL. Tentunya jumlah ini cukup untuk dikembalikan lagi ke lahan sawah sebagai pupuk dan pastinya dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Sungguh luar biasa, bukan!

Cara-cara pembuatanya adalah sebagai berikut:
1.     Siapkan larutkan dari B-Satu, gula dan air sesuai petunjuk pada label.
2.     Tumpuk jerami, harus diinjak-injak sampai padat, setinggi 25 cm.
3.     Beri kohe diatasnya kira-kira setebal 5 cm. Tahap ini sifatnya opsional, boleh dilakukan, boleh tidak. Kalau dilakukan tentunya akan lebih baik karena dapat memperkaya kandungan haranya.
4.     Taburkan dedak padi halus, tidak perlu tebal cukup tertutup rata saja.
5.     Siramkan larutan yang telah disiapkan ke seluruh permukaan bahan secara merata. Apabila larutan habis dan proses penyiraman belum selesai, larutan harus dibuat lagi.
6.     Lakukan lagi tahap ke-2 sampai ke-5 di atasnya secara berlapis-lapis sampai mencapai ketinggian 1 meter (4 lapis).
7.     Tutup seluruh bahan dengan pelastik yang gelap atau terpal. Usahakan sinar matahari dan air hujan tidak tembus (masuk).
8.     Seminggu sekali penutup dibuka, kemudian bahan kompos dibalik (atas jadi dibawah). Setelah pembalikan selesai, bahan kompos harus ditutup kembali. Tahap ini dilakukan pada minggu ke-1 sampai ke-3.
9.     Setelah 4 minggu, kompos sudah matang (jadi). Kompos boleh langsung disebarkan di sawah atau dikering anginkan dulu.

Kompos yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.     Warna menjadi coklat kehitaman.
2.     Terjadi perubahan bentuk fisik, menjadi remah.
3.     Suhu tidak panas (sama dengan suhu tanah).
4.     Tidak berbau.

kompos jerami
Kompos yang sudah matang (jadi)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Mengenal : PESTISIDA NABATI

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang atau buah. Bahan-bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk, antara lain bahan mentah berbentuk tepung, ekstrak atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder dari bagian tumbuhan atau bagian tumbuhan dibakar untuk diambil abunya dan digunakan sebagai pestisida.

Pestisida dari bahan nabati sebenarnya bukan hal yang baru tetapi sudah lama digunakan, bahkan sama tuanya dengan pertanian itu sendiri. Sejak pertanian masih dilakukan secara tradisional, petani di seluruh belahan dunia telah terbiasa memakai bahan yang tersedia di alam untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Pada tahun 40-an sebagian petani di Indonesia sudah menggunakan bahan nabati sebagai pestisida, diantaranya menggunakan daun sirsak untuk mengendalikan

hama belalang dan penggerek batang padi. 

Sedangkan petani di India, menggunakan biji mimba sebagai insektisida untuk mengendalikan hama serangga. Namun setelah ditemukannya pestisida sintetik pada awal abad ke-20, pestisida dari bahan tumbuhan atau bahan alami lainnya tidak digunakan lagi.

Pada tahun 1960-an telah ditemukan beberapa insektisida dari bahan tumbuhan yang memiliki cara kerja spesifik, seperti azadirakhtin dan senyawa lain dari tanaman meliaceae yang menghambat aktivitas makan dan perkembangan hama serangga. Sediaan insektisida dari tumbuhan mimba juga telah diketahui efektif menekan populasi hama serangga dan relatif aman terhadap lebah dan beberapa musuh alami. 

Pada umumnya pestisida berbahan nabati bersifat sebagai racun perut yang tidak membahayakan terhadap musuh alami atau serangga bukan sasaran, sehingga penggunaan pestisida berbahan nabati dapat dikombinasikan dengan musuh alami. Selain memiliki senyawa aktif utama dalam ekstrak tumbuhan juga terdapat senyawa lain yang kurang aktif, namun keberadaannya dapat meningkatkan aktivitas ekstrak secara keseluruhan (sinergi). Serangga tidak mudah menjadi resisten terhadap ekstrak tumbuhan dengan beberapa bahan aktif, karena kemampuan serangga untuk membentuk sistem pertahanan terhadap beberapa senyawa yang berbeda sekaligus lebih kecil daripada terhadap senyawa insektisida tunggal. Selain itu cara kerja senyawa dari bahan nabati berbeda dengan bahan sintetik sehingga kecil kemungkinannya

terjadi resistensi silang. 

Pada umumnya pestisida sintetik dapat membunuh langsung organisme sasaran dengan cepat. Hal ini berbeda dengan pestisida nabati, sebagai contoh insektisida nabati yang umumnya tidak dapat mematikan langsung serangga, biasanya berfungsi seperti berikut:

1. Refelen, yaitu menolak kehadiran serangga terutama disebabkan baunya yang menyengat

2. Antifidan, menyebabkan serangga tidak menyukai tanaman, misalnya disebabkan rasa yang pahit

3. Mencegah serangga meletakkan telur dan menghentikan proses penetasan telur

4. Racun syaraf

5. Mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga

6. Attraktan, sebagai pemikat kehadiran serangga yang dapat digunakan sebagai perangkap

Source : M.Thamrin, S. Asikin, Mukhlis dan A.Budiman, POTENSI EKSTRAK FLORA LAHAN RAWA SEBAGAI PESTISIDA NABATI, Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa

Potensi Pertanian Indonesia

 
Indonesia dikatakan Jambrut Katulistiwa, negeri yang gemah Ripah Lohjinawi katanya orang suku Jawa. Saya berpikir benarkah demikian, kalau kita melihat renstra pertanian 2010-2014, potensi Indonesia khususnya dalam bidang Agraris, Apa potensi pertanian Indonesia ?

Ibaratnya tongkat bambu jadi tanaman, orang bilang tanah kita tanah sorga, 
Ulasan ini saya bagi ada beberapa tahap unggahan, mengingat potensi pertanian Indonesia yang begitu banyaknya.
1. Keanekaragaman Hayati dan Agroekosistem 
Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam, termasuk plasma nutfah, yang melimpah (mega biodiversity). Bio-diversity darat Indonesia merupakan terbesar nomor dua di dunia setelah Brasil, sedangkan bila termasuk biodiversity laut maka Indonesia merupakan terbesar nomor satu di dunia. Hal ini dapat dilihat dengan beragamnya jenis komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang sudah sejak lama diusahakan sebagai sumber pangan dan pendapatan masyarakat. 

Keaneka ragaman hayati yang didukung dengan sebaran kondisi geografis berupa dataran rendah dan tinggi; limpahan sinar matahari dan intesitas curah hujan yang hampir merata sepanjang tahun di sebagian wilayah; serta keaneka ragaman jenis tanah memungkinkan dibudidayakannya aneka jenis tanaman dan ternak asli daerah tropis, serta komoditas introduksi dari daerah sub tropis secara merata sepanjang tahun di Indonesia.

Aneka ragam dan besarnya jumlah plasma nutfah tanaman dan hewan, baik yang asli daerah tropis maupun komoditas introduksi yang sudah beradaptasi dengan iklim tropis, di sisi lain merupakan sumber materi genetik yang dapat direkayasa untuk menghasilkan varietas dan klone tanaman unggul serta bangsa ternak. 

Potensi pertanian Indonesia ini, banyak dimanfaatkan oleh negara-negara lain seperti Belanda, Prancis, Amerika dll dalam mendapatkan plasma nutfah antara lain bibit-bibit pertanian, yang dalam pelaksanaan pemanfaatannya membentuk industri bibit pertanian. Sebagian besar dari productnya dibawa ke negeri orang bule tersebut. Ini berdasarkan informasi dari tenaga kerjanya (orang Indonesia Asli)


2. Lahan Pertanian
Indonesia memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal. Data dari kajian akademis yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Kementerian Pertanian pada tahun 2006 memperlihatkan bahwa total luas daratan Indonesia adalah sebesar 192 juta ha, terbagi atas 123 juta ha (64,6 persen) merupakan kawasan budidaya dan 67 juta ha sisanya (35,4 persen) merupakan kawasan lindung. Dari total luas kawasan budidaya, yang berpotensi untuk areal pertanian seluas 101 juta ha, meliputi lahan basah seluas 25,6 juta ha, lahan kering tanaman semusim 25,3 juta ha dan lahan kering tanaman tahunan 50,9 juta ha. Sampai saat ini, dari areal yang berpotensi untuk pertanian tersebut, yang sudah dibudidayakan menjadi areal pertanian sebesar 47 juta ha, sehingga masih tersisa 54
juta ha yang berpotensi untuk perluasan areal pertanian. 



Jumlah luasan dan sebaran hutan, sungai, rawa dan danau serta curah hujan yang cukup tinggi dan merata sepanjang tahun sesungguhnya merupakan potensi alamiah untuk memenuhi kebutuhan air pertanian 
apabila dikelola dengan baik. Waduk, bendungan, embung dan air tanah serta air permukaan lainnya sangat potensial untuk mendukung pengembangan usaha pertanian.
http://okemms.blogspot.com

Contoh Ekstraksi Tanaman untuk Memperoleh Pestisida Organik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.
Ekstraksi senyawa yang mengandung pestisida dari dalam tanaman biasanya menggunakan pelarut organik seperti etanol, metanol, aseton dan triton. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan pelarut organik ini biasanya efektif, namun pelarut ini sulit diperoleh dan harganya mahal.
Walaupun demikian, pelarut organik tersebut dapat diganti dengan sabun colek atau jenis detergen lain. 
Berikut ini diuraikan beberapa contoh caramembuat ekstrak bahan tumbuhan yang murah dan mudah.

Sirsak (Annona muricata)
Bahan ramuan terdiri dari 50-100 lembar daun sirsak yang ditumbuk hingga halus dan dilarutkan dalam 5 liter air dicampur dengan 15 gram sabun colek, kemudian diendapkan selama kurang lebih 12 jam, setelahnya larutan disaring dengan kain halus, hasil penyaringan diencerkan dengan 50-75 liter air, maka bahan tersebut sudah siap untuk digunakan terutama untuk mengendalikan hama trips yang menyerang cabai (Kardinan, 2000).

Kemuning Culang (Aglaia odorata )
Kulit batang dan ranting kemuning culang yang telah dihaluskan sebanyak 100 gram direbus dengan 1 liter air selama 30 menit. Cairan ini disaring dan dapat langsung disemprotkan untuk mengendalikan ulat krop kubis (Crocidolomia binotalis) hingga 55 %. Tumbuhan ini mengandung senyawa rokoglamida yang mampu membunuh dan menghambat perkembangan dan berfungsi sebagai antifidan untuk ulat krop kubis
(Sudarmo et al., 1999).

Campuran beberapa jenis tumbuhan
Membuat bahan insektisida nabati yang terdiri dari beberapa jenis tumbuhan seperti daun mimba (8 kg), daun lengkuas (6kg) dan daun serai (6 kg) dicampur dan ditumbuk hingga halus kemudian diaduk dalam 20 liter air dan direndam selama 24 jam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Larutan hasil penyaringan diencerkan dengan 60 liter air sambil dicampur dengan 20 gram sabun colek atau detergen. Hasilnya dapat digunakan untuk mengendalikan hama serangga tanaman seluas 1 hektar
(Kardinan, 2000).

Kamis, 20 Oktober 2011

Manfaat Buah Sirsak


Hampir semua orang pernah tau yang namanya sirsak. Buahnya bisa dibuat berbagai penganan lezat, seperti dodol, keripik, atau dimakan langsung. Selain itu, meski rasanya agak masam, khasiatnya pun cukup bisa diandalkan untuk mengatasi beberapa penyakit. Sirsak yang punya namaAnnona Muricata ini bisa tumbuh di sembarang tempat termasuk di pekarangan rumah. Jika ditanam di daerah yang mengandung banyak air, sirsak akan tumbuh lebih subur.

Daun sirsak berbentuk bulat telur dan agak tebal. Buahnya juga berbentuk bulat dengan permukaan kulit yang kasar dan seperti berduri. Buah yang sudah matang rasanya lebih terasa asam daripada manis.

Nama sirsak berasal dari bahasa Belanda, yaitu Zuurzak yang berarti kantung yang asam. Oleh sebab itu ada juga orang yang menyebut buah ini dengan nama nangka landa,  nagka walanda atau nangka sabrang.

Berbagai referensi menyebutkan, buah sirsak mengandung berbagai zat dan senyawa yang dibuthkan oleh tubuh. Misalnya kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, dan C. Sedangkan pada batangnya mengandung senyawa tamin, Ca-oksalat, dan fitosterol serta di daun dan bijinya terdapat annonain dan resin. Karena kandungan senyawa dan zatnya itu, maka sirsak bisa dimanfaatkan untuk pengobatan dari beberapa jenis penyakit dan dibuat pestisida nabati.

Untuk penyakit ambeien misalnya, yang dimanfaatkan adalah buah sirsak yang sudah matang. Caranya, buah tersebut diperas dan diambil airnya sebanyak satu gelas. Air tersebut kemudian diminum dua kali sehari.

Bayi yang mengalami mencret-mencret juga bisa diobati dengan sirsak. Buah sirsak yang sudah matang diperas dan diambil airnya, air perasan tersebut diminumkan ke bayi 2–3 sendok makan.

Bagi mereka yang mengalami sakit pinggang juga bisa memanfaatkan tanaman ini. Caranya, ambil 20 lembar daun sirsak dan rebus dengan 5 gelas air hingga mendidih sampai tersisa kurang lebih tiga gelas. Selanjutnya air rebusan diminum satu kali sahari sebanyak tiga perempat gelas.

Selain penyaik-penyakit di atas, sirsak juga memiliki khasiat untuk mengatasi gangguan penyakit lainnya, seperti asam urat, bisul, dan ayang-ayangan (sering buang air kecil tapi sedikit dan terasa sakit).

Sedangkan pemanfaatan sebagai pestisida bisa dibuat untuk penanggulangan hama wereng dan ulat grayak. Caranya, 250 gr daun sirsak yang masih segar ditumbuk halus, kemudian aduk dengan ½ liter air. Setelah tercampur rata, saring cairan tersebut. Dalam pengaplikasiannya, campurkan hasil saringan tadi dengan 14 liter air lalu semprotkan.

Untuk mengendalikan hama thrips pada tanaman cabe caranya, 50-100 lembar daun sirsak ditumbuk halus, kemudian tambahkan 5 liter air dan ditergen sebanyak 15 gram. Setelah diendapkan semalam, larutan disaring. Bila ingin diaplikasikan, setiap 1 liter larutan dicampur dengan 10-15 liter air, baru disemprotkan.
http://bertanimandiri.blogspot.com

Rabu, 19 Oktober 2011

Metode Baru Menghilangkan Stress Pada Kacer, Tledekan dan Anis Merah

Metode ini saya temukan secara tidak sengaja. Diawali saat beberapa teman yang memelihara jenis burung Kacer, Tledekan dan Anis Merah mengeluhkan penurunan performa klangenannya, padahal mereka telah mencoba berbagai macam treatment namun tidak nyatanya tidak ada perubahan positif yang signifikan. Akhirnya rekan rekan tersebut mengkonsultasikannya kepada saya (konsultan amatiran) karena saya bukan expert juga di bidang perburungan.

Sebagai langkah awal, saya mulai browsing, mencari informasi, bahkan sampai mengevaluasi serta menganalisa kebiasaan burung ini di alam bebasnya (habitat aslinya)

Dasar pemikiran saya, burung-burung ini selalu berada disekitaran daerah yang banyak airnya secara otomatis pula bahwa burung-burung ini memiliki kesukaan berburu hewan-hewan kecil yang berada di air (minimal ikan kecil).

Pada akhirnya saya memutuskan untuk men-treatment melalui cara seperti berikut ini :

1. Saya cari sangkar bekas pakai yang agak besar (ukuran 40)
2. Wadah tatakan warkop/warung kopi yang biasanya dipakai sebagai wadah air di karamba
3. Tanah sawah secukupnya
4. Ikan yg biasa hidup di sungai yg biasanya saya sebut sebagai ikan gathul/cemplon (didaerah lain bisa beda penyebutan)
5. Cacing tanah

Langkah-langkah sebagai berikut :
1. Buat mal diatas tanah sesuai panjang dan lebar kandang. lalu gali tanah sebesar ukuran kandang tersebut (kurang lebih kedalaman 5 CM, lalu saya ambil tanahnya
2. Tanah sawah yang telah saya basahi (dibuat semi kering/Semi basah/nyemek-nyemek) saya masukkan ke lubang yang telah saya gali tersebut (sebagai ganti tanah yang telah saya ambil).
3. Saya atur tempat mandi (tatakan warkop) sedemikian rupa (sebagian dasarannya saya masukkan tanah) agar tidak mudah tumpah air yang ada didalamnya
4. Lepas tebok/jeruji bawah kandang dan lalu letakkan diatas alat-alat sedemikian rupa (buat space yang memadai agar kolam buatan kita senyaman mungkin). untuk mengantisipasi supaya tidak gampang roboh, tanam kaki-kaki kandang tersebut kedalam tanah.
5. Berilah tangkringan dengan posisi yang nyaman (disesuaikan dengan selera kita juga bisa), tuang air kedalam wadah air (tatakan warkop)
6. Masukkan ikan ikan kecil 5-10 ekor saja kedalam kolam buatan kita
7. Aduk cacing 5-10 ekor dengan tanah sawah tersebut, atur cacing-cacing tersebut agar tidak berada terlalu dalam tertimbun dalam tanah sawah
8. Masukkan burung yang akan kita treatment
9. Biarkan berada dalam kandang alam mini buatan kita 2-3 jam dan biarkan dia bermain sesukanya (mematuk-matuk cacing, memburu ikan dan lain-lain)
10. Sebelum memasukkan kembali ke kandang hariannya, masukkan burung yang kita treat tersebut kedalam karamba mandi agar bersih kembali.

Selamat mencoba, semoga berhasil.
Sebagai catatan, setelah melakukan treat ini selama 2 minggu berturut-turut, burung-burung ini mau kembali ke performa awalnya. (Istono YR : Mei KM)

BELAJAR MERACIK PAKAN KENARI

Beberapa rekan mungkin sudah mulai banyak yg memlihara kenari, sebagai burung peliharaan yang lucu dan menarik. Sudah pasti kita ingin memberikan yang terbaik juga sebagai pakan burung kenari peliharaan kita. 

Berikut saya coba memberikan sedikit ilustrasi mengenai komposisi pakan yang saya lakukan untuk kebutuhan pemeliharan rutin, ternak, maupun untuk kenari import.. 


Sebenarnya tidak ada komposisi yang baku mengenai campuran biji-bijian apa saja yang harus disajikan untuk kebutukan pakan utama kenari. Bahkan hampir setiap peternak atau pun pemelihara burung kenari (dalam jumlah yang cukup banyak) biasanya mempunyai MENU racikan pakan tersendiri yang diyakini menjadi komposisi pakan terbaik.
Disini saya coba membagikan komposisi biji-bijian pakan kenari yang biasa saya gunakan, tentu saja komposisi ini bukan merupakan komposisi yang terbaik, tapi berdasarkan pengalaman saya selama ini dalam memelihara burung kenari, komposisi pakan seperti ini dirasakan cukup cocok untuk kenari yang saya pelihara.

Hanya saja timbul kendala kualitas pakan di pasar burung seringkali kurang baik. Oleh sebab itu saya mencoba meningkatkan kwalitas pakan lokal yang ditemui di pasaran, apalagi untuk campuran pakan kenari Import.

Adapun proses yang saya lakukan untuk biji-bijian lokal adalah sebagai berikut :
Biji-bijian yang dibeli di pasar harus ditapi terlebih dahulu, tujuannya memisahkan biji dari kotoran (batu atau kulit biji).
Cuci biji-bijian dengan cara merendam dalam air, buang bijian yang mengapung di permukaan air, bilas sebanyak 3 kali, jangan di aduk terlalu kuat karena kulit biji bisa terlepas.
Tiriskan biji-bijian yang telah dicuci bersih, untuk 1 kg biji dicampur dengan 1 sendok madu murni, dengan 7 butir minyak ikan (minyak ikan yang banyak diperoleh di pasar burung maupun apotik)
Jemur di tempat yang bersih sampai benar-benar kering.
Setelah dijemur sampai kering dapat dibantu dipanaskan dengan menggunakan pengering rambut (hair dryer) untuk lebih memastikan bahwa pakan benar-benar sudah kering (dilakukan dihari yang sama jangan sampai melewati malam hari, khawatir biji berjamur)
Pakan siap dicampur sesuai dengan komposisi yang kita inginkan.
Informasi selengkapnya mengenai kandungan gizi, manfaat dan diskusi mengenai biji-bijian kenari tersebut dapat dilihat disini




Kenari Import sebaiknya diberikan pakan dari import juga, dengan tujuan agar kenari import dapat hidup dan berkembang biak dengan maksimal. Tetapi agar kenari tersebut tidak terlalu tergantung dengan pakan import yang kadang-kadang sulit didapat, kenari import harus dibiasakan sedikit demi sedikit untuk makan makanan bijian lokal. Sehingga diharapkan semakin lama semakin terbiasa dengan makanan lokal di Indonesia.

Adapun komposisi biji-bijian yang dapat digunakan untuk pakan kenari import adalah :