Rabu, 29 Agustus 2012

Terung dan Khasiatnya


Terung dan Khasiatnya


Terung (solanum melongena) termasuk famili Solanaceae dan merupakan tanaman tahunan berbentuk perdu yang dapat tumbuh hingga mencapai 60 – 90 cm. Daun tanaman ini lebar dan bentuknya menyerupai telinga. Sedangkan bunganya berwarna ungu dan merupakan bunga sempurna, biasanya terpisah dari daun dan batang yang terbentuk dalam tandan bunga. Untuk akarnya berbentuk akar tunggang dengan akar samping yang dangkal.

Jenis terung yang dikenal di masyarakat adalah sebagai berikut: terung koprek (bulat panjang dengan ujung tumpul, warnanya ungu atau hijau keputihan), terung craigi (bulat panjang ujung runcing, warnanya ungu), terung bogor atau terung kelapa (bulat besar, warnanya putih atau hijau keputihan), dan terung gelatik atau terung lalap (seperti terung bogor tapi lebih jecil, warnanya ungu atau putih keunguan).

Di dalam Terung terdapat kandungan kalsium, vitamin A, vitamin C, kalium, natrium, asam klorogenat, dan tripsin. Berdasarkan penelitian, bahan-bahan yang dikandung oleh Terung memiliki manfaat untuk menurunkan kolesterol; mengobati gusi bengkak, peradangan pada mulut, demam, wasir, borok pada hidung, dan retak tulang; melancarkan air seni; sebagai antikanker, antimikroba, dan antivirus; sebagai alat kontrasepsi; serta meningkatkan libido

Selasa, 28 Agustus 2012

Paprika dan Khasiatnya


Paprika dan Khasiatnya


Paprika (capsicum annuum) adalah sejenis cabai yang baru dikenal dan diusahakan di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan. Buahnya besar dan gendut seperti lonceng, rasanya tidak pedas, tetapi sedikit manis. Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering digunakan sebagai campuran salad. Benihnya banyak didatangkan dari luar negeri, antara lain Jepang dan Taiwan.

Di dalam Paprika terdapat kandungan vitamin C, vitamin A, vitamin B6, asam folat, dan beta-karoten. Berdasarkan penelitian, bahan-bahan yang dikandung oleh Paprika memiliki manfaat untuk mencegah kanker, kolesterol tinggi, penyakit jantung koroner (PJK), stroke, dan diabetes melitus; meningkatkan kualitas sperma; serta sebagai antioksidan

Senin, 27 Agustus 2012

Wortel dan Khasiatnya


Wortel dan Khasiatnya


Tanaman wortel (daucus carota) mempunyai batang yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar). Akarnya berupa akar tunggang serta berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi yang bentuknya bulat dan memanjang. Akar samping sangat sedikit dan tumbuh pada umbinya. Umbi berwarna kuning kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah, terasa renyah dan agak manis.

Berdasarkan bentuk umbinya, tanaman wortel dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu sebagai berikut: tipe imperator (umbinya berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing), tipe chantenay (umbinya berbentuk bulat panjang dengan ujungnya tumpul), dan tipe nantes (tipe peralihan antara tipe imperator dengan tipe chantenay).

Haid tidak teratur. Caranya, ambil 2 batang wortel dan 2 jari labu air. Cuci bersih, lalu parut. Tambahkan 1 cangkir air dan garam, lalu peras dan saring. Minum dua kali sehari.
Cacing kremi. Caranya, ambil 2 batang wortel, 3 lembar daun pulai, dan 3 lembar daun buah nona, cuci bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir santan kental dan garam, lalu peras dan saring. Minum 1 kali sehari.
Eksema. Caranya, ambil 3 batang wortel, cuci bersih, lalu parut. Tambahkan 1/2 gelas, lalu peras dan saring. Minum 2 kali sehari.

Wortel diketahui banyak mengandung protein, karbohidat, lemak, serat, vitamin A, glutation, beta-kareoten, dan unsur-unsur alkalin seperti kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, sulfur, silikon, dan klorin. Dengan kandungannya tersebut, Wortel berkhasiat untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kanker pankreas, kanker paru-paru, hepatitis, dan mencegah stroke

Minggu, 26 Agustus 2012

Lobak dan Khasiatnya


Lobak dan Khasiatnya

Lobak (raphanus sativus) merupakan tanaman perdu semusim yang berumbi. Tanaman lobak memiliki akar tunggang dengan akar samping yang tumbuh pada akar tunggang. Akar tunggang ini nantinya berubah fungsi dan bentuk menjadi umbi yang besar. Bunganya mirip bunga petsai tetapi berwarna putih sedangkan bijinya berbentuk bulat, berukuran besar, dan berwarna kekuningan. Untuk batangnya, ukurannya pendek dan daunnya lonjong berbulu.

Lobak masuk ke dalam famili Cruciferae dan memiliki tiga varietas, yaitu: Raphanus sativus L. Var. Hortensis Backer, Rahpanus sativus L. Var. Radicula Pres. A. DC atau lebih dikenal dengan nama radish, dan yang terakhir, Raphanus sativus L. Var. Niger Mirat atau lebih dikenal dengan nama lobak hitam karena memiliki umbi yang berwarna hitam.

Lobak diketahui banyak mengandung enzim diatase yang bertugas membantu mencerna pati, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, vitamin E, niasin, minyak asiri, kolin, serat kasar, sulfur, kalsium, fosfor, zat zat besi, asam oksalat, kalium, silikon, dan raphain. Dengan kandungannya tersebut, Lobak berkhasiat untuk mengurangi pengerasan dan timbunan lemak dalam tubuh, membersihkan liver, mencegah sembelit, mencegah kanker, mengatasi batuk dan bronkitis, menyembuhkan demam dan wasir, mengatasi sulit tidur atau insomnia, rematik, mengurangi nafsu makan, membantu mengatasi penyakit sinus, mengobati radang tenggorokan, membersihkan lendir dan dahak (mucus), serta mencegah infeksi virus seperti batuk dan flu.

Sabtu, 25 Agustus 2012

Buncis dan Khasiatnya


Buncis dan  Khasiatnya


Anda tentu tak asing lagi dengan buncis. Tanaman yang bernama latin Phaseolus vulgaris ini buahnya mirip kacang panjang, tapi lebih pendek dan gemuk. Selain enak disayur, ternyata juga mengandung manfaat bagi kesehatan. Seperti apa itu?

Tanaman yang termasuk familia Papilionaceae (Leguminosae) ini merupakan jenis tumbuhan semak tegak atau membelit dengan panjang 0.3 – 3 meter. Daun penumpu tetap melekat lama. Anak daun bulat telur, dengan pangkal membulat, meruncing, dan kedua belah sisi berambut. Tandan bunga buncis berada duduk di ketiak tanaman, dengan 1-2 pasangan bunga. Tangkai tandan masih, setinggi-tingginya 6 cm, dan kerapkali lebih pendek. Anak daun pelindung di bawah kelopak panjang 3-9 mm. Kelopak tinggi 5-8 mm, gigi yang teratas sangat pendek.

Tanaman buncis ini memiliki bunga mahkota putih. Makin tua, mahkota tersebut berubah warna menjadi kuning, bahkan kadang-kadang menjadi warna ungu. Biji maupun buah buncis dijumpai dalam banyak variasi dan diperdagangkan dengan nama yang berbeda sebagai sayuran. Mulai dari buncis coklat dan putih, buncis spercie dan snijbonen, serta buncis perluru dan kievitsbonen. Bagian yang digunakan buah dan buncis.

Tanaman buncis berasal dari Amerika dan banyak ditanam di sana. Tumbuhan ini juga tidak sulit untuk dibudidayakan. Umumnya budidaya dilakukan dengan menggunakan biji. Tanaman merambat ini sungguh enak jika buahnya yang masih muda disayur, apalagi kalau dijadikan tambahan untuk sop. Komposisi senyawa dalam sayuran buncis antara lain: alkaloid, flavonoida, saponin, triterpenoida, steroida, stigmasterin, trigonelin, arginin, asam amino, asparagin, kholina, tanin, fasin (toksalbumin), zat pati, vitamin, dan mineral.

Berdasarkan penelitian, di dalam buncis terkandung zat b-sitosterol dan stigmasterol yang mampu meningkatkan produksi insulin. Insulin sendiri adalah hormon yang dihasilkan secara alamiah oleh pankreas dan berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Apabila pankreas hanya mampu menghasilkan sedikit insulin (atau tidak sama sekali) maka seseorang akan terkena penyakit diabetes mellitus. Dengan demikian, dengan mengkonsumsi buncis, kita juga akan terhindar dari penyakit kencing manis tersebut.

Agar khasiatnya lebih terasa, Anda bisa mengkonsumsi buncis dengan cara dimakan sebagai lalapan atau dimasak dalam bentuk oseng-oseng dengan tambahan daging. Beberapa masakan yang menggunakan buncis bisa Anda simak resepnya di sini.

Jumat, 24 Agustus 2012

Pohon Angsana, Banyak Manfaatnya Banyak Pula Rezekinya


Sering berteduh di bawah pohon yang ada di pinggiran jalan? Pohon tersebut tinggi dengan ranting dan cabang yang juga menjulang tinggi disertai daun hijau yang tampak segar. Jika sering, maka bisa jadi pohon tersebut adalah pohon angsana. Pterocarpus indicus Willd atau biasa kita sebut Angsana merupakan tanaman yang berasal dari Malaysia namun sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Tanaman ini banyak ditanaman di pinggiran jalan sebagai tanaman peneduh. 

Pohon angsana ini tersebar alami di Asia Tenggara sampai Kepulauan Pasifik. Dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis sehingga banyak dibudidayakan oleh negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Birma, dll. Angsana merupakan jenis pionir yang tumbuh baik di daerah terbuka dan dapat tumbuh diberbagai tipe tanah, dari yang subur sampai yang berbatu. Pada ketinggian 600-1300 m dpl sering ditemukan jenis tanaman ini. Namun karena eksploitasi yang berlebihan, di Indonesia tanaman jenis ini digolongkan pada tanaman yang terancam punah, bahkan di Vietnam, populasinya sudah punah sejak 300 tahun yang lalu. 

Pemanfaatan tanaman ini kebanyakan adalah pada kayunya. Kayunya bernilai tinggi karena lumayan keras, dan biasanya digunakan sebagai bahan baku mebel halus, lemari, lantai, dan alat musik. Daun-daunnya juga mengikat nitrogen sehingga dierkomendasikan sebagai tanaman untuk sistem agroforestri. 

Pohon meranggas ini dapat mencapai tinggi sepuluh sampai empat puluh meter dengan diameter batangnya sebesar dua meter. Kayunya mengeluarkan eksudat merah gelap yang disebut ‘kino’ atau darah naga. Bentuk daunnya bulat telur memanjang, ujungnya meruncing, tumpul dan mengkilat. Bunganya muncul dari ujung ranting, berbunga lumayan banyak serta buahnya berbentuk polong.

Kelebihan lain yang dimiliki oleh tanaman ini adalah mampu menyerap polusi udara lebih besar dibandingkan dengan pohon-pohon peneduh lainnya. Selain manfaat ekologisnya, kulit batang, daun, dan getahnya dapat digunakan sebagai obat herbal. Kulit kayunya dapat menyembuhkan batu ginjal dan sariawan mulut. Daun dan getahnya dapat digunakan sebagai obat kencing manis, bisul, dan luka luar.

Manfaatnya yang banyak itulah yang menjadikan pohon Angsana sempat dinyatakan tanaman yang terancam punah. Namun kini banyak orang yang mulai membudidayakannya karena selain banyak manfaatnya, harga jual dipasaran juga tergolong tinggi. Tidak hanya kayunya saja yang dapat dipanen, getah, daun, dan kulit kayunya juga dapat kita panen dan dijadikan produk herbal. Maka dari itu, angsana mempunyai potensi yang tidak kalah besar dibanding tanaman-tanaman kayu yang lain.

Bibit angsana berkualitas dengan harga bersaing dapat Anda Pesan di CV MITRA BIBIT

Kamis, 23 Agustus 2012

Buah Pare dan Khasiatnya


Buah Pare dan Khasiatnya
Anda tidak menyukai pare karena pahit? Jangan dulu menghindari jenis sayuran yang satu ini. Dibalik rasa pahitnya, ternyata pare mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, salah satunya sebagai anti kanker.


Pare mengandung kadar betakaroten dua kali lipat lebih banyak dari brokoli. Pare juga mengandung betakaroten yang sangat bagus untuk membasmi sel kanker, menghambat serangan jantung dan mengatasi infeksi karena virus.

Kadar kalsium pare juga tergolong tinggi, sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pankreas untuk menghasilkan insulin. Bila insulin dalam tubuh mencukupi maka kemungkinan kadar glukosa vmembanjir dapat dicegah, sehingga kadar gula darah menjadi normal atau terkontrol.

Di beberapa negara terutama Jepang, Korea dan China, pare dimanfaatkan untuk pengobatan. Pare yang muda digunakan sebagai obat diabetes, gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah.

Khasiat pare lainnya yaitu, kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya berkhasiat sebagai antikanker, antibiotika, antivirus, perangsang produksi insulin, penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah, perangsang nafsu makan dan pembasmi cacing usus.

Meskipun pare bergizi tinggi, namun sebaiknya jangan diberikan pada anak-anak dan wanita hamil. Karena anak-anak masih rentan terhadap pare, dikhawatirkan kadar gula anak akan anjlok.

Sedangkan wanita hamil tidak dianjurkan mengkonsumsi pare karena buah ini mengandung senyawa yang dapat menggugurkan kandungan.

Kubis dan Khasiatnya



Kubis — atau biasa disebut juga kol atau kobis — adalah sayuran yang biasa diambil daunnya untuk dimakan sebagai lalapan. Tanaman ini berasal dari Eropa Selatan dan Eropa Barat, dimana kubis sendiri berasal dari bahasa Perancis “chou cabus” yang berarti kubis kepala. Sedangkan istilah “kol” berasal dari bahasa Belanda “kool”. Sayuran yang bernama latin Brassica oleracea L. ini termasuk tanaman Capitata. Daunnya tersusun sangat rapat dan membentuk bulatan atau bulatan pipih yang disebut krop / kop / kepala.

Kobis mengandung banyak vitamin A, B, C, dan E. Kandungan vitamin C-nya cukup tinggi untuk mencegah sariawan akut (skorbut). Mineral yang terkandung di dalamnya adalah kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi. Selain itu, kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia.

Beberapa khasiat daun kubis bagi kesehatan di antaranya:
Mengobati penyakit kelamin. Caranya, ambil beberapa lembar daun kubis yang sudah tua, serta bawang putih dan bawang merah secukupnya. Iris halus semua bahan, masukkan ke dalam panci, lalu embunkan selama 1 malam. Remas-remas, tambahkan sedikit air perasan jeruk nipis, lalu saring airnya. Minum setiap pagi satu kali hingga sembuh.
Mengobati hyperaciditas. Caranya, ambil 1/4 kg kubis dan sebuah wortel ukuran besar. Giling halus, tambahkan 2 gelas air, lalu saring. Tambahkan 1 sendok makan gula lalu simpan dalam lemari es supaya dingin. Minum untuk sehari, 30 menit sebelum makan atau saat terasa sakit pada lambung.

PEMBIBITAN TANAMAN LADA MENJANJIKAN

PEMBIBITAN TANAMAN LADA MENJANJIKAN


USAHA pembibitan tanaman kini mulai banyak diminati para petani dan kaum muda yang hendak merintis wiraswasta di bidang pertanian. Karena usaha penyediaan bibit tanaman menjanjikan keuntungan dan tidak memerlukan lahan yang luas.

Barangkali,usahatani pembibitan tanaman yang saat ini dibutuhkan dan prospeknya cerah sehingga menjanjikan keuntungan,adalah pembibitan tanaman lada.Tanaman yang merambat ini bisa melalui biji maupun stek. Namun,karena pembiakan dengan biji membutuhkan waktu relative lama dan keterampilan khusus,maka cara pembibitan biji banyak ditinggalkan para penangkar.

Sedangkan cara pembiakan dengan stek yang banyak dilakukan orang masih tradisional,yakni menanam langsung stek batang sepanjang tujuh ruas. Untuk menghasilkan bibit dalam jumlah banyak,tentu saja sangat tidak ekonomis,karena akan terjadi pemborosan bahan stek.

Kini dikembangkan cara baru yakni penggunaan stek pendek satu ruas.Penggunaan stek pendek satu ruas ini,selain dapat menghemat lahan, juga mempermudah dalam pengangkutan.

Stek pendek satu ruas ini diambil dari sulur panjat batang lada yang sudah cukup umur dan ukurannya sebagai bahan induk/bibit.Sulur yang diambil hendaknya yang tumbuhnya mengarah ke atas dan melekat pada tiang sandaran.Sulur yang baik untuk bahan stek yakni yang telah berumur 5-9 bulan.

Bahan stek ini harus diambil dari pohon induk yang baik pertumbuhannya hijau tua dan tinggi,sehingga diharapkan sifat baik induk dapat menurun kepada stek yang baru.Stek tanaman lada hendaknya diambil dari bagian yang memiliki akar dan tunas tidur antara helaian dan ruas daun.

Pengambilan sulur dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam dan steril.Kemudian sulur dipotong pada setiap ruas yang memiliki satu helai daun,mata telur dan akar lekat.Stek yang tidak memiliki akar lekat dipisahkan dari yang memiliki akat lekat.

Selanjutnya stek yang sudah dipotong-potong dan memiliki akar lekat itu disemaikan dalam bak persemaian yang diisi pasir.Sedangkan stek yang tidakmemiliki akar lekat,sebelum disemaikan terlebih dahulu pangkalnya dicelupkan ke dalam hormone tumbuh,misalnya Rhizopon AA.Setelah itu, baru disemaikan ke dalam persemaian tadi dan semua ditutup dengan sungkup plastic,yang fungsinya untuk memperoleh kelembaban yang tinggi serta suhu yang rendah.Kelembaban tinggi dan suhu rendah akan merangsang pertumbuhan stek.Kalau stek setelah berumur 3-4 minggu disaat sungkup segera dibuka.

Untuk selanjutnya stek dipindahkan ke dalam plybag (kantong plastic hitam) yang sudah diisi dengan media tanam yakni tanah bercampur pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.Sebaiknya setiap polybag itu diberi pupuk buatan,misalnya,urea masing-masing 0,5 gram.
Kini tinggal pemeliharaan stek.Polybag berisi stek tanaman lada ini disusun secara teratur di tempat yang teduh,bisa dibawah pepohonan maupun naungan khusus yang terbuat dari pelepah kelapa,alang-alang dan sebagainya.Kemudian dilakukan penyiraman setiap hari kecuali bila hujan turun.
Jika tampak adanya gejala serangan hama dan penyakit yang menyerang maka harus segera dilakukan penyemprotan pestisida.Jika terjadi serangan hama serangga bisa digunakan insektisida.Namun sering pula terjadi serangan cendawan sehingga pengendaliannya harus menggunakan fungisida.
Sedangkan pemeliharaan lain adalah pembersihan terhadap gulma.Kalau pada polybag bisa dicabuti pakai tangan dan pada tanah tempat penyimpanan polybag harus menggunakan arit dan sejenisnya.Pemeliharaan tersebut harus dilakukan secara teratur dan secara terus menerus sampai bibit lada siap ditanam di lahan perkebunan maupun dipasarkan

PENGENDALIAN HAMA TIKUS SECARA TERPADU

PENGENDALIAN HAMA TIKUS SECARA TERPADU


TIKUS termasuk hama kedua terpenting pada tanaman padi di Indonesia.Ini perlu mendapat perhatian khusus di samping hama lainnya.Karena kehilangan hasil produksi akibat serangan hama tikus cukup tinggi.

Usaha untuk mengendalikan ‘si monyong’ tikus ini sudah banyak dilakukan oleh para petani,mulai dari sanitasi,kultur teknik,fisik,cara hayati,mekanik dan kimia.Namun diakui,bahwa cara-cara pengendalian tersebut belum dilakukan secara terpadu,sehingga harapan untuk menekan populasi tikus pada tingkat yang tidak merugikan ternyata sulit dicapai.

Pengendalian hama secara terpadu (PHT) ini akan terlaksana dengan baik bila petani menghayati konsep dasarnya dan menguasai berbagai cara pengendalian ke dalam suatu program yang sesuai dengan jenis organisme pengganggu dan ekosistem pertanian di tempat tersebut.
Konsep pengendalian hama terpadi,sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1947-an,meskipun sebelumnya penanggulangan hama dengan jalan memadukan beberapa pengendalian sudah dilaksana kan.

LANGKAH AWAL
PHT dapat didefinisikan sebagai cara pengendalian dengan memasukkan beberapa cara pengendalian yang terpilih dan serasi serta memperhatikan segi ekonomi,ekologi dan toksikologi sehingga popilasi hama berada pada tingkat yang secara ekonomi tidak merugikan.Artinta,bahwa PHT bertujuan untuk menekan populasi hama sampai pada tingkat yang tidak merugikan,pengelolaan kelestarian alam dan optimasi produksi pertanian.

Sebelum melangkah pada usaha pengendalian tikus sawah dengan menerapkan PHT,sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu biologi dan ekologi tikus,sehingga petani akan lebih mudah meng identifikasi untuk selanjutnya dilakukan pengendalian.
Tikus termasuk ordo Rodentia,famili Muridae dan sub-famili Murinae.Dari sub-famili ini ada dua genus yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia yakni genus Mus dan Rattus.

Pada umumnya,tikus sawah (Rattus orgentiventer) tinggal di pesawahan dan sekitarnya,mempunyai kemampuan berkembang biak sangat pesat.Jika secara teoritis,tikus mampu berkembang biak menjadi 1.270 ekor per tahun dari satu pasang ekor tikus saja. Walaupun keadaan ini jarang terjadi,tetapi hal ini menggambarkan, betapa pesatnya populasi tikus dalam setahun.
Perkembangan tikus di alam banyak dipengaruhi faktor lingkungan,terutama ketersediaannya sumber makanan,dan populasi tikus akan meninglat berkaitan dengan puncak pada masa generatif.

Kegiatan tikus lebih aktif pada malam hari,dan kegiatan hariannya sangat teratur mulai dari mencari makanan,minum,mencari pasangan sampai orientasi kawasan.Untuk menghindari dari lingkungan yang tudak menguntungkan,tikus biasanya membuat sarang pada daerah lembab,dekat dengan sumber air dan makanan seperti di batang pohon,sela-sela batu,gili-gili irigasi,tanggul,jalan kereta api dan bukit bukit kecil.

Petani dapat membedakan mana yang disebut tikus sawah dan mana tikus rumah.Pada umumnya,tikus salah selain melakukan aktivitasnya di sawah,juga dapat melakukan aktivitasnya di rumah. Sedangkan tikus rumah (Rattus ratusdiardii) hanya melakukan aktivitasnya hanya di rumah saja.

Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama tikus dapat dilihat pada batang padi yang terpotong dan membentuk 45oC serta masih mempunyai sisa bagian batang yang tak terpotong.Pada fase vegetatif tikus dapat merusak 11-176 batang per malam.Sedangkan pada saat bunting,kemampuan merusak meningkat menjadi 24-246 batang padi per malam.

Sebagai binatang pengerat,tikus dalammemenuhi kebutuhan hidupnya mengerat batang padi dengan perbandingan 5:1,yakni 5 batang padi dikerat hanya untuk mengasah giginya supaya tidak tambang panjang,dan 1 batang padi di makan untuk kebutuhan hidupnya.

PHT YANG TEPAT & EFEKTIF
Jika sudah mengetahui biologi dan ekologi tikus,maka diharapkan petani dapat mengendalikan tikus dengan tepat dan efektif dengan melihat kondisi lingkungan di lapangan,serta mampu menerapkan konsep PHT.Pengendalian tikus sawah harus dimulai secara diri, yakni dimulai pada saat sawah bera (setelah panen),pada masa gevetatif dan masa generatif.Pengendalian hama tikus pada saat sawah bera bias dilakukan dengan 5 cara sebagai berikut:

• Pertama dengan sanitasi lingkungan,melakukan pembersihan rumput rumput atau semak-semak yang biasa digunakan tikus untuk bersarang.
• Kedua,yakni cara fisik dan mekanik,dengan melakukan pembongkaran sarang tikus,kemudian dibutu dan dibunuh (gropyokan) secara missal dan memasukkan air ke dalam sarangnya,tikus yang keluar dibunuh tanpa merusak pematang.
• Ketiga,yakni cara kultur teknik dengan cara melakukan penanam secara serempak meliputi areal yang laus,misalnya seluas 0-100 hektar.Cara ini dilakukan untuk menghindari tersedianya makanan bagi tikus.
• Keempat,yakni melalui cara biologi/hayati dengan memanfaatkan musuh-,usuh alaminya seperti ular sanca, ularwelang,anjing dan lainnya.
• Kelima,yaitu dengan memasang tirai persemaian pada saat padi disemai,di mana cara ini dilakukan untuk melindungi persemaian padi dari tanaman tikus.Bahan yang digunakan dari lembaran plastik atau lembaran kaleng bekas,tirai di pasang di sekitar persemaian dengan tingga sekitar 50 cm.

RODENTISIDA
Pengendalian tikus pada saat padi pada masa gevetatif dilakukan secara sanitasi lingkungan dan kimia (Rodentisida).Cara tersebut di nilai cukup efekti,karena pada masa vegetatif tikus sudah mulai melakukan penyerangan terhadap areal pesawahan dan merusak batang padi.Cara rodentisida dilakukan bila populasi tikus yang tinggi.

Rodentisida yang biasa digunakan adalah racun akut dan racun anti-koagulan.Contoh rodentisida akut yakni czincposphide diberikan dengan cara diumpankan dengan dosis 22 gram per hektar dicampur umpan sebanyak 2,5 kg.Sedangkan rodentisida antikoagulan yakni racumin,tomorin,dekafit,klerat,RMB dan lainnya yang siap pakai yang penggunaannya dengan rodentisida akut.

Sementara bahan yang bisa digunakan sebagai umpan antara lain beras,gabah,jagung,ketela pohon,ubi jalar dan lainnya.Penempatan umpan dapat dipasang sepanjang kira-kira 25 gram per hektar pertumpukan dengan jarak 4 meter.

Sebelum pemberian umpan beracun sebaiknya dilakukan perumpanan pendahuluan.Hal ini bertujuan untuk membiasakan tikus makan umpan dengan jalan memberi umpan tanpa racun selama 2-3 hari.Waktu pengumpnanan disesuaikan dengan keadaan populasi tikus.Umpan diberikan 15 hari sebelum tanaman,15 hari setelah tanam, dan 45 hari setelah tanam.

Sesungguhnya,cara penggunaan rodentisida di lapangan menurut konsep PHT,hendaknya dilakukan sebagai alternative terakhir apabila cara cara pengendalian lain dinilai tidak efektif lagi.Itupun dengan catatan,penggunaannya harus secara bijaksana dan tepat dosis.

Pengendalian hama tikus ketika generatif,yang lebih baik dan efektif adalah dengan pengemposan.Jika cara rodentisida tidak berhasil.Hal ini disebabkan pada masa generatif makanan berlimpah sehingga umpan yang beracun tidak akan dimakannya.

Adapun cara pengemposan dilakukan dengan menggunakan asap atau gas beracun yakni hasil pembakaran serbuk belerang bersama merang atau sabut kelapa dengan perbandingan 1: 1,5 kemudian dimasukkan ke dalam liang yang menjadi sarang tikus

TIPS MENGATASI CENDAWAN JELAGA PADA DAUN MANGGA

TIPS MENGATASI CENDAWAN JELAGA PADA DAUN MANGGA


MANGGA termasuk buah-buahan yang digemari semua lapisan masyara kat.Prospek pemasarannya,baik dalam bentuk buah segar maupun olahan, cukup cerah di pasar dalamnegeri maupun pasar mancanegara.Hal ini merupakan peluang amas bagi petani buah untuk lebih meningkatkan produksinya.

Namun yang perlu mendapat perhatian,adalah penyakit yang menyerang daun mangga,dan salah satunya disebabkan oleh cendawan jelaga.Penyakit ini hanya akan terdapat bila pada tanaman mangga ada serangan yang mengeluarkan kotoran yang dinamakan orangembun madu.

Bila daun mangga terserang cendawan jelaga akan timbul gejala-gejala sebagai akibat dari serangan tersebut.Permukaan daun,sebagian atau seluruhnya tertutup dengan cendawan jelaga,yang warnanya hitam seperti kain beludru.Jika tingkat serangannya hebat,maka hampir seluruh permukaan daun dan rantingnya menjadi hitam,karena tertutup oleh cendawan tersebut.

Mycelium cendawan hanya terdapat di permukaan daun dan tidak masuk ke dalam jaringan daun.Cendawan ini memakan embun daun yang melekat pada daun untuk mempertahankan hidupnya.Selaput hitam yang tipis terdapat pada daun itu terbentuk dari benang yang dinamakan hyphea dari cendawan yang saling menjalin dan menenun.

Kalau keadaan udara kering (kemarau),selaput hitam tipis tersebut dapat lepas dari daun dan bias nebjadi bagian yang kecil-kecil,serta dapat terhembus angin sehingga akibatnya serangan semakin menyebar luas. Dengan adanya penyebaran itu,maka tanaman mangga lain yang semula sehat pun akan turut pula terserang.

Sebenarnya,cendawan jelaga ini tidak menyerang mangga saja,tapi mereka hanya hidup sebagai saprofityang memakan kotoran embun madu. Jika saja serangan penyakit ini terjadi pada musim bunga,akan mengakibat kan buah yang terbentuk hanya sedikit.Kemudian kalau menyerang buah yang masih kecil maka buah pun akan rontok.Selanjutnya,jika serangan terjadi pada buah yang telah tua akan mengakibatkan kualitas dan harga jualnya menurun.Ini akibat yang paling mencolok dari adanya serangan cendawan jelaga pada daun mangga.Karena itu,para petani buah mangga harus selalu mewaspadainya.

Dengan mengetahui tingkat kerugiannya tersebut,kehadiran dari cendawan jelaga harus diwaspadai dengan cara memberantas tuntas atau dimusnahkan.Langkah pemberantasan terhadap penyakit cendawan jelaga itu antara lain:

Pertama,untuk memberanras serangga yang mengeluarkan embun madu dapat dipergunakan insektisida seperti Phosdrin dengan dosis sesuai aturan pakai.Tapi,jangan menyemprot cendawan jelaga secara langsung menggunakan fungisida,karena tidak ada manfaatnya bila penyebab yang menyediakan media makanan embun madu itu tidak diberantas tuntas terlebih dahulu.

Kedua,bila hanya penghasil embun madu itu telah musnah,maka selanjutnya dihembus menggunakan tepung belerang pada seluruh permukaan daun yang terkena serangan guna mempercepat hilangnyacendawan jelaga tersebut.

Ketiga, buah mangga yang sudah di panen tetapi terserang cendawan jelaga,maka dapatdihilangkan dengan cara mencelupkan dalam larutan KCL 30 gram dan asam borat dalam jumlah sama untuk setiap liter air.Biarkan selama dua menit.Setelah pencelupan selesai,barulah dibilas dengan menggunakan air bersih.

Dengan mengetahui adanya serangan cendawan jelaga pada daun mangga,sebagaimana diuraikan di atas,maka petani mangga agar mewaspadai dan segera mengatasinya.Karena bila dibiarkan,petani mangga akan mengalami kerugian,dimana kualitas buah mangga hasil panen kurang memenuhi syarat untuk bias dipasarkan.Apalagi bila untuk kebutuhan pasar luar negeri.

HINDARI TANAMAN WORTEL DARI SERANGAN PENYAKIT

HINDARI TANAMAN WORTEL DARI SERANGAN PENYAKIT



WORTEL (Daucus coratae L) termasuk jenis tanaman yang banyak manfaatnya.Karena selain untuk sayuran,wortel juga cocok untuk lalap,isi pastel dan sebagainya.Sedangkan air perasannya sebagai sumber vitamin A yang terbaik untuk mata.

Wortel termasuk akar umbi bergizi tinggi,karena dalam 100 gram wortel terkandung 42 cal kalori,39 mg kalsium,37 mg fosfor,12.000 IU vitamin A,6 mg vitamin C,88,2 gram air,1,2 gram protein,0,3 gram lemak,9,3 gram hidrat arang,0,06 mg vitamin B1 dan 0,8 gram zat besi.
Para ahli kesehatan dan gizi mengatakan,bahwa sari wortel bisa mencegah terjadinya infeksi pada mata,kerongkongan,tonsil,rongga hidung dan organ pernafasan.Karena itu,sayuran wortel bisa dikatakan multi-manfaat dan banyak digemari konsumen,sehingga budidaya wortel berprospek cerah.

WASPADAI PENYAKIT 
Untuk memperoleh produksi wortel yang maksimal,pemeliharaan tanaman dalam berbudidaya wortel memang harus selalu diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan serangan penyakit.Karena tanaman wortel dikenal paling banyak memiliki musuh.
Dan salah satu penyakit yang umumnya menyerang tanaman wortel adalah serangan penyakit bercak daun,yang disebabkan oleh jamur atau cendawan Cercospora.Adaoun tanda-tandanya tanaman wortel terserang jamur ini pada daun muncul bercak-bercak berwarna coklat muda. Akibatnya, lama-kelamaan daun tanaman wortel akan mengeriting.

Serangan spora jamur Cercospora,pada musim kemarau memang mengakibatkan munculnya bercak-bercak pada daun berwarna coklat muda, sedangkan pada musim hujan bercak-bercak itu berubah warna menjadi keabu-abuan.Bentuknya bisa bulat dan memanjang.Namun yang pasti,daun tanaman wortel yang terserang jamur Cercospora akan mengeriting dan mongering,yang akhirnya akan mematikan tanaman.

PENCEGAHAN 
Adapun penginfeksian tanaman wortel oleh spora jamur Cercospora umumnya terjadi melalui mulut kulit.Karena itu,untuk mengendalikan agar tanaman wortel tidak terserang jamur ini,maka harus dilakukan sejak awal budidaya.Upaya pencegahan ini dapat dilakukan di antaranya dengan menanam biji yang sehat atau biji yang sudah diberi fungisida dan sudah direndam dalam zat pengatur tumbuh (ZA) Hobsonal 5-EC. 

Selain itu,para petani wortel harus selalu rajin melakukan pembersihan terhadap ‘gulma’ sisa-sisa tanaman yang tertinggal di lahan yang akan ditanami tanaman wortel.Juga melakukan pergiliran tanaman dan selalu memberi perlindungan terhadap tanaman dari serangan jamur,selain disemprot dengan fungisida,serta disemprot ZPT Hobsonal 5-EC.

Pemberian Hobsonal 5-EC ini dimaksudkan untuk merangsang tanaman wortel agar mampu menyerap lebih banyak unsure hara tanah,sehingga kondisi tanaman dalam keadaan sehat.Karena tanaman wortel yang sehat akan lebih kebal dan tahan terhadap serangan penyakit.

Dengan melakukan berbagai upaya pencegahan atau menghindari serangan jamur Cercospora dan pemeliharaan secara intensif,maka produksi wortel akan semakin baik atau meningkat dan ini akan menguntungkan para petani wortel.Apalagi melihat prospek pemasaran wortel saat ini dinilai cukup cerah. Hal ini merupakan peluang emas bagi para petani untuk membudidayakan wortel secara intensif.

TIPS MEMPEROLEH CABAI MERAH SEGAR BERMUTU SNI

CABAI merah merupakan salah satu komoditas hortikultura dengan harga jual berani bersaing di pasaram domestik maupun internasional.Selama ini dikenal 2 jenis cabai merah yakni cabai merah besar dan cabai merah keriting.

Sementara itu,Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang cabai merah segar atau SNI 01-4480-1998 merupakan ketentuan-ketentuan yang memuat antara lain persyaratan mutu buah dari buah cabai merah.Untuk memperoleh cabai merah bermutu tinggi sebaiknya memperhatikan klasifikasi dan persyaratan mutu di samping perbaikan penanganan pasca panen,serta pengemasannya.

• Cabai Merah Besar dicirikan dengan pangkalnya berpundak,ujung buah tumpul atau runcing,kulit buah tebal,rasa kurang pedas,buah muda berwarna hijau dan setelah tua berubah menjadi merah serta permukaan buah licin. Garis tengah pangkal buah kurang lebih 1,7 cm dan panjang buah mencapai 9-14 cm.Varietas yang dianjurkan antara lain Cipanas,Barito,Manggala dan Taiwan.


• Cabai Merah Keriting dicirikan dengan sub pangkal buah tidak berpundak,ujung buah runcing,kulit tipis,rasa pedas,buah muda berwarna hijau muda sampai tua dan buah tua berwarna merah dan permukaan buahnya bergelombang.Varietas cabai merah keriting yang dianjurkan antara lain Bengkulu,Cumeti dan varietas lain sesuai yang dianjurkan SNI.

PENANGANAN PANEN & PASCAPANEN
Panen perdana cabai merah di dataran rendah/menengah rata-rata pada umur 75-85 Hari Setelah Tanam (HST),sedangkan di dataram tinggi 85-95 HST.Jika panen cabai merah terlalu muda akan menyebabkan buah menjadi udah layu,sudut bobot maksimal belum tercapai,tidak tahan lama dalam penyimpanan dan kurang tahan guncangan ketika dilakukan pengangkutan/ transportasi.

Kriteria panen cabai merah sangat tergantung pada tujuan pemasaran. Untuk pasar lokal cabai dipanen ketika bobot mencapai maksimal,bentuknya padat dan warnanya merah.Untuk pasar ekspor atau keperluan antarpulau, buah dipetik ketika buahnya telah berwarna 90 persen merah.Adapun waktu dan cara panen yang harus dilakukan antara lain;
1. Lakukan pemanenan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal sebagai hasil penimbunan zat-zat makanan pada malam hari dan belum banyak mengalami penguapan.
2. Petiklah buah beserta tangkainya agar daya simpai cabai merah lebih lama dan penyusutan bobot hasil panennya berkurang.Pemanenan dan penanganan cabai merah perlu dilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan mutu.Karena penanganan panen yang kasar akan mempengaruhi mutu produk secara langsung.Pemanenan cabai merah biasanya dilakukan dengan cara menggunting tangkai buah dengan mengurangi luka sekecil mungkin.
3. Pisahkan cabai merah sehat dan cabai merah yang terserang penyakit di wadah terpisah untuk mencegah terjadinya penularan mikroba ke buah cabai merah yang sehat.Hindari penutupan karung plastik dan sinar matahari yang panas kemudian segera ditempatkan di lokasi yang teduh.Gunakan wadah penampungan dan pengangkutan dari kebun ke tempat pengepakan dengan wadah berbahan kuat seperti keranjang plastik.
4. Kegiatan sortasi/pengkelasan buah cabai merah bertujuan untuk memisahkan penentuan harga sesuai dengan mutunya.Proses sortasi tersebut antara lain; 1) hamparkan hasil panen cabai merah di satu hamparan yang bersih,dan 2) pilihlah cabai merah yang utuh dan sehat,cabai utuh tetapi abnormal,cabai yang rusak saat panen dan pengangkutan, serta cabai merah yang terserang hama penyakit.

PENGEMASAN
Adapun tujuan dari pengemasan/pengepakan itu,adalah untuk mengurangi resiko kerusakan agar cabai merah sampai di tangan konsumen dalam dalam keadaan segar,dan untuk mempermudah proses pengangkutan dalam transportasinya.Beberapa jenis kemasan dan volumenya yang sering digunakan dari berbagai daerah sentra produksi. Beberapa cara pengemasan yang dapat dilakukan untuk pemenuhan permintaan pasar lokal maupun ekspor dapat pula menggunakan karton berventilasi dan bergelombang

• Pasar Lokal: Cara pengemasan cabai merah untuk pasar lokal cukup dengan menggunakan karton berventilasi dengan daya muat kemasan sekitar 20-25 kg.

• Pasar Ekspor: Cabai merah dikemas dengan karton gelo,bang teleskopik.Ukuran bagian dalam kemasan dapat dipilih dengan ukuran 40x35x30 cm dengan daya muat 20-25 kg.Cabai merah tersebut disusun rapi menurut ukuran panjang buahnya.Penyusunan yang acak-acakan akan menyebabkan kerusakan mekanik sehingga akan menurunkan mutu cabai merah.
• Penyimpanan Setelah Pengemasan: Cabai merah yang sudah dikemas dan tidak langsung dipasarkan sebaiknya disimpan di ruangan yang berudara sejuk kering.Cabai merah untuk pasar swalayan dan restoran sebaiknya disimpan di lemari pendingin. Sedangkan cabai merah untuk ekspor paling lambat 2 kali 24 jam harus segera dikirimkan dan pada hari berikutnya telah sampai di negara tujuan. Kemasan yang baik dipilih yang dapat menahan benturan,biasanya memberikan kelonggaran terhadap pertularan udara dan bisa mengurangi penguapan.

Kemasan cabai merah apabila dalam ruang pendingin dengan suhu7-10 derajat celcius,maka kesegaran cabai merah dapat dipertahankan hingga 40 hari dengan tingkat kerusakan 4% dengan kelembaban udara (Rh) sebesar 95-98 persen,maka tingkat kesegarannya dapat dipertahankan sampai 40 hari.

HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN MAS

BUDIDAYA ikan mas (Cypribus carpio L) di kolam,sawah atau waduk secara intensif sangat menguntungkan.Sebab,penggemar jenis ikan air tawar ini cukup banyak,sehingga peluang pasarnya terbuka lebar.Apalagi budidaya ikan mas tidaklah begitu sulit dilakukan.Namun demikian,ikan mas sangat rentan terhadap serangan sejumlah hama maupun penyakit.Karena itu, kehadiran hama dan penyakit perlu diwaspadai.Beberapa jenis hama dan penyakit yang sering menyerang ikan mas antara lain:

HAMA

· Bebeasan (Notonecta) berbahaya bagi benih karena sengatannya.Untuk mengendalikan jenishama ini dengan cara menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

· Ucrit (Larva cybister) biasanya menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian terhadap hama ini,sebenarnya sulitdiberantas,tetapi petani harus menghindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.

· Kodok biasanya memakan telur telur ikan. Untuk mengendalikan hama kodok,petani harus sering membuang telur yang mengapung, menagkap dan membuang hidup-hidup.

· Ular menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian yang dilakukan adalah melakukan penangkapan penangkapan terhadap ular,dan pemagaran kolam.

· Lingsang memakan ikan pada malam hari. Untuk mengendalikan lingsang ini dengan caramemasang jebakan berumpun.

· Burung biasanya memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.Pengendalian yang dilakukan terhadap burung yakni diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam,dan diberirumbai-rumbai atau tali penghalang.

· Ikan gabus memangsa ikan kecil pada tahap pendederan ikan mas.Untuk mengendalikan ikan gabus yakni pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.

· Belut dan kepiting termasuk hama yang mengganggu ikan mas sehingga perlu dilakukan penangkapan.

PENYAKIT

· Bintik putih (White spot) menimbulkan gejala gejala sebagai berikut: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih,pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yang ada disekitarnya dan berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air. Untuk mengendalikan penyakit bintik : direndam dalamlarutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapurNaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.

· Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)menimbulkan gejala yakni tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan dan bagian punggung terjadi pendarahan. Untuk mengendalikannya; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m2, biarkan selama 1-2 minggu.

· Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dangirodactylogyrus).Gejala akibat serangan penyakit ini yakni ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan dan menebal pada insang. Pengendalian yang harus dilakukan petani,adalah direndan dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit ,dan direndam dalam Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam dan hindari penebaran ikan yang berlebihan.

· Kutu ikan (argulosis) mengakibatkan benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).Pengendalian yang harus dilakukan ,yakni ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit,serta dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.

· Jamur (Saprolegniasis) biasanya menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya sehingga mengakibatkan tubuh ikan mas yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas.Dalam upaya mengendalikan penyakit jamur ini yakni direndam dalam larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit,dan telur yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.

· Gatal (Trichodiniasis) biasanya menyerang benih ikan mas yang menimbulkan gejala yakni gerakan ikan lamban,dan suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium. Adapun upayapengendalian yang harus dilakukan petani yaknirendam selam 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm.

· Bakteri Psedomonas flurescens diketahui sebagai penyakit yang sangat ganas yang menyerang ikan mas.Karena gejala akibat serangan penyakit ini adalah pendarahan dan bobok pada kulit,sertasirip ekor terkikis. Lantas,untuk mengendalikannya yakni dengan pemberian pakan yang dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.

· Bakteri aeromonas punctata penyakit yang sangat ganas dibandingkan dengan bakteri Psedomonas .Akibat serangan penyakit ini menimbulkan gejala pada ikan antara lain: warna badan suram/ tidak cerah,kulit kesat dan melepuh, cara bernafas mengap-mengap, kantong empedugembung,serta pendarahan dalam organ hati dan ginjal.Sebagai upaya pengendalian yang harus segera dilakukan yaitu melalui penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan,dan pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hariberturut-turut.


Lantas,sebagai upaya preventif (pencegahan) terhadap serangan hama maupun penyakit pada budidaya ikan mas,agar hasil panennya optimal sesuai yang diharapkan dan tidak mengalami gangguan,maka langkah preventifyang harus dilakukan antara lain: secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnyapenyakit dan hama pada budidaya ikan mas: pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen,pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit,hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas,sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel/ tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air, pemberian pakan cukup baik kualitas maupun kuantitasnya,penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar,serta biinatang seperti burung, siput atau ikan seribu/burayak/kambras (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman

Seledri dan Khasiatnya




Seledri (apium graveolens L) merupakan herba tegak, tahunan, dan memiliki tinggi sekitar 25 – 100 cm. Batang seledri bersegi dan beralur membujur, dengan bunga berjumlah banyak, kecil, dan berwarna putih atau putih kehijauan. Ada tiga golongan seledri, yaitu seledri daun, seledri potong, dan seledri berumbi.

Seledri diketahui banyak mengandung provitamin A, vitamin B dan C, minyak asiri, protein, kalsium, dan garam fosfat. Dengan kandungannya tersebut, Seledri berkhasiat untuk membantu meningkatkan kadar asam urat dalam darah, mengurangi rasa sakit pada persediaan akibat asam urat, menurunkan tekanan darah, menormalkan gula darah, menjaga kesehatan jantung dan tulang, mengatasi infeksi saluran kencing, serta menetralisir efek degeneratif dan radikal bebas.

BUDIDAYA “EMAS HIJAU” PANILI YANG INTENSIF



TANAMAN panili yang dikenal dengan sebutan si Emas Hijau ini merupakan komoditi yang menjanjikan.Karena paangsa pasar untuk panili terbuka lebar dan harganya cukup menggiurkan. Namun demikian,tidak semua panili berharga “emas” mahal,kecuali hanya kualitas terbaiklah yang diberikan harga istimewa. Tanaman panili ini dapat hidup di iklim tropis, curah hujan 1000-3000 mm/tahun, cahaya matahari + 30%-50%, suhu udara optimal 200C-250C, kelembaban udara sekitar 60%-80%, ketinggian tempat 300-800 m dpl. Tanah gembur, ringan yaitu tipe tanah lempung berpasir (sandy loam) dan lempung berpasir kerikil (gravelly sandy loam), mudah menyerap air, pH tanah + 5,7 - 7 

Sebelum melakukan penanaman,maka tanaman panili yang akan ditanam harus dilakukan pembibitan terlebih dahulu.Dalam pembibitan tersebut harus dilakukan beberapa langkah yang harus dilakukan diantaranya sbb: 

Seleksi bibit: Jenis panili bernilai ekonomi yaitu Vanilla planifolia Andrews, Vanilla tahitensis JW.Moore,dan Vanilla pompana Syarat bibit generatif : tulen, punya sifat yang hampir sama dengan induknya; murni, biji tidak tercampur dengan yang berkualitas jelek; biji dalam kondisi segar dan sehat; bibit vegetatif : tanaman induk sehat dan cukup umur, sudah mengeluarkan sulur dahan yang kuat, tanaman induk belum atau jangan sampai berbuah. 

Penyiapan bibit yang dilakukan petani yakni: bibit generatif berasal dari biji yang unggul.Sedangkanbibit vegetatif dengan stek, mempercepat perakaran stek dapat direndam HORMONIK (1-2 cc/liter) kemudian dibiarkan agak layu baru ditanam.Dan pembibitan dengan kulture jaringan 

Penyemaian benih yang harus dilakukan yaknibibit disemai dalam tanah berpasir supaya akar mudah tumbuh,dan tempat penyemaian harus teduh.Selain itu,juga perlu pemeliharaan pembibitan/penyemaian dengan melakukan penyiraman setiap hari, tidak boleh terlalu basah. Bibit yang jelek disingkirkan.Proses selanjutnya adalah pemindahan bibit ke lapangan tergantung asal bibit, yaitu bibit stek sekitar umur 1-2 bulan, bibit biji waktunya lama. 
Pengolahan lahan dikerjakan pada pertengahan musim kemarau supaya pohon pelindung dapat ditanam, cek kondisi tanah.Bersihkan lahan dari gulma dan dibajak.Bikinlah jalur bedengan, lebar 80-120 cm dan lebar parit 30-50 cm dan lakukan pengapuran bila kondisi tanah terlalu asam. 

PENANAMAN 
Penanaman di tengah bedengan dengan pola tanam monokultur.Buatlah lubang tanam dekat tanaman penegak berukuran panjang, lebar dan dalam antara 20x15x10 cm, 25x20x12 cm dan 30x25x15 cm.Tanam stek dengan cara memasukkan 3 ruas seluruhnya ke dalam lubang secara mendatar agar akar tumbuh cepat dan sempurna.Kemudian tutup dengan tanah galian yang dicampur dengan pupuk kandang.Stek bibit bagian atas yang tidak terbenam dalam tanah diikat pada pohon panjatan dengan ikatan longgar.Waktu tanam stek bibit yang baik pada awal musim hujan. Sedangkan stek yang akan ditanam sebaiknya dibiarkan / dilayukan terlebih dahulu selama 4 - 7 hari

PEMELIHARAAN TANAMAN 
Penyulaman : Lakukan pengecekan setelah umur 2-3 minggu setelah tanam, apabila ada stek yang tumbuh kurang baik, segera disulam. 

Penyiangan dan Pembubunan : Penyiangan dilakukan sebulan sekali sesudah penanaman sampai pertumbuhan panili tidak kerdil dan terlambat. Pembubunan bersamaan dengan penyiangan untuk menjaga bedengan tetap rapi dan tanah tetap gembur agar air mudah terserap. 

Perempelan : Perempelan bentuk, memotong 15 cm dari tanaman yang dilengkungkan dan sisakan 3 cabang terbaik untuk dipelihara agar terbentuk kerangka tanaman kuat dan seimbang 

Perempelan produksi, memotong pucuk sepanjang 10-15 cm menjelang musim berbunga dan saat berbuah untuk merangsang pertumbuhan generatif terutama pertumbuhan bunga dan buah 

Perempelan peremajaan, memotong cabang-cabang yang sudah pernah berbuah dan cabang-cabang yang sakit. 
Pemupukan :Tebarkan pupuk makro di sekitar pohon dan timbun dengan tanah karena sistem perakaran panili cukup dangkal. Kebutuhan pupuk makro per ha per tahun adalah Urea 8 kg, TSP 4 kg, KCl 14 kg, CaCO3 5 - 10 kg, MgSO4 H2O 2,5 - 5 kg/ha/tahun dan pupuk kandang 10-20 kg/pohon/tahun. Pemupukan diberikan setahun sekali

Pengairan dan Penyiraman: Tanaman panili tidak tahan terhadap kekeringan sehingga pada musim kemarau perlu disiram secukupnya untuk merangsang pertumbuhan tanaman, perkembangan bunga serta buah. 
Pemberian Mulsa & Pendangiran: Pemberian mulsa dapat dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan pendangiran. Bahan mulsa dari hasil pemangkasan pohon pelindung, tetapi bisa juga serbuk gergaji yang diletakkan di atas permukaan tanah dekat pohon panili. 
Perambatan:Sistem pagar sulur-sulur, tanaman panili dibiarkan menjalar pada pagar yang telah dipasang secara horisontal. Pagar tempat menjalarnya panili dapat dibuat dari bambu yang diikatkan pada pohon yang satu dengan pohon yang lain. 
Sistem perambatan penunjang tunggal, tanaman panili dirambatkan lurus ke atas pada naungannya.

Pemangkasan Pohon Pelindung :Pohon pelindung dapat digunakan Glyricidia maculate, lamtoro dan dadap. Pemangkasan cabang dilakukan untuk mempertahankan agar tetap teduh, mempermudah sistem sirkulasi dan mengatur intensitas sinar matahari. 
Pembungaan dan Penyerbukan Panili berbunga setelah berumur 1,5-3 tahun, bunga yang muncul berupa dompolan dan akan mekar satu bunga secara bergantian. Mekarnya bunga hanya berlangsung 12 jam, yaitu mulai pukul 24:00 sampai menjelang tengah hari, sesudah itu bunga mulai layu dan mati. Oleh karena itu penyerbukan bunga dilakukan sekitar pukul 08:00 sampai 10:00. Penyerbukan buatan pada prinsipnya adalah mengangkat/memotong bibir yang membatasi kepala sari dan kepala putik, kemudian benang sari ditekan ke kepala putik untuk dilakukan penyerbukan.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT 
Tanaman panili pun tak akan lepas dari serangan OPT baik itu hama maupun penyakit sehingga dapat mengganggu produktivitas tanaman panili pada saat panen.Bila hama dan penyakit ini dibiarkan tanpa ada upaya pengendalian,maka budidaya tanaman panili akan merugi.Berikut ini beberapa hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman panili: 
Hama bekicot biasanya menyerang dan merusak batang, bunga dan buah. Aktifitasnya dilakukan pada malam hari. Pengendalian: secara manual dengan mengambil dan mengumpulkan bekicot satu persatu kemudian dibakar sekaligus dalam satu lubang. 
Hama belalang pedang umumnya merusak/memakan daun muda dan batang panili. 
Hama penggerek batang dimana larva hama ini merusak/menggerek batang tanaman panili yang menyebabkan tanaman panili lambat laun layu dan mati. 
.Hama ulat bulu jambul dan ulat genibiasanya merusak bagian pucuk, daun, batang dan bunga. Pengendaliannya dapat menggunakan fungisida yang dianjurkan

Penyakit busuk akar menimbulkan gejala antara lain akar hitam, tanaman menjadi kecoklat-coklatan dan akhirnya mati; biasanya terjadi pada saat produksi tertinggi pertama kali tercapai. Pengendalian: menjaga kesuburan tanah dengan pemupukan, pemberian kapur secukupnya, dan mengatur kelembaban ,

Penyakit busuk batang disebabkan oleh jamurFusarium batatatis yang memperlihatkan gejala: pada batang terjadi bercak-bercak berwarna hitam yang akan meluas dan melingkar dengan cepat. Batang terserang akan keriput, berwarna coklat dan akhirnya kering. Pengendalian: mengurangi kelembaban dan drainase yang baik,

Penyakit busuk buah biasanya ditemukan pada buah panili muda dengan menimbulkan gejala: muncul bila menyerang pangkal buah muda sehingga banyak buah yang berguguran dan bila menyerang tengah buah akan hitam, kering selanjutnya mati

Penyakit busuk pangkal batang ini disebabkan oleh adanya jamur Sclerotium sp. Dengan gejala: pangkal batang tampak berwarna coklat dan kebasah-basahan, bagian tanaman yang diserang dan tanah sekitar terdapat misellium jamur berwarna putih seperti bulu dengan banyak sclerotium warna coklat. Pengendalian: gunakan bibit bebas busuk pangkal batang dan disebut insektisida yang dianjurkan. 
Penyakit bercak coklat pada buah disebabkanoleh cendawan Phytophthora sp. dan menyerang buah panili yang hampir masak. Adapun gejala yang timbul yakni: bercak-bercak coklat tua dan akhirnya busuk. Pengendalian: (1) segera petik buah terserang kemudian membakarnya; (2) penyemprotan dengan insektisida yang dianjurkan 
Penyakit bercak coklat pada batang umumnya timbul akibat serangan cendawan Nectriavanilla, zimm dengan gejala: batang tampak bercak coklat yang lama-kelamaan menghitam dan melingkar ruas dan mati. Pengendalian: potong dan bakar batang yang terserang. 
Penyakit Antraknosa disebabkan adanya jamurCalospora vanillae, Mass. yang memperlihatkan gejala sbb: batang, daun, buah berwarna coklat muda kekuningan tampak licin dan terlihat jelas bagian terserang dan tidak. Pengendalian: Potong dan bakar bagian terserang, atur kelembaban dan drainase. 

Penyakit Karat merah disebabkan olehGanggang Cephaleuros heningsii, Schm. Gejala yang timbulakibat serangan penyakit ini adalah : bercak pada daun dan terus meluas hingga daun kering selanjutnya mati. Pengendalian: Singkirkan bagian terserang dan atur kelembaban kebun dengan pemangkasan pohon pelindung. 

Penyakit pascapanen yang umumnta menyerang panili setelah dipanen : jamurAspergillus, Penicillium, Rhizopus, sp dan Sclerotium, sp. Pengendalian: penanganan pasca panen yang baik. 

Catatan : Jika Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum dapat mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. 

PANEN DAN PASCA PANEN 
Proses pemanenan untuk tanaman panili yakni pada umur 240 hari (8 bulan) akan menghasilkan panili kering dengan kadar vanillin yang tinggi, kadar abu terendah, rendemen tertinggi dan kadar air yang aman.Adapun ciri-ciri panili siap dipanen yaitu warna berubah dari hijau tua mengkilap menjadi hijau muda suram dengan garis-garis kecil warna kuning yang lambat laun melebar sampai ujung buah.Musim panen antara bulan Mei sampai Juli, sekitar 2 - 3 bulan 
Sementara itu,cara panen yang terbaik adalah memetik satu-persatu buah masak tanpa mengganggu buah lain dalam satu tandan yang masih mentah untuk menjaga mutu panili. 
Buah dikumpulkan dalam keranjang bambu dan dijaga agar buah tidak terluka atau cacat dan sortir berdasar ukuran, bentuk, tingkat kemasakan dan buah yang cacat >20 cm 
Proses selanjutnya adalah melakukan pelayuan untuk menghentikan proses respirasi yang terjadi dalam buah, mematikan sel-sel buah panili tanpa mengurangi aktifitas dan kadar enzim dalam buah. Proses pelayuan dengan menggunakan alat perebus yang diisi air ¾ bagian dengan suhu antara 65-950 C. Lakukan pemeraman dalam kotak khusus yang lengkap dengan tutup dan karung goni sebagai alasnya, utuk pembentukan aroma selama + 48 jam 
Kemudian lakukan pengeringan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari, dioven dan diangin-anginkan untuk mengurangi kadar air hingga 25-30 % .Proses terakhir pasca panen yakni menempatkan buah panili kering dalam kotak yang dalamnya telah dilapisi kertas koran/karung plastik tipis dan simpan pada suhu kamar, siap dikirim dan dijual.

Dengan melakukan usaha budidaya tanaman panili secara intensif dan memperlakukan hasil produksi pasca panen,maka akan memperoleh panili yang berkualitas baik dan harga yang menggiurkan,sehingga petani akan mengantongi keuntungan besar.Apalagi permintaan pasar dunia terhadap komoditi satu ini cukup besar

MEWASPADAI TERNAK TERSERANG CACING USUS DAN LAMBUNG


BILA ternak-ternak milik kita,terutama sapi dan kerbau memperlihatkan gejala tubuh kurus dan pucat seperti kekurangan darah,meskipun selera makannya tetap tinggi,bulu-bulu berdiri dan sangat kasar khususnya pada ternak domba dan bahkan menderita mencret atau berak putih,maka peternak perlu mewaspadai gejala-gejala tersebut.

Sebab,gejala-gejala tersebut kemungkinan besar ternak-ternak milik kita terserang cacing usus dan lambung baik dari kelompok Ascaris sp,Cooperia sp,Strongyloides sp,Ostertagla sp,Tricshuris sp,Haemonchus sp,Mecistecir rus sp,Trychostronggylus sp maupun dari jenis Bonustonum sp. 

Pada ternak terutama sapi dan kerbau yang masih muda,bila sudah terserang cacing usus dan lambung,tidak hanya mengakibatkan seperti yang sudah digambarkan di atas.Tapi bisa lebih parah lagi dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Karena menimbulkan kerugian besar,maka ada baiknya bila para peternak sapi atau kerbau mengetahui penyebab serangan cacing usus dan lambung. Penyakit cacing tersebut disebabkan sebagai akibat digunakannya ternak itu untuk tenaga kerja secara berlebihan,tetapi kurang diberi makanan bergizi. Bahkan ternak sering mengalami stress akibat mendapat perlakuan kasar. 

POLA PENULARAN
Kondisi ternak yang lemah akibat-akibat di atas,maka akan memudahkan ternak tertular penyakit cacing usus dan lambung,baik melaluimakanan maupun minuman dan lainnya.Padahal hewan ternak yang tertular cacing tersebut akan cepat dan mudah menulari hewan ternak lainnya,apalagi yang kondisi tubuhnya lemah.

Pola penularan cacing usus dan cacing lambung itu dimulai dengan keluarnya telur cacing tersebut bersama tinja ternak yang terjadi penyakit cacing.Telur ini mau tak mau akan mencemari tanah,rumput dan air di sekitarnya.Jika berada pada suhu 26oCmaka telur itu akan berubah menjadi larva infentif. Sebenarnnya,baik ketika masih berupa telur atau setelah berubah menjadi larva infeksif akan mudah memasuki tubuh kembali melalui makanan maupun minuman (rumput dan air yang sudah tercemar),serta melalui cara lain.Sementara di dalam tubuh hewan—terutama dibagian usus dan lambung—telur menetas lagi,sehingga jumlah cacing di dua organ tubuh itu akan bertambah banyak dan akhirnya menjadi pathogen.

Karena itu,jika ternak yang dalam usus dan lambungnya terdapat banyak cacing tersebut,maka akan memperlihatkan gejala-gejala seperti yang disebut di bagian atas. PENGOBATAN 
Untuk mengobati ternak terserang cacing usus dan cacing lambung,bila belum terlalu parah,dapat segera diobati secara tradisional dengan mengguna kan biji pinang yang ditumbuk halus kemudian dilarutkan dalam air.Larutan air dan biji pinang ini kemudian diminumkan pada ternak yang menderita cacingan.Kecuali kalau memang sudah agak parah dapat diobati dengan menggunakan obat seperti Ripercol, Nemafax,Piperazim,Perbendazole dan Thiabenazole. 
Namun daripada mengobati ternak sakit,sebaiknya peternak mau melakukan upaya penanggulangan atau pencegahan tehadap serangan (penu laran) cacing usus dan cacing lambung tersebut sejak dini.Sebab,upaya preventif dinilai relative mudah dan murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan.Alasannya,karena harga obat hewan terutama untuk sembuhkan penyakit cacing usus dan lambung,tergolong mahal dan agak sulit diperoleh. 
Adapun upaya penanggulangan atau pencegahan yang dapat dilakukan antara lain; memelihara kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya termasuk tempat makan-minum,tempat tidur dan tempat menyimpan pakan. Juga sebaiknya disediakan tempat khusus untuk membuang kotorannya,tidak mengembalakannya di sembarang tempat terutama di tempat becek,memper lakukan ternak dengan baik (tidak kasar) dan segera mengisolasi ternak yang diketahui sudah tertular cacingan tersebut.
Bahkan yang lebih baik lagi,para peternak mau bersatu padu membangun kandang ternak secara kelompok,dan jauh dari pemukiman manusia.Dengan demikian,bukan hanya hewan ternak yang berusaha dijauhkan dari penyakit terutama cacing usus dan lambung,tapijuga manusia di sekitarnya.Karena menurut penelitian para ahli,bahwa penyakit cacing usus dan lambung pada ternak,ternyata juga bisa menular kepada manusia.

Budidaya Semangka Secara Intensif

Budidaya Semangka Secara Intensif


BUAH semangka sudah tak asing lagi bagi kita karena sering ditemui di pasar atau supermarket dan biasanya untuk cuci mulut pada resepsi pernikahan atau acara lain.Karena banyak digemari,maka pasar untuk buah semangka cukup terbuka luas dan memberikan harapan bagi petani yang mau membudidayakannya secara intensif.


Namun.tingkat dan kualitas produksi semangka diIndonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah yang keras, miskin unsur hara dan hormon, pemupukan yang tidak berimbang, serangan hama dan penyakit tanaman, pengaruh cuaca /iklim, serta teknis budidaya petani.

Syarat pertumbuhan bagi semangka antara lain curah hujan ideal 40-50 mm/bulan, seluruh areal pertanaman perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam dansuhu optimal ± 250 C. Semangka cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl. Kondisi tanah cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan. Cocok pada jenis tanah geluh berpasir dan keasaman tanah (pH) 6 - 6,7.

PEMBIBITAN 
Penyiapan media semai yang harus dilakukan antara lain;siapkan 25-50 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2 dan diamkan + 1 minggu di tempat teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik). Campurkan tanah halus (telah diayak) 2 bagian atau 2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian atau 1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang (1-3 kg) .Masukkan media semai ke dalam polybag kecil 8x10 cm sampai terisi hingga 90%. 
Benih dimasukkan ke dalam kain lalu diikat, kemudian direndam dalam ramuan : 1 liter air hangat suhu 20-250 C (direndam 8-12 jam). Benih dalam ikatan diambil, dibungkus koran kemudian diperam 1-2 hari. Jika ada yang berkecambah diambil untuk disemaikan dan jika kering tambah air dan dibungkus kain kemudian dimasukkan koran lagi. 
Media semai disiram air bersih secukupnya. Benih terpilih yang calon akarnya sudah sepanjang 2-3 mm, langsung disemai dalam polybag sedalam 1-1,5 cm.Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh dan diberi perlindungan plastik transparan yang salah satu ujung/pinggirnya terbuka.Semprotkan zat penumbuh untuk memacu perkembangan bibit, dilakukan rutin setiap 3 - 4 hari sekali,dan penyiraman 1-2 kali sehari. Pada umur 12-14 hari bibit siap ditanam.

Pengolahan media tanam dengan pembukaan lahan dengan cara pembajakan sedalam + 30 cm, dihaluskan dan diratakan,kemudian bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu. Selanjutnya dibuat bedengan dengan ukuran lebar 6-8 cm dan tinggi minimum 20 cm. Dalam pengapuran digunakan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg. 
Pemupukan pada tanaman semangka yang dilakukan antara lain;pupuk kandang 600 kg/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam.Pupuk anorganik berupa TSP (200 kg/ha), ZA (140 kg/ha) dan KCl (130 kg/ha).Bedengan perlu disiangi, disiram dan diberi plastik mulsa dengan lebar 110-150 cm agar menghambat penguapan air dan tumbuhnya tanaman liar. Di atas mulsa dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm untuk perambatan semangka dan peletakan buah.

PEMELIHARAAN 
Pembuatan lubang tanaman dilakukan satu minggu sebelum penanaman dengan kedalaman 8-10 cm. Berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 90-100 cm. 
Sedangkan waktu penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari kemudian bibit disiram hingga cukup basah. 
Dalam pemiliharaan ini,maka penyulaman ini sebaiknya dilakukan 3 - 5 hari setelah tanam. 
Tanaman semangka cukup mempunyai dua buah saja, dengan pengaturan cabang primer yang cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder. Perlu penyiangan pada ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah dipotong karena mengganggu pertumbuhan buah. Selain itu,juga perlu dilakukan perempelan tunas-tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan pohon/buah semangka yang sedang berkembang. 
Pengairan melalui saluran diantara bedengan atau digembor dengan interval 4-6 hari dan volume pengairan tidak boleh berlebihan. 

PEMUPUKAN 
Pemeliharaan lain yang dilakukan yakni pilih buah yang cukup besar, terletak antara 1,0-1,5 m dari perakaran tanaman, bentuk baik dan tidak cacat. Setiap tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah, sisanya di pangkas. Semenjak calon buah ± 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yang kurang baik akibat ketidakmerataan terkena sinar matahari. 

HAMA & PENYAKIT

Tanaman semangka pun tak lepas dari serangan hamadan penyakit yang setiap saat selalu mengancam kelangsungan produksinya.Beberapa hama dan penyakit yang akrab dengan tanaman semangka tersebut antara lain: 
a) Hama Thrips berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas.Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. 
b) Hama Ulat Perusak Daun berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, yang menimbulkan gejala daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang. 
c) Hama Tungau merupakan binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat 
d) Hama Ulat Tanah ini berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman.

e) Hama Lalat Buah ini memiliki ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar.

Pengendalian terhadap hama-hama tersebut yakni penyemprotan dengan fungisida sesuai anjuran dan penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya.Juga denganmembersihkan lingkungan, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul,dan pemasangan perangkap lalat buah.

Selain hama,ternyata tanaman semangka sangat rentan terhadap sejumlah penyakit yang setiap saat menyerang.Beberapa penyakit yang umumnya sering menyerang semangka tersebut antara lain: 

a) Layu Fusarium yang disebabkan oleh lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab). Gejala: timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur. Pengendalian yakni dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami. 

b) Bercak Daun disebabkan oleh spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala penyakit ini adalah permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu. Pengendaliannya seperti pada penyakit layu Fusarium. 

c) Antraknosa disebabkan seperti penyakit layu Fusarium dengan gejala daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas. Pengendaliannnya pun seperti pengendalian penyakit layu Fusarium. 

d) Busuk Semai biasanya menyerang pada benih yang sedang disemaikan yang menimbulkan gejala batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian yakni pemberian insektisida sebelum penyemaian di media semai. 

e) Busuk Buah umumnya disebabkan oleh jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian penyakit ini yakni dengan menghindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan.
 
f) Karat Daun disebabkan oleh virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian terhadap penyakit sama seperti penyakit layu Fusarium. 

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia.PANEN 
Pemanenan terhadap buah semangka umumnya jika sudah berumur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman.Adapun ciri-ciri semangka yang cukup untuk dipetik yakni adanya perubahan warna buah, dan batang buah mulai mengecil. 
Kemudian dalam proses pemanenan/pemetikan buah semangka, sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah sehingga buah dalam kondisi kering permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para pengecer. Selain itu, pemotongan buah semangka sebaiknya dilakukan beserta tangkainya,agar buah semangka tidak mudah membusuk dan tahan lama dalam penyimpanan