Rabu, 09 Juni 2010

Anggrek Ketawa dari Bangka


KELOPAK DAN MAHKOTA BERWARNA HIJAU KEKUNINGAN DITAMBAH BIBIR MENJULUR BERWARNA MERAH MARUN, mengukuhkan bentuknya yang mirip bibir manusia. 'Tawa' anggrek itu dinilai eksotik oleh pecinta anggrek negara tetangga. Tak heran, ketika Eria jacobsonii J.J Sm ini dibawa ke pameran, anggrek ini terjual habis dalam sehari. "Kemarin saya bawa lima rumpun besar-besar, langsung diborong orang Thailand," kata Tulistiyanto dari Bangka Flora Socieety (BFS) saat berpameran pada Asian Orchid Exhibition di Palembang Mei 2008 lalu.


Khusus untuk anggrek ketawa, ada banyak alasan orang luar menyukainya. Anggrek ini termasuk jenis wangi dan beraroma vanila. Satu rumpun tanaman, dengan bunga minimal 5 kuntum bisa mengharumkan ruangan ukuran 4m x 5m. Padahal ukuran kuntumnya tidak besar, hanya berdiameter 2-3 cm. Kunturn ini bertengger di tangkai bunga yang menyembul pada titik tumbuh. Diapit oleh daun hijau yang tebal dan runcing. Susunannya Baling berhadapan dengan panjang daun sekitar 5 cm.


Antara batang satu dengan batang yang lain dihubungkan oleh batang (rhizoma) hingga membentuk rumpun. Batang ini agak menggelembung, dan dinamai pseudobulb, tempat dimana cadangan makanan disimpan. Pseudobulb sancta Cecil dan letaknya dekat sekali dengan batang. "Bunganya bisa tahan hingga 2 bulan. Pas sebagai hiasan di atas meja. Setelah rontok, selang 3 minggu lagi muncul bunga pada anakan yang lain," kata Tulistiyanto yang menggunakannya sebagai pengharum ruangan. Tentu saja anggrek dimasukkan ke ruangan hanya saat berbunga. Dengan susunan semacam ini, Anggrek Ketawa berpotensi untuk dijadikan tanaman pot plant yang dipajang di atas meja.




MUDAH DIBIAKAN
Juga menjadi daya tarik anggrek ketawa adalah pembiakkannya mudah. Lebih praktis menggunakan anakan mengingat skala yang dibutuhkan belum begitu banyak. Anakan ini tumbuh dari rizhoma yang menjalar di permukaan kulit tanaman. Saat tanaman sudah berdaun minimal 3 pasang, bisa dipisahkan dengan memotong rimpang tersebut. Untuk lebih amannya, jangan hanya memotong satu rumpun berisi satu anakan, tapi satu rumpun yang berisi minimal 3 anakan. Sehingga rumpun punya energi lebih besar untuk menyembuhkan luka pada jaringan yang terpotong. Selain itu, gunakan pilau tajam untuk memotongnya. Pisau yang tumpul membuat tanaman lebih 'sakit' karena jaringan yang rusak Lebih banyak.

Setelah anakan dipotong, ditanam di pot dengan media pakis spaghnummoss atau cocopeat. Lalu disiram dua kali sehari, atau usahakan tetap lembap. Pemupukan tidak perlu rutin, walau ada yang memperlakukan sebagaimana anggrek hibrida, dua kali seminggu dipupuk NPK. Anggrek ini sebaiknya ditempatkan di bawah naungan (net 65%), atau bisa juga diletakkan di dalam ruangan yang berhadapan dengan jendela. Kalau mau alami, bisa diikat di batang pohon sebagaimana di habitat aslinya.

BERAGAM VARIAN
E, jacobsonii, punya beberapa nama lain lantaran variannya beragam. Warna bunganya ada yang kehijauan, kekuningan dan hijau muda, tetapi punya bentuk yang lama. Anda bisa menemukan nama lain sebagai Campanulorchis pellipes (Rchb.f. ex Hook.f.) Y.P.Ng £t f'.J.Cribb 2005 Eria jacobsonii J.J.Sm. 1917; Eria toluensis J.J.Sm, 1920 Pinalia pellipes (Rchb. f. ex Hook.f.) Kuntze 1891. Tahun penamaan tertua tertera 1851 dengan nama Eria teretifolia tariff. Nama ini merujuk pada bentuk tenet (seperti pensil) pada daun anggrek ketawa


Anggrek ketawa ditemukan menempel pada batang pohon berkulit tebal. Misalnya bacang (Ma ngifera foetida), mangga rasa asam. Sementara di negara lain banyak ditemukan di bawah naungan hutan conifer (kelompok pinus). Tanaman ini ditemukan menyebar dari Malaysia hingga Sumatera, pada kisaran ketinggian 0-1.300 m diatas permukaan Taut. Ada juga yang menyebutkan Himalaya, Assam, Bhutan, Sikkim, Myanmar, Thailand, Malaysia, Laos, Kamboja, Cina bagian selatan, dan Vietnam. Di Indonesia, anggrek ketawa menjadi kebanggaan penganggrek Bangka.

Share this

0 Comment to "Anggrek Ketawa dari Bangka"

Posting Komentar