Selasa, 26 November 2013

Penyakit pada Ikan Oscar

albino oscar
Penyakit pada Ikan Oscar | Akuarium Hias -Penyakit paling umum ini yaitu lubang di kepala, atau HITH. HITH bisa berkembang cepat bila tak diobati, serta kerap fatal bila meraih step akhir tiada aksi.

Gejala
HITH ditandai oleh awal yang kecil, lesi bulat di muka ikan, yang terkena efek umumnya, di bagian insang serta mulut. Untuk perubahan penyakit, lesi jadi semakin besar serta menyatu, pada akhirnya berkembang jadi lubang menganga di kepala ikan serta garis lateral. Ikan dapat juga jadi lesu serta tak nafsu makan.

Penyebab
Penyakit ini nyaris senantiasa dikarenakan oleh keadaan air standard atau mutu makanan. Sebagian studi tunjukkan itu yaitu serupa dengan penyakit kudis pada manusia, satu keadaan yang berkembang sesudah kekurangan vitamin berkelanjutan, tetapi kemungkinan gabungan dari faktor-faktor yang mengakibatkan munculnya penyakit, serta ada dampak pada jumlah ikan yang ada dalam satu wadah (apabila terlampau banyak mengakibatkan mutu air rendah serta stres tinggi).

Pengobatan
Penyembuhan HITH mesti diawali dengan pergantian 30 % air dikerjakan tiap-tiap tiga hari, dalam gabungan dengan mutu makanan yang meningkat, seperti inginalan pelet Cichlid seimbang. Bila penyakit sudah berkembang ke stadium lanjut, metronidazol bisa menolong menyembuhkan infeksi sekunder.

Pencegahan
HITH gampang dihindari dengan melindungi mutu air yang baik serta tawarkan diet yang seimbang, terbagi dalam ke-2 pelet atau makanan beku atau hidup. kerap uji parameter air untuk meyakinkan bahwasanya amonia, nitrat serta nitrit semua tinggal 0 ppm. Berikanlah banyak ikan anda area untuk berenang serta banyak area persembunyian untuk mematahkan garis pandang pada ikan didalam tangki.

Keadaan lain
Penyakit yang kerap di temui seperti infeksi jamur. Ikan dengan infeksi jamur mesti selekasnya dikarantina untuk hindari penyebaran penyakit pada ikan.

Minggu, 17 November 2013

Hama dan Penyakit Pada Ikan Mas Koki



Hama dan Penyakit Pada Ikan Mas Koki | Akuarium Hias -Hama yang kerap menyerang koki salah satunya yaitu cacing jarum, jamur Saprolegnia sp, kutu ikan, cacing insang, serta cacing kulit.

a. Cacing Jarum

Cacing jarum (lernea cyprinaceae) yaitu parasit yang menyerang koki lewat cara menancapkan kepalanya yang berupa jangkar ketubuh koki, sesaat badannya ada di luar. Sekilas tampak seperti jarum yang menancap ditubuh koki. Bila dipandang dengan mikroskop, di bagian ekornya ada dua kantong yang diisi telur. Cacing jarum umumnya masuk ke kolam berbarengan air yang terbawa waktu berikan pakan alami yang datang dari perairan yang dihuni parasit ini. Perkembangbiakan serta penyebaran cacing ini bakal cepat bila perairan kolam kotor serta banyak memiliki kandungan sampah organik, seperti sisa-sisa pakan koki yg tidak termakan.

Pertolongan pertama yang bisa dikerjakan bila koki terserang cacing ini yaitu mencabut badan cacing yang ada diluar badan koki. Penyembuhan dapat juga dikerjakan lewat cara merendam koki di dalam air yang sudah digabung dengan formalin dengan dosis 250 mg : 100 l air bersih sepanjang 10 menit. Perendaman diulang tiap-tiap hari sepanjang tiga hari.

b. Jamur Saprolegnia sp
Jamur saprolegnia sp. memiliki wujud seperti benang-benang halus seperti kapas. Jamur ini umumnya menyerang koki yang badannya terluka, umpamanya luka sisa gigitan cacing jarum, luka tergores koki lain, serta luka lantaran penanganan panen. Jamur bakal berkembang dengan cepat bila perairan kolam dipenuhi dengan sampah-sampah organik serta suhunya terlampau rendah.


Sinyal tanda koki yang diserang jamur ini yaitu ditubuhnya ada benang-benang halus seperti kapas, badannya mejadi kurus, tidak ingin makan, serta banyak diam di permukaan atau basic kolam. Untuk penyembuhan, koki bisa di rendam dalam larutan malachite green dengan dosis 2 mg/l air bersih selam 30 menit. Penyembuhan diulangi tiap-tiap hari selam 3 hari.

c. Kutu Air
Kutu air ini ada dengan kutu air untuk pakan. Kutu air ini yaitu sejenis parasit yang memiliki nama ilmiah Argulus sp. parasit ini berupa bulat pipih serupa kutu dengan ukuran 3-5 mm hingga bisa dipandang dengan terang oleh mata manusia. Sisi badan yang kerap terserang parasit ini yaitu insang, kulit, serta sirip koki.
Sinyal tanda koki yang diserang penyakit ini yaitu timbulnya bercak-bercak merah ditubhnya dan nafsu makannya alami penurunan hingga badannya jadi kurus serta malas bergerak.

Penyembuhan bisa dikerjakan dengan mencelupkan koki kedalam larutan garam (NaCl) yg tidak beryodium 20 g/l air bersih sepanjang 5 menit. Pemberantasan kutu ikan bisa dikerjakan dengan mengeringkan kolam pemeliharaan serta menaburkan kapur supaya telur serta parasit dewasa mati.

d. Cacing Incang Serta Cacing Kulit
Ke-2 type hama yang berupa parasit ini menyerang koki di tempat yang tidak sama, namun umumnya menyerang dengan cara berbarengan. Koki yang diserang parasit ini dalam skala akut baiknya selekasnya di ambil serta dibinasakan. Koki yang tetap menampakan tanda-tanda belum kronis bisa diobati dengan merendamnya kedalam larutan formalin 0, 025 cc/l air bersih sepanjang 1 jam. Penyembuhan ini diulang tiap-tiap hari sepanjang tiga hari. aksi pemberantasan yang bisa dikerjakan yaitu mengeringkan kolam serta menaburkan kapur kedalamnya.

e. White Spot
Penyakit ini populer dengan sebutan penyakit bintik putih lantaran dipermukaan badan koki yang diserang terlihat bertotol-totol putih. Pemicu penyakit ini yaitu sejenis protozoa yang bernama Ichtyophtirius multiflis.

Tanda-tanda yang dilihat bila koki diserang penyakit ini yaitu kerap menggesek-gesekan tubuhnya ke dinding serta basic kolam, malas makan, serta sesudah sekian hari bakal nampak bercak-bercak putih seperti tepung ditutup insang, sirip, serta tubuh koki.

Penyembuhan dikerjakan waktu protozoa pemicu melepas diri dari badan koki sesudah melekat 8 hari. sebelum saat hari kedelapan, koki yang diserang diobati lewat cara merendamnya ke dalam Methylene blue yang sudah diencerkan. Dosis 4 ml/4 l air bersih serta rendam koki yang sakit selam 24 jam. Lagi langkah ini sejumlah 3-5 kali tiap-tiap dua hari sekali.

f. Dropsy
Pemicu penyakit ini yaitu bakteri pathogen yang bernama Aeromonas sp. bakteri ini menyerang kulit koki serta menyebabkan kulit jadi kesat serta berwarna gelap lantaran kehilangan banyak lendir. Tanda-tanda yang terlihat yaitu perut koki terlihat membengkak serta sisik di semua badannya menonjol keluar. Penyakit ini bisa menyerang koki bakalan maupun dewasa.

Penyembuhan bisa dikerjakan dengan memakai kalium permanganate (KmNO4) atau PK yang sudah dilarutkan di dalam air bersih dengan dosis 1 gr PK/90 cc air bersih. Rendamkanlah koki yang sakit kedalam larutan obat sepanjang 30 menit kerjakan tiap-tiap hari dengan cara berturut-turut sepanjang 5 hari.

Senin, 11 November 2013

Si Sexy yang Ganas : Ikan Aligator

ikan aligator


Ikan Aligator | Akuarium Hias -Ahli perikanan dari Fakultas Pengetahuan Perikanan serta Pengetahuan Kelautan (FIPIK) IPB, Sulistiono, yang sudah lakukan riset singkat pada ikan hasil temuan penduduk Kampung Cangkurawok, Bogor, Jawa Barat menyampaikan bahwasanya ikan berkepala buaya itu tidaklah hasil paduan ikan serta buaya.

Ikan bernama latin Lepisus Peus ini mempunyai habitat di sungai-sungai besar di Amerika Tengah serta Selatan.

" Ikan ini tergolong omnivora, condong karnivora. Dia banyak mengonsumsi ikan-ikan lain. Oleh karenanya benar-benar beresiko untuk anak-anak kecil, " tutur Sulistiono waktu dihubungi detikcom melewati sambungan telephone, Kamis (24/2/2005).

Juga tidak cuma hingga di situ saja, telur ikan ini dapat beracun. " Bila terkena barangkali bakal gatal-gatal, apabila dikonsumsi dapat mengakibakan kejang-kejang, " jelasnya.

ikan aligator
Ikan ini umumnya bertelur lebih kurang bln. April - Juni. Ikan langka di Indonesia ini dapat meraih ukuran 1, 5 - 1, 8 m serta berbobot 70 kg lebih. " Dengan ukuran demikianlah, dapat membahayakan. Dapat habis ikan-kan di Indonesia, " katanya.

Oleh karenanya, semestinya Indonesia mempunyai aturan perundang-undangan perihal type ikan apapun yang bisa diimpor. Hal semacam ini terlebih lantaran ikan berkepala buaya ini mempunyai kekuatan berenang melawan arus. " Mungkin saja yang mengkoleksinya ada di Jakarta, serta dia tidak paham bila ikannya terlepas ke sungai, " tambah Sulistiono.

Ikan berkepala buaya ini memanglah cantik untuk dikoleksi. " Saya sempat melihatnya pada saat saya ada di Tokyo, " saya ahli dari IPB itu. Warnanya yang coklat kehitaman mengkilat memanglah menarik, namun terus mempunyai potensi yang membahayakan.

IPB hingga saat ini tetap memperbolehkan penduduk menjaga ikan itu. " Kelak kita bakal ambillah untuk di teliti, " kata Dr. Sulistiano. Tak ada gagasan untuk membuat tim spesial untuk mempelajari ikan ini, lantaran sesungguhnya ikan ini tidaklah ikan spesies baru. " Cuma rekan-teman di fakultas saja yang merasa tertarik ( untuk lakukan riset). "

Minggu, 03 November 2013

Pemijahan Ikan Oscar


oscar albino

Ikan Oscar dengan nama latin (Astronatus Ocellatus) adalah type ikan air tawar yang datang dari sungai Amazone, Panama, Rio-Paraguay serta Tio-Negro Amerika Selatan, dan telah bisa dibudidayakan di Indonesia.

Ikan Oscar memiliki wujud serta warna yang menarik. kehitam-hitaman dengan batikan berwarna kuning kemerah-merahan. Tak seperti ikan hias lain, ikan oscar membutuhkan perlakuan sedikit spesial pada cara perkembangbiakannya, hingga ikan Oscar ini terhitung ikan yang benar-benar mahal. Untuk beberapa jenis oscar juga bermacam.
anatomy ikan oscar
Pemijahan
1) Penentuan Induk
Induk yang baik untuk dipijahkan telah berusia 1, 5 th. hingga 2 penentuan induk diawali waktu ikan Oscar tetap remaja (5 ~ 6 bln.), lewat cara mencampurkan 5 ekor jantan serta 5 ekor betina. Ikan Oscar remaja ini bakal mencari pasangannya sendiri-sendiri. maka kita pisahkan di bak sendiri hingga jadi induk.

2) Perbedaan Induk Jantan serta Betina
Induk Jantan Induk Betina
  • panjang tubuh relatif lebih panjang
  • induk yang sudah matang
  • lubang kelamin lebih besar

3) Cara Pemijahan
  • air yang sudah diendapkan sepanjang 12 ~ 24 jam setinggi 30 ~ 40 cm.
  • Sepasang induk Oscar yang sudah masak telur dimasukkan ke dalam bak.
  • Pada tiap-tiap kolom di beri batu gepeng yang berwarna gelap.
  • Telur yang ada diatas batu gepeng itu yang sudah dibuahi diangakat dimasukkan ke dalam aquarium untuk ditetaskan. Aquarium memiliki ukuran 70 x 40 x 40 cm3 di isi air setinggi 10 cm, untuk telur sepasang induk.
  • Usai 3 hari umumnya telur-telur mulai menetas.

Pemeliharaan Benih
Benih ikan ini hingga berusia 4 hari belum butuh di beri makan, lantaran Pada hari ke 5 benih di beri makanan Rotifera. 3) Pada hari ke 10 telah dapat di beri kutu ari yang sudah disaring. Sesudah berusia 2 minggu benih mulai di beri kutu air tiada disaring serta Benih telah bisa dipindahkan ke bak/kolam yang lebih luas sesudah berusia 25 hari.

Pembesaran
Pembesaran ikan dikerjakan sesudah benih berusia 25 hari. Benih yang dihasilkan kurang lebih 1000 s/d 3000 ekor untuk satu kali Bak yang dipakai memiliki ukuran 2 x 1 x 1 m3, serta di isi air setinggi 20 - 25 cm.

Untuk pertama kali pembesaran bisa ditebar lebih kurang 300 ekor ikan. Untuk kurangi teriknya matahari pada siang hari, didalam bak di beri tanaman air seperti eceng gondok serta Hidrilla Verticilata. Untuk menghindar masuknya air hujan terlampau banyak, di bagian atas bak ditutup beberapa dengan seng plastik. Penjerangan dikerjakan sesudah benih ada di bak sepanjang satu bulan dengan jumlah jadi 200 ekor Makanan yang didapatkan berbentuk cacing rambut. Sesudah ikan berusia 5 ~ 6 bln., ikan telah bisa diambil untuk jadikan induk