Sabtu, 30 Juli 2011

TANAMAN HIAS Acorus


Termasuk jenis rumput-rumputan, berbentuk lempengan kipas tipis dengan daun hijau bergaris putih. Tanaman ini sangat baik untuk tanaman dasar karena mampu bertahan pada kondisi yang minimum. Tidak terpengaruh dengan kelebihan air, kekeringan ataupun kondisi malam yang dingin. Tanaman ini mempunyai beberapa masalah diantaranya pucuk daun akan menjadi coklat bila media kekurangan air, jika kondisi ruangan hangat serangan kutu laba-laba merah dapat menjadi masalah.
Tipe:
  • Hanya ada 1 varietas budidaya Acorus gramineus varigatus = Sweet Flag. Berwarna putih dengan garis-garis , sangat baik untuk terrarium.
Tips:
  • Menyukai suhu dingin
  • Cahaya penuh, ½ ternaungi sebaiknya bukan matahari langsung
  • Pemberian air secara teratur, jaga media tetap lembab
  • Penggantian media bila perlu
  • Perbanyakan dengan rhizome

Jumat, 29 Juli 2011

Callistemon (Bottlebrush Plant = Bunga Sikat Botol)


Merupakan salah satu pilihan yang baik. Tanaman ini bunganya  berwarna merah dengan bentuk seperti sikat botol. Tanaman ini toleran terhadap kekurangan air, yang paling dibutuhkan adalah cahaya yang cukup dengan udara yang sejuk. Tanaman ini memerlukan pemangkasan agar dapat berbentuk perdu, tanaman ini sebaiknya digunakan diluar ruangan.
Tipe:
  • Callistemon citrinus, ketinggian dapat mencapai 3 kaki. Bunga berbentuk silinder, tanpa petal dengan stamen warna merah berujung kuning. Daun pada waktu muda berwarna perunggu.
Tips:
  • Suhu minimal 45 F
  • Cahaya penuh matahari langsung
  • Jaga kondisi media tetap lembab
  • Penggantian media  1 tahun sekali
  • Perbanyakan dengan stek batang

TANAMAN HIAS "Achimenes"


Varietas achimenes modern menghasilkan banyak bunga berukuran besar diantara daun-daun berambut yang berkilauan. Varietas yang tersedia berwarna putih, biru, ungu, merahmuda dan kuning. Umur mekar bunga sangat pendek, tangkai bunga lemah dan liat. Tanaman ini cocok untuk tanaman gantung, jika ingin membuatnya sebagai tanaman semak harus sering dilakukan pemotongan pada bagian tanaman yang menjalar. Perawatan tanaman ini relatif mudah yaitu dengan menjaga tanaman tetap dalam kondisi udara hangat dan media jangan sampai kering.
Tipe:
  • Achimenes erecta (A. coccinea). Tidak seperti namanya tipe ini adalah tipe pemanjat dengan panjang batang sekitar 18 inci, warna batang kemerahan dan bunganya berwarna merah cerah.
  • A.longifolia. Panjang daun sekitar 3 inci, merupakan kelompok tanaman pemanjat dengan tinggi 1-1,5 kaki. Warna bunga biasanya ungu dengan bintik putih.
  • A.grandifloria. Spesies ini termasuk yang jarang ditemukan.Merupakan spesies yang paling panjang  (2 kaki), saat berbunga batang akan terkulai, lebar bunga 2 inci.
  • Hibrida terdiri dari berbagai varietas dengan  warna bunga  bervariasi, diantaranya merah muda untuk varietas RoseLittle Beauty,Pink Beauty, warna ungu untuk varietas Purple King dan Paul Arnold, warna kuning Yellow Beauty, warna putih Schneewitsen, warna merah Master Ingram dan warna putih denga urat ungu Ambroise Verschaffelt.
Tips:
  • Suhu hangat, minimal 55 F
  • Tidak boleh terkena cahaya matahari langsung
  • Jaga kondisi media tetap lembab
  • Penggantian media  1 tahun sekali
  • Perbanyakan dengan stek batang

TANAMAN HIAS "Acalypha"


Akalipa adalah kelompok semak berkayu yang mempunyai pertumbuhan cepat. Tanaman ini tidak cocok diletakkan dalam ruangan. Tanaman ini butuh kelembaban tinggi. Kondisi udara yang kering akan menyebabkan daun gugur dan munculnya serangan tungau merah. Agar tanaman tetap dalam kondisi vigor perlu dilakukan pemangkasan secara teratur setiap tahun, pemangkasan dilakukan sampai ½ ukuran. Bunga yang mati dan bunga yang muncul pertama sebaiknya dibuang.
Tipe:
  • Acalypha hipsida = Chenille Plant = Red Hot Castail, belukar dengan tinggi 6 kaki, bunga biasanya berwarna merah, varietas Alba bunganya berwarna putih.
  • Acalypha wilkesianan = Copperleaf = Daun tembaga
  • Warna daun merah tembaga cerah, panjang daun lebih kurang 5 inci, berbentuk semak dengan tinggi 4 kaki. Varietas yang bagusGodsefiana (warna dasar hijau dengan pinggiran putih) Musaica (merah, kuning dan perak)
Tips:
  • Suhu hangat, 65-80 F
  • Cahaya penuh sebaiknya bukan matahari langsung
  • Pemberian air secara teratur agar media tetap lembab
  • Penggantian media 1 kali setahun
  • Perbanyakan dengan stek batang

Kelengkeng, Si Kecil yang Punya Banyak Manfaat

Kelengkeng (Foto: Google)
KELENGKENG atau lengkeng (Dimocarpus longan) merupakan tanaman buah-buahan yang berasal dari daratan Asia Tenggara. Tanaman yang muncul di daratan China ini merupakan keluarga buah rambutan dan leci. Dalam bahasa Mandarin, lengkeng disebut “ong ya guo” atau “long yan” yang berarti mata naga. Sementara di Indonesia buah ini populer dengan sebutan “mata kucing”. 
Daging buahnya berbentuk bulat, berwarna putih bening, dan mengandung banyak air. Di tengah daging buah terdapat biji berwarna hitam atau cokelat tua. Daging buah lengkeng mengandung banyak zat gizi yang penting untuk kesehatan dan kesegaran tubuh. Ada sukrosa, glukosa, protein (nabati), lemak, vitamin A, vitamin B, asam tartarik, dan senyawa fitokimia (kimia tumbuhan) lain yang berguna bagi kesehatan.

Kombinasi senyawa-senyawa fitokimia ini melahirkan berbagai khasiat, antara lain, mengendurkan saraf. Buah ini memberikan rasa tenang sehingga berkhasiat mengatasi rasa gelisah, susah tidur, dan sulit berkonsentrasi.

“Kandungan fitokimianya berfungsi untuk mengendurkan saraf-saraf alias bisa memberikan efek penenang. Jadi, bagi anak kecil yang sulit tidur, makanlah kelengkeng. Gejala kecemasan (anxiety) atau pun sulit tidur dapat dikurangi dengan mengonsumsi lengkeng,” jelas Yunita, STP dari Herbal Nutrition Club Bandung, Dago Plaza, Bandung.

Lengkeng memiliki efek sedatif (menenangkan) yang dapat mengurangi debaran jantung yang terlalu keras. Lengkeng juga mengandung karbohidrat kompleks (sukrosa) dan glukosa sehingga bisa meningkatkan energi, menambah tenaga, mengurangi rasa lapar, hingga meningkatkan stamina.

“Protein yang dikandungnya pun dapat membantu menyehatkan usus dan memperbaiki proses penyerapan makanan hingga melancarkan buang air kecil,” terang lulusan IPB ini.

Buah lengkeng juga dapat memperkuat limpa, meningkatkan produksi darah merah, menambah nafsu makan, dan menambah tenaga. Karena itu, buah ini sangat baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang dalam proses pemutihan stamina setelah sakit. Apakah penderita diabetes boleh mengonsumsi buah ini? Tergantung dari setiap tujuan dari manfaat apa yang akan diambil dan resistensi seseorang terhadap senyawa gula. Mungkin ada pembatasan konsumsi gula untuk pengidap penyakit tertentu, seperti diabetes dan sebagainya,” terangnya.

Menurutnya, sebaiknya orang mengonsumsi buah lengkeng setiap hari sebanyak 250 gr (seperempat) buah lengkeng segar. Untuk mengatasi kecemasan (anxiety) dan susah tidur/gelisah, setiap hari minumlah 1 sendok makan saripati lengkeng (cairan atau sirup). Caranya, ambil 500 gr daging lengkeng segar dan 500 gr gula pasir, didihkan dalam air kurang lebih 500 ml, dan aduk hingga kental.

Lengkeng juga dapat mencerahkan mata dan menjaga kesehatan kulit (wajah). “Dampak negatif untuk orang pada umumnya tidak ada jika mengonsumsi kelengkeng secara berlebihan,” imbuhnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya lengkeng adalah buah-buahan penambah energi yang memiliki kandungan fitokimia, sehingga aman dikonsumsi, kecuali oleh orang yang mengidap penyakit degeneratif seperti gula.

Selain daging, akar, daun, dan bijinya juga bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit. Akar lengkeng bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah. Daun kelengkeng sebagai antiradang dan peredam demam. Dan bijinya bisa digunakan untuk menyembuhkan luka bakar.
(Genie/Genie/tty)

Kamis, 28 Juli 2011

TANAMAN HIAS Caladium (Keladi)

Daun keladi tipis seperti kertas, bentuk seperti mata panah, warna daun bermacam-macam. Tanaman ini termasuk jenis tanaman hias daun yang populer. Tanaman ini cocok untuk didalam maupun diluar ruangan.
Tipe:
  • C. bicolor = C. hortulanum terdiri dari Candidum warna daun putih dengan tulang daun hijau, Seagull warna daun hijau dengan tulang daun hijau tua, Pinkblush warna daun merah muda, hijau tua dan merah tua, John Peel warna daun dikelilingi warna oranye, merah dan hijau.
  • C. humboldtii , lebih mudah tumbuh, ukuran lebih kecil.
  • C. picturatum, daun panjang dan sempit berwarna hijau dengan tulang daun putih
Tips:
  • Suhu minimal 70 F
  • Lebih baik hindarkan dari cahaya matahari langsung
  • Pengairan: jaga kondisi tetap basah
  • Penggantian media : 1 tahun sekali
  • Perbanyakan dengan anakan

MENGENAL TANAMAN HIAS Bougenvilla (Bunga Kertas)

 
Tanaman ini susah ditanam di dalam ruangan, lebih efektif jika dijadikan tanaman luar. Untuk menghasilkan tanaman yang berbunga diperlukan kondisi yang kering, pangkas tanaman dan kurangi pemberian air. Bila tanaman banyak mendapatkan air maka pertumbuhan vegetatifnya akan dominan.
Tipe:
  • Bougenvilla glabra, jenis hibridanya sangat populer.
  • B. buttiana.
Tips:
  • Suhu hangat
  • Cahaya matahari langsung
  • Pengairan dilakukan sesuai dengan kebutuhan
  • Penggantian media : 1 tahun sekali
  • Perbanyakan : Stek batang

BUDIDAYA TANAMAN KELENGKENG


Berasal dari Sri lanka, India, Birma dan Cina. Jenis-jenis kelenkeng liar banyak ditemukan di Kalimantan Timur degan nama buku, ihaw, medaru, kakus atau mata kucing.  Tanaman ini mirip dengan leci yang tumbuh di dataran tinggi.  Di Indonesia, kelengkeng terdapat di Temanggung, Magelang, sedangakn leci di terdapat di Bali.
Deskripsi:
Famili Sapindaceae. Tinggi tanaman dapat mencapai 40 m.  Lebih cocok ditanam di dataran rendah (300-900 m dpl), tipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari 4 bulan.  Suhu malam dingin selama musim kemarau (15 o - 20 o C) mendorong tanaman berbunga.  Ada tanaman yang berbunga sempurna maupun hanya berbunga betina atau jantan saja. Tanaman kelengkeng berbunga setahun sekali, biasanya pada bulan Agustus-Oktober dan buah dapat dipanen 4 bulan setelah bunga mekar.  Buah kelengkeng berbentuk bulat besar, kulit hijau kasar ketika masih muda dan kuning kecoklatan setelah tua serta tidak berbulu.  Daging buah bening berair, dengan rasa manis dan aroma yang khas.
Karakteristik Beberapa Varietas Kelengkeng:
Karakter BuahVarietas
LumutBatuKopyor
Warna kulit buah matangagak gelapcerahagak cerah
Daging buahtipistebalkurang tebal
Sifat daging buahlengketngelotokngelotok
Rasakurang manismanis segarmanis
Aromalanguagak harumkurang harum
Bijibesarkecilagak besar
Budidaya:
  • Bibit sebaiiknya berasal perbanyakan vegetatif (cangkok dan okulasi).  Tanaman dari biji baru mulai berbuah lebih dari umur 7 tahun
  • Jarak tanam agak lebar (8 x 8 m) karena ukuran tajuknya yang lebar
  • Pemeliharaan yang penting adalah pemangkasan cabang negatif agar sinar matahari dapat masuk  merata ke tajuk tanaman.
Hama dan Penyakit:
  • Hama yang biasanya menyerang adalah serangga pengisap buah.  Sedngakan penyakit yang sering menyerang di musim penghujan adalah Mildew (seperti yang menyerang buah rambutan).
Panen:
  • Tanaman mulai berbunga pada umur 5-6 tahun (Juli-Oktober).  Buah matang 5 bulan setelah bunga mekar.
  • Ciri-ciri buah matang adalah warna kulit buah coklat gelap, licin dan mengeluarkan aroma.
  • Produksi buah rata-rata 300-600 kg per pohon.

BUDIDAYA TANAMAN PISANG


Botani:
  • Famili Musaceae dari ordo Scitaminae dan terdiri dari dua genus, yaitu genus Musa dan Ensete.  Genus Musa terbagi dalam empat golongan, yaitu Rhodochlamys, Callimusa, Australimusa dan Eumusa.  Golongan Australimusa dan Eumusa merupakan jenis pisang yang dapat dikonsumsi, baik segar maupun olahan.  Buah pisang yang dimakan segar sebagian besar berasal dari golongan Emusa, yaituMusa acuminata dan Musa balbisiana.  Tanaman pisang merupakan tanaman asli daerah Asia Tenggara dengan pusat keanekaragaman utama wilayah Indo-Malaya.
  • Tanaman pisang termasuk dalam golongan terna monokotil tahunan berbentuk pohon yang tersusun atas batang semu.  Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara rapat teratur.  Percabangan tanaman bertipe simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu buah.  Bagian bawah batang pisang menggembung berupa umbi yang disebut bonggol. Pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang.  Buah pisang umumnya tidak berbiji/bersifat partenokarpi.
Syarat Tumbuh:
  • Tanaman pisang dapat ditanam dan tumbuh dengan baik pada berbagai macam topografi tanah, baik tanah datar ataupun tanah miring.  Produktivitas pisang yang optimum akan dihasilkan pisang yang ditanam pada tanah datar pada ketinggian di bawah 500 m di atas permukaan laut (dpl) dan keasaman tanah pada pH 4.5-7.5.  Suhu harian berkisar antara 25 - 27 o C dengan curah hujan 2000-3000 mm/tahun. 
Jenis-jenis Pisang yang Dikonsumsi:
  • Pisang Ambon Kuning
    Pisang Ambon Kuning cocok untuk hidangan buah segar, memiliki ukuran buah lebih besar daripada pisang ambon lainnya dengan kulit buah tidak terlalu tebal dengan warna kuning muda.  Daging buah yang sudah matang berwarna putih kemerahan.  Rasa daging buah pulen, manis, dan aromanya harum.  Dalam satu  tandan terdapat 6-9 sisir (satu sisir berisi 15-20 buah) dengan berat per tandan 18-20 kg.
  • Pisang Ambon Lumut
    Pisang Ambon Lumut cocok untuk hidangan buah segar.  Kulit buah berwarna hijau walaupun sudah matang dan lebih tebal daripada kulit buah pisang ambon kuning.  Daging buah hampir sama dengan pisang ambon kuning hanya sedikit lebih putih.  Daging buah agak keras, aroma lebih harum dan rasanya lebih manis.  Dalam satu tandan terdapat 7-12 sisir dengan berat 15 – 18 kg..
  • Pisang Ambon Putih
    Pisang Ambon Putih cocok untuk hidangan buah segar.  Ukuran buah lebih besar daripada pisang ambon lumut. Kulit buah yang sudah matang berwarna kuning keputih-putihan.  Daging buah berwarna puith kekuningan dengan rasa agak asam, dan beraroma harum. Dalam satu tandan terdapat 10-14 sisir dengan berat 15-25 kg.
  • Pisang Barangan
    Pisang Barangan cocok untuk hidangan buah segar.  Pisang Barangan terdiri dari 2 jenis, yaitu pisang barang yang berwarna kemerah-merahan dan yang berwarna kuning.  Pisang Barangan yang berwarna kemerah-merahan memiliki daging buah yang lebih besar dan rasa yang lebih enak dan aroma yang lebih harum daripada yang berwarna kuning.  Dalam satu tandan terdapat 5-12 sisir degang berat 9-20 kg.
  • Pisang Raja  Pisang Raja cocok untuk hidangan buah segar maupun olahan.  Kulit buah tebal dan berwarna kuning berbintik hitam pada buah yang telah masak.  Ukuran buah cukup besar dengan diameter 3,2 cm dan panjang 12-18 cm.  Daging buah yang telah matang berwarna kuning kemerahan bila dimakan terasa legit dan manis dengan aroma harum.  Dalam satu tandan  terdapat 6-9 sisir (setiap sisir berisi 14-16 buah) dengan berat per tandan 12-16 kg.  Bunga muncul 14 bulan sejak anakan dan buah akan masak 5,5 bulan kemudian.
  • Pisang Kepok
    Pisang Kepok cocok untuk makanan olahan.  Jenis pisang kepok yang lebih dikenal adalah pisang kepok putih dan pisang kepok kuning dengan warna daging buah sama seperti namanya.  Daging buah bertekstur agak keras dengan aroma yag kurang harum. Kulit buah sangat tebal dan berwarna hiaju kekuningan pada buah yang telah masak. Pisang kepok kuning rasanya lebih enak daripada pisang kepok putih.  Dalam satu tandan dapat mencapai 10-16 sisir (satu sisir berisi 20 buah pisang) dengan berat per tandan 14-22 kg.
  • Pisang Tanduk
    Pisang Tanduk cocok untuk makanan olahan. Buahnya berukuran besar dengan panjang lebih dari 20 cm.  Kulit buah tebal dan berwarna kuning kemerahan berbintik hitam.  Daging buah yang sudah matang berwarna putih kemerahan.  Dalam satu tandan terdapat hanya sekitar 1-3 sisir (satu sisir terdiri dari 10-15 buah) dengan berat per tandan 7-10 kg.
  • Pisang Badak
    Kulit buah agak tebal, berwarna kuning berbintik hitam.  Daging buah berwarna puith kekuningan.  Rasa buah manis agak asam dengan aroma kurang harum.  Dalam satu tandan terdapat 7-9 sisir dengan berat per tandan mencapai 14 – 18 kg.
  • Pisang Nangka
    Pisang Nangka cocok untuk makanan olahan.  Buah berukuran agak panjang, sekitar 15 cm.  Kulit buah agak tebal dan berwarna hijau walaupun sudah matang (buah yang sangat masak berwarna hijau kekuningan).  Daging buah berwarna kuning kemerahan dengan rasa manis agak asam dan beraroma harum.  Dalam satu tandan terdapat 7-8 sisir dengan berat tandan 11-14 kg.
  • Pisang Mas
    Pisang Mas cocok untuk hidangan buah segar.  Buah berukuran kecil-kecil dengan diameter 3-4 cm.  Kulit buah tipis dengan warna kuning cerah pada buah yang masak.  Daging buah lunak, rasanya sangat manis dan aromanya harum.  Dalam satu tandan terdapat 5-9 sisir (satu sisir dapat mencapai 18 buah) dengan berat per tandan 8-12 kg.
  • Pisang Susu
    Pisang Susu cocok untuk hidangan buah segar.  Ukuran buah kecil hampir sama dengan pisang mas.  Kulit buah tipis, berwarna kuning berbintik hitam.  Daging buah putih kekuningan.  Rasa buah manis, lunak dan berarom harum.  Dalam satu tandan terdapat sekitar 8 sisir (satu sisir berisi 12-16 buah) dengan bertat per tandan 12-16 kg.
  • Pisang Cavendish
    Pisang Cavendish cocok untuk hidangan buah segar.  Dari 36 subkultivar pisang cavendish hanya beberapa subkultivar yang telah diusahakan sebagai tanaman perkebunan, yaitu:
    • Grain Naine, berasal dari Perancis.  Bentuk buah silindris dari atas ke bawah membentuk kerucut.  Setiap tandap terdiri dari 12 sisir(satu sisir terdiri dari 24-36 buah)  dengan bobot 45-65 kg.  Jarak antar sisir cukup longgar sehingga jumlah buah yang salah bentuk tidak banyak.
    • Petit Naine, berasal dari Perancis.  Buah berukuran kecil dan cukup ringan.  Rasanya kurang manis.  Jarak antar sisir cukup dekat sehingga banyak buah yang salah bentuk.
    • Omalag, berasal dari Filipina.  Buah di tandan bagian atas berukuran relatif besar selanjutnya makin ke bawah makin mengecil. Jarak antar sisir berdekatan.
    • William, berasal dari Australia.  Dibedakan menjadi dua, yaitu william tall dan william small.  Ukuran buah relatif seragam dengan kulit buah tipis berwarna kuning kehijauan ketika matang.  Jarak antar sisir cukup jauh.  Bobot buah per tandan 35-50 kg.
    • Valery, berasal dari Amerika Tengah.  Bentuk buah cukup bagus karena jarak antar sisir relatif jauh.  Setiap tandan terdiri dari 14-20 sisir dengan bobot per tandan 35-50 kg.
Kandungan Gizi:
  • Kandungan gizi yang terdapat dalam buah pisang cukup tinggi.  Nilai gizi yang terdapat tiap 100 g buah pisang adalah kalori sebesar 79 kal, protein 1.2 g, lemak 0.2 g, kalsium 8.0 g, besi 0.5 mg, vitamin A 1.0 mg, vitamin C 10 mg dan vitamin B 0.08 mg.
Penggunaan:
  • Buah pisang tidak hanya dikonsumsi dalam keadaan segar namun juga dikonsumsi dalam bnetuk olahan.  Buah pisang dapat diproses menjadi tepung pisang, pure, bir, cuka, kripik, sale, dodol, dan saus. 
  • Tanaman pisang termasuk tanaman yang serbaguna.  Selain buahnya, bagian lainnya juga dapat dimanfaatkan.  Bonggol pisang dapat dijadikan soda sebagai bahan baku sabun dan pupuk kalium.  Batangnya dapat digunakan sebagai pengahsil serat bahan baku kain dan makanan ternak.  Daun pisang banyak digunakan sebagai pembungkus makanan tradisional.
Penanaman:
  • Membuat lubang tanam 50 x 50 x 50 cm
  • Berbagai Jarak Tanam pada Penanaman Beberapa Kultivar Pisang di Indonesia
Jarak tanam (m)
Kultivar pisang
2 x 2
mas, barangan
3 x 3
dwarf cavendish, gross michel, nangka, raja, raja sereh
4 x 4
giant cavendish, tanduk, kepok
  • Pupuk kandang yang telah dicampur furadan diberikan sebesar 15 kg per lubang tanam (untuk tanah berpasir sebesar 20 – 25 kg)
  • Ditaburkan pupuk fosfat 20 g di dasar lubang tanam dan ditutup tanah tipis
  • Sebelum ditanam, bibit dicelupkan ke dalam fungisida Dithane M-45 dengan konsentrasi 1.5 mg/l dan pada lubang tanam ditaburkan furadan sebanyak 10 g
  • Penanaman pisang dilakukan secara bertahap (2 tahap, setahun dua kali) dengan selisih penanaman 6 bulan.  Penanaman pertama dilakukan dengan jarak tanam renggang (4 mx 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan di antara jarak tanam yang telah datanami.  Tujuan penanaman seperti ini adalah untuk mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke 5, 9 , 13, 17 agar tidak serempak sehingga pada tahun-tahun tersebut masih dimungkinkan adanya panen.
  • Pemupukan dilakukan 4 kali setahun, yaitu pada saat tanam dan sesudah tanam sebanyak 3 kali.  Dosis pupuk tegantung dari tingkat kesuburan tanah.  Jika kandungan N tanah rendah maka pupuk N (ZA) yang diberikan sekitar 1900 kg/ha/tahun.  Jika kandungan N tinggi maka pupuk N (ZA) yang diberikan hanya 900 kg/ha/tahun.  Pemberian pupuk N dibagi menjadi 4 kali, ¼ bagian waktu tanam dan sisanya dibagi merata dalam tiga kali pemupukan.  Pupuk fosfat diberikan saat tanam sebesar 160 kg/ha. Pupuk kalium diberikan sebesar 800 kg/ha/tahun sampai 1250 kg/ha/tahun dengan cara aplikasi sama seperti pupuk N.
Pemeliharaan Tanaman:
  • Pengendalian gulma dilakukan secara manual dan mekanis.  Penyiangan dengan mesin ring wedding berjari-jari 1 meter dilakukan saat tanaman berumur 1 bulan sampai 5 bulan.   Pada usia tiga bulan pertama pembersihan gulma dilakukan secara intensif untuk mengurangi akibat negatif dari kompetisi.  Pengendalian gulma sudah mulai dapat dikurangi pada usia tanaman 5 bulan karena kanopi tanaman dapat menekan pertumbuhan gulma.      Setelah tanaman berumur 5 bulan (tinggi sekitar 1-1.5 m), pengendalian gulma dilakukan dengan herbisida.  Penggunaan herbisida pada saat tanaman mencapai ketinggian 1-1.5 meter bertujuan agar daun tanaman pokok tidak terganggu oleh herbisida.  Penyiangan dilakukan dengan selang waktu 2-3 bulan sekali.
  • Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk  (berusia 9 bulan), 1 anakan/daughter (berusia 7 bulan), dan 1 anakan muda/grand daughter (berusia 3 bulan), dilakukan rutin setiap 6-8 minggu. Tujuan dari penjarangan tanaman adalah menjaga kestabilan jarak tanam, dan menjaga kontinuitas produksi melalui pemilihan umur anakan dalam satu rumpun.  Anakan berumur 6 bulan dapat digunakan sebagai bahan tanaman untuk inisiasi kebun baru dan ditanam di antara baris tanaman pada penanaman tahap pertama.  Pembongkaran dilakukan pada tahun ke-5.  Rumpun pisang hasil penanaman tahap pertama dibongkar pertama kali dilanjutkan pembongkaran kedua pada 6 bulan berikutnya pada sisa rumpun yang ada. 
  • Pemotongan bunga jantan dilakukan setelah 2 sisir terakhir muncul kira-kira 30 hari setelah anthesis.  Kemudian buah dibungkus dengan kantong plastik (polyethylene) Dursband 1E yang mengandung insektisida pada umur 50 hari setelah anthesis.  Pohon yang sedang berbuah ditopang dengan bambu atau mengikatkan pangkal tandan pisang pada kabel yang terbentang diantara barisan tanaman pisang agar batang tidak roboh sebelum buah dipanen.
  • Pemberian air dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal.  Cara pemberian air dapat dengan sistem leb  atau mengalirkan air melalui saluran irigasi.  Perkebunan-perkebunan pisang di luar negeri seperti Filipina, Brasil dan Panama menerapkan tiga cara irigasi buatan untuk mengairi tanaman pisang, yaitu irigasi curah di atas kanopi (over head system), irigasi curah di bawah kanopi (under tree system), dan irigasi tetes (drip irrigation system).
  • Pemeliharaan sanitasi kebun dilakukan tiap 45 hari sekali meliputi kegiatan pembersihan daun kering, penjarangan anakan dan pembuangan sisa tanaman bekas panen.  Pemeliharaan sanitasi kebun bertujuan untuk menjaga lingkungan kebun yang sehat dan baik bagi pertumbuhan tanaman pisang.
Hama dan Penyakit:
  • Hama:
    • Ulat Penggulung Daun (Erionata thrax) menyebar di Asia Tengara.  Gejala: larva instar awal membuat irisan miring pada tepi daun dan menggulung ke atas bagian yang terpotong sebagian dan lambat laun gulungan makin lebar.  Pada serangan berat hanya tersisa tulang daun dan gulungan daun. Curah hujan yang tinggi menekan populsi instar awal.  Pada daerah yang terlindung dari angin populasi hama tinggi.
    • Penggerek Buah Pisang (Nacoleia octasema) menyebar di Asia Tenggara.  Gejala: seperti kudis  buah bercak kecoklatan sebagian membusuk. 
    • Penggerek Batang Pisang (Cosmopolies sordidus) menyebar di daerah tropika.  Gejala: larva instar awal membuat beberapa gerekan memanjang pada jaaringan bagian luar hinga menembus seludang daun bagian dalam di dekatnya.  Hama ini menggerek pangkal batang dan rhizoma.  Serangan di daerah pegunungan lebih tinggi dari dataran rendah.  Populasi hama banyak terdapat pada tanaman yang terlalu tua serta pada tungul dan rhizoma yang tersisa.  Pengendalian: sanitasi kebun dan pemanenan secara periodik.
    • Odoiporus longicallis  merupakan hama sekunder.  Larva menggerek ke dalam tengah batang hinga seludang daun.
  • Penyakit:
    • Penyakit Layu Fusarium (Penyakit Panama) disebabkan oleh Fusarium oxysporium.  Penyakit ini merupakan penyakit yang merugikan setelah layu bakteri dan menyebar luas diseluruh dunia.
      • Gejala:
        • Tepi daun bawah kuning tua lalu menjadi coklat dan mengering
        • Pangkal tangkai daun patah
        • Kadangkala batang palsu bagian luar belah dari pangkal
        • Pada belahan membujur pangkal batang palsu tedapat garis-garis coklat kehitaman ke berbagai arah (pada pangkal batang)  batang batang palsu hingga tangkai daun terjadi perubahan warna berkas pembuluh
      • Pengendalian: Pencegahan
    • Bercak daun cercospora (penyakit sigatoka) disebabkan oleh Mycosphaerella musicola.  Penyakit ini kadang kala merugikan dapat menurunkan kuantitas dan kualitas buah namun kurang mendapat perhatian di Indonesia.
      • Gejala:
        • Bercak kecil memanjang kuning pucat atau hijau kecoklatan sejajar tulang daun
        • Bercak membesar menjadi coklat tua hingga hitam ellips (0.5 cm x 1.5 cm)
        • Pada daun tua pusat bercak mengering kelabu dengan tepinya coklat tua dengan halo kuning
        • Pada pusat bercak ada titik hitam
    • Bercak daun cordana disebabkan oleh Cordana musae.  Penyakit ini terdapat di tiap negara penanam pisang namun dianggap kurang penting.
      • Gejala:
        • Bercak ellips kecil kemudian membesar coklat pucat  konsentris dengan halo kuning
        • Sering bercampur dengan bercak cercospora
        • Bercak dapat merupakan hawar
    • Penyakit kerdil pisang disebabkan oleh Banana Bunchy Top Virus (BBTV).  Penyebaran penyakit di Asia Tenggara, Asia Selatan, PasifikAustralia, dan beberapa negara Afrika.
      • Gejala:
        • Awal: garis-garis pendek terputus-putus diselingi titi-titik terdapat di antara dan sejajar tulang-tulang daun sekunder
        • Lanjut: daun-daun yang muncul berikutnya (daun-daun muda) tumbuh lebih tegak  lebih pendek  lebih sempit tangkai daun lebih pendek. Sepanjang tepi daun terjdai klorosi dan kering  daun menjadi rapuh. Infeksi pda tanaman muda menyebabkan tanaman tidak berproduksi
      • Pengendalian:
        • penerapan karantina tumbuhan
        • penggunaan bibit bebas virus
        • roguing
        • penggunaan insektisida
    • Pseudomonas solanacearum atau penyakit layu bakteri pisang.(penyakit moko).  Serangan terjadi terutama saat pisang menjelang berbunga.  Tanaman tiba-tiba layu tanpa didahului menguningnya daun.  Pada bonggol pisan terdapat lendir.
    • Xanthomonas celebens (penyakit darah).  Bakteri menyerang pembuluhbatang pisang melalui akar.  Pembuluh yang terserang akan mengeluarkan cairan seperti darah apabila dipotong.
Pengendalian Kuantitas dan Kualitas Produk:
  • Kegiatan pengendalian kuantitas dan kualitas produk bertujuan untuk menjaga buah agar memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan terutama untuk tujuan ekspor.  Rusaknya buah (turunnya kualitas buah) dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain tandan buah menyentuh tanah karena pohon roboh, gesekan daun/gesekan mekanis lainnya terhadapbuah, serangan hama dan penyakit terhadap buah serta adanya getah yang menempel pada buah. 
  • Pengendalian ini dimulai sejak kuntum bunga muncul dari batang semu hingga buah siap panen.  Kegiatan yang dilakukan meliputi:
    • Penyuntikan kuntum bunga pada saat bunga (jantung) pisang muncul 2/3 dari pucuk batang semu dengan insektisida sistemik untuk mencegah serangan aphid yang dilakukan pada 10 cm dari ujung bunga
    • Pembuangan sisa bunga betina yang menempel pada buah setelah selesai pembungaan pada umur 30 hari setelah anthesis
    • Pembuangan daun terakhir dan daun tua yang menempel pada buah
    • Penyisaan daun pada saat fase perkembangan buah tidak kurang dari 4 helai
    • Pemasangan penyanggah pada tanaman yang sedang berbuah
    • Pembungkusan buah dengan plastik polyethylene yang mengandung insektisida pada saat tandan sudah terbentuk sempurna (50 hari setelah anthesis), jantung yang masih kuncup dan dua sisir buah terbawah dibuang.  Setelah dibungkus, tandan diberi tanda untuk menentukan waktu panen yang tepat sehingga umur dan ukuran buah seragam.
Penentuan Waktu dan Cara Panen:
  • Penentuan waktu panen yang tepat akan menghasilkan kualitas buah pisang yang baik.  Panen buah dilakukan saat tingkat perkembangan fisiologi buah maksimum.  Pada saat perkembangan buah maksimum, kandungan pati mencapai tingkat tertinggi sehingga dalam proses pematangan dapat diubah menjadi gula yang cukup tinggi. Secara visual, buah pisang yang siap panen menunjukkan tanda-tanda seperti bentuk buah tampak bulat berisi dan sudut penampangnya rata serta tangkai bekas putik telah gugur.
  • Cara pemanenan, yaitu batang pisang dipotong kira-kira setengah diameter batang pada ketinggian 1 m dari permukaan tanah. Tandan buah ditahan agar tidak terjatuh ke tanah lalu dipotong.
  • Kriteria kematangan pisang:
TingkatKematangan
Warna Kulit Buah
Persen Pati
Persen Gula
Keterangan
1
Hijau
20
0.5
Keras
2
Hijau Mulai Kuning
18
2.5
-
3
Hijau lebih banyak dari Kuning
16
4.5
-
4
Kuning lebih banyak dari Hijau
13
7.5
-
5
Kuning lebih banyak namun ujung buah masih hijau
7
13.5
-
6
Seluruhnya kuning
2.5
18.0
Mudah dikupas
7
Kuning sedikit   bintik coklat
1.5
19.0
Masak penuh aroma
8
Kuning dengan banyak bintik coklat
1.0
19.0
Lewat masak, daging buah gelap, aroma tinggi sekali
Penanganan Pasca Panen:
  • Pemotongan sisir pisang dari tandannya
  • Pencucian sisir dari kotoran dan getah serta dilakukan seleksi buah
  • Pencucian sisir pisang yang sudah terseleksi dalam air bersih mengalir
  • Penyusunan sisir pada rak terbuka lalu dikeringanginkan dengan mengalirkan udara kering pada sisir-sisir pisang tersebut
  • Pengemasan sisir pisang pada kotak karton per 15 kg (3-5 sisir ukuran besar atau 6-9 sisir ukuran kecil)
  • Penyemprotan fungisida Al2(SO4)3 (120 ml/15 kg pisang)
  • Pengepakan pada kontainer

TANAMAN HIAS Begonia


Begonia mempunyai 1000-2000 hibrida. Ada berbagai cara pengklasifikasian begonia, Secara botani pengkasifikasian didasarkan pada bagian yang ada di dalam tanah terdiri dari kelompok rizoma, kelompok umbi akar dan kelompok umbi rambut. Khusus untuk tanaman hias begonia dikelompokkan menjadi Begonia berbunga indah dalam pot, Begonia berdaun indah dalam pot dan Begonia berbunga untuk tanaman bedengan
Begonia Daun Indah dalam Pot
Begonia jenis ini yang menonjol adalah daunnya yang menarik, sebenarnya begonia tipe ini juga menghasilkan bunga, namun bunga yang ada tidak terlalu berfungsi untuk hiasan sehingga saat muncul bunga sebaiknya dibuang/dipotes. Spesies asal dari kelompok ini adalah Begonia rex, namun spesies ini sekarang sudah tidak begitu eksis digantikan oleh hibrida-hibridanya yang banyak berkembang. Begonia daun memiliki beragam bentuk daun yaitu bentuk bintang, oval menyebar dan sebagainya. Ukurannya juga beragam mulai dari panjang 1 kaki (B. ricky minter dan beberapa varietas B. rex) hingga yang panjangnya ½ inci (B. foliosa). Permukaan daunnya ada yang berlilin dan lembut, ada juga yang kasar dan penuh kerutan. Hampir semua Begonia daun menghasilkan rizoma yang menjalar atau pun berada di dalam tanah. Pertumbuhan tanaman ini biasanya  menyemak maupun menjalar, ada juga yang tumbuh vertikal. Begonia daun tidak menyukai air yang berlebihan dan sinar matahari langsung, mereka membutuhkan kondisi yang hangat. Begonia kelompok ini hanya mampu bertahan selama 1-2 tahun. Namun tanaman ini sangat mudah dan cepat diperbanyak.
Tips:
  • Menyukai kondisi hangat dengan suhu minimal 60 F
  • Cahaya ternaungi, lindungi dari sinar matahari langsung
  • Pemberian air teratur, jaga permukaan tetap kering, daun jangan dibasahi
  • Pengkabutan secara teratur
  • Penggantian media 1 tahun sekali
  • Perbanyakan dengan stek daun
Tipe:
  • Begonia rex, merupakan yang paling dominan pada kelompok ini, varietas yang ada diantaranya Presiden Carnot (daun warna hijau dan perak), Helen Teupel(Merah, hijau dan merah muda) King Edward IV (ungu dan merah), B.rex juga ada yang bentuknya mini.
  • B. masoniana, hampir mirip B.rex, tapi daunnya berkerut dan bentuknya seperti hati
  • B. maculata, bentuknya cukup berbeda, buluhnya seperti batang dengan panjang mencapai 9 inci, daunpanjang. Ada bintik-bintik putih di bagian atas daun dan pada bagian bawah berwarna merah.
  • B. metallica, temasuk spesies yang tinggi, daun bagian atas hijau metallic dan bagian bawah serta tulang daun berwarna merah.
  • B. festii = B. erythrophylla mempunyai daun berdaging dengan warna daun bagian atas hijau dan bagian bawahnya merahvarietas Bunchii mempunyai tepi daun keriting
  • B. boweri, bisa mencapai ketinggian 6-9 inci hibridanya B. tiger dan B. Cleopatra  B. maphii, tanaman kecil dan berbentuk semak, tinggi 6-9 inci dengan warna daun perunggu.
  • B. cleopatra = Mapple leaf  begonia, daun dipenuhi dengan bulu-bulu kecil warna putihbentuknya seperti daun mapel.
  • B. solanthera (daun berlilin) dan B. imperialis (daun keunguan), keduanya termasuk begonia tipe pemanjat.
  • B. foliosa, memiliki daun oval yang mirip paku-pakuan.

BUDIDAYA TANAMAN BUAH SAWO


Deskripsi:
  • Famili Sapotaceae.  Tanaman perennial, batang berkayu keras, dengan sistem percabangan cukup rapat dapat mencapai ketinggian 20 m.  Daun sawo berbentuk bulat memanjang, tumbuh menggerombol pada bagian ujung ranting.  Warna daun hijau mengkilap di bagian atas dan hijau muda tua kecoklatan di bagian bawah tergantung jenisnya.  Bentuk buah mulai bulat, bulat telur sampai bulat memanjang.  Warna kulit buah matang coklat, coklat kekuningan, coklat kemerahan, atau hijau.
Jenis:
  • Sawo Manila (Manilkara zapota)
    Berbentuk lonjong, daging buah cukup tebal dan banyak mengandung air.  Sawo yang termasuk kelompok sawo manila :
    • Sawo Kulon
      Buah lonjong, biji banyak, bergetah dan relatif tahan lama disimpan.
    • Sawo Betawi
      Buah lonjong besar, tidak bergetah maupun berbiji dan rasanya manis namun kurang tahan lama disimpan karena daging buah yang lembek
    • Sawo Karat
      Buah agak lonjong besar, kulit tebal dan kasar, berbintil-bintil kecil.  Dipanen dalam stadium masih mentah, bila masak di pohon akan berkerut-kerut.
    • Sawo Malaysia
      Buah lonjong besar dan rasanya manis.
  • Sawo Apel
    Berbentuk bulat atau bulat telur (mirip apel), berukuran kecil hingga agak besar dan bergetah banyak.  Sawo yang termasuk kelompok sawo apel :
    • Sawo Apel Kelapa
      Buah bulat kecil, kulit tebal, bergetah, berbiji banyak dan tahan disimpan.
    • Sawo Apel Lilin
      Buah agak besar, bulat, daging buah agak keras seperti mengandung pasir.
  • Sawo Duren (White Sapota (Ingg.), Casimiroa edulis La Llave (Latin))
    Sawo duren memiliki aroma seperti durian.  Buah bulat berukuran agak besar hingga besar, kulit buah halus dan licin, dan warna daun mirip tanaman durian.
    • Sawo Duren Hijau
    • Sawo Duren Merah
Syarat Tumbuh:
  • Dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 700 m dpl.  Curah hujan 2000 mm- 3000m/tahun, suhu 22 o – 32 o C, toleran terhadap naungan.  Tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dengan pH 6-7.
Pembibitan:
  • Biji
    Pembibitan asal biji memerlukan waktu yang lama hingga siap tanam.  Selain itu tanaman yang berasal dari biji mulai berbunga pada umur sekitar 6-10 tahun.
  • Penyambungan
    Praktek penyambungan tanaman sawo masih jarang dilakukan, namun dilaporkan penyambungan sawo dengan batang bawah melali/bassi menunjukkan kecocokan namun kurang berhasil dalam produksi buah.  Mulai berbunga pada umur 4-6 tahun.
  • Pencangkokan
    Pencangkokan banyak dilakukan oleh para penangkar bibit tanaman buah-buahan.  Bibit asal cangkokan dapat mulai berbuah pada umur kurang dari setahun.
Hama dan Penyakit:
  • Lalat buah (Dacus dorsalis) dapat menyebabkan kerusakan pada buah
  • Kutu bubuk dan Aphid nerusak daun, pucuk, bunga dan buah muda.
  • Penyakit jambu (Corticium salmonicolor) mematikan cabang yang terserang
  • Penyakit bercak daun (Phaeopheospora indica)