Rabu, 24 Maret 2010

CARA MENAMAM DAN MERAWAT LIDAH BUAYA


Lidah buaya atau Aloe vera adalah tanaman yang akrab di telinga. Selain sangat mudah perawatannya, tanaman ini pun dikenal punya banyak manfaat dan khasiat.

Lidah buaya biasanya ditanam di dalam pot sebagai tanaman hias. Daunnya berwarna hijau tua sampai hijau pucat ; di bagian belakang daun berwarna bintik-bintik putih. Bentuk daun ramping, tebal dan pada bagian tepi bergerigi kecil-kecil.

Bila Anda tertarik menanam dan mengembangkan tanaman ini, berikut ini adalah beberapa tip yang dapat dijadikan panduan.

  • Butuh waktu cukup lama buat lidah buaya untuk tumbuh di dalam ruangan. Namun Aloe Vera dapat ditanam di dalam rumah atau pun di luar rumah. Tanaman ini butuh cahaya alami dan akan tumbuh bagus bila memperolah cahaya langsung selama sekitar 4 jam sehari . Warnanya akan kecoklatan bila kontak sinar matahari secara berlebihan. Pada siang hari lidah buaya butuh suhu 68-72 derajat Fahrenheit, dan malam hari 50-55 derajat Fahrenheit.
  • Gunakan pot dengan media tanam dan pengairan yang baik. Media tanam yang cocok terdiri atas satu campuran bagian tanah kebun, satu bagian pupuk kandang atau kompos, satu bagian pasir, dan setengah bagian serbuk arang. Media tanam diusahakan dalam kondisi agak ekring, tidak boleh terlalu basah. Karena lidah buaya salah satu jenis succulent, jangan terlalu sering disiram.
  • Pastikan tanah atau pasir dalam pot tetap kering sebelum disiram. Pastikan pula ada lubang di bawah pot supaya air dapat mengalir dengan mudah.
  • Tanaman yang baru dibeli tidak perlu langsung dipupuk pada tahun-tahun pertama. Tunggu sampai tahun berikutnya
  • Pengepotan kembali dilakukan saat media telah menjadi padat dan tanaman sudah memenuhi pot. Pengepotan dapat dilakukan setiap waktu.


    Sumber: KCM

Selasa, 23 Maret 2010

MENANAM KAKTUS UDANG UNTUK KEINDAHAN


Tanaman kaktus sangat identik duri dan padang pasir. Bagaimana jika tanaman jenis ini malah tidak bisa tumbuh dengan intensitas matahari yang tinggi? Bagaimana pula jika batang kaktus tak berduri?

ADA tanaman yang menyita perhatian ketika berkunjung ke salah satu stand pameran Flora dan Fauna yang diselenggarakan di Lapangan Banteng, Jakarta. Bentuknya khas, bunganya menawan, membuat siapapun akan tertegun dan terpesona keindahannya.

Tak disangka tanaman tersebut masuk ke dalam family tanaman kaktus. Dari bentuk dan karakteristik tanaman, tak terlihat sedikitpun ciri-ciri dan bayangan pohon kaktus sama sekali. Bahkan jika dilihat sekilas, tanaman ini lebih mirip dengan bunga wijayakusuma.

Kaktus udang, itulah nama tanaman tersebut. Bahasa inggrisnya shrimp cactus, sedang dalam bahasa latin bernama Schlumbergera russelliana. Kaktus udang ini juga dikenal dengan nama kaktus natal. Pasalnya, kaktus jenis ini selain memiliki bunga menawan, warna memukau, juga berbunga banyak dengan ukuran bunga cukup besar. Hal inilah yang membuat orang terpikat akan kaktus ini hingga sering dijadikannya hadiah pada saat hari raya Natal.

Pipih Tak Berduri
Dilihat sekilas, batang tanaman kaktus udang ini lebih mirip daun dibanding batang pohon. Batangnya berbentuk pipih seperti lembaran dan berwarna hijau. Sedangkan jenis batangnya sama seperti kaktus pada umumnya. Memiliki batang sukulen, yaitu batang yang mengandung dan dapat menyimpan banyak air.

Inilah cara kaktus bertahan hidup clan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Cadangan air ini digunakan pada saat musim kemarau tiba, sehingga mereka masih bisa beradaptasi di saat musim ini. Sedangkan saat musim penghujan, batang kaktus udang akan terlihat membesar atau menggemuk. Hal ini dikarenakan batang terisi air.

Tanaman kaktus udang batangnya agak keras dan tak memiliki daun. Dalam hidupnya, kaktus jenis ini hidup berkoloni hingga di habitat aslinya terlihat seperti semak. Selain itu, kaktus ini memiliki sosok yang berbeda dengan kaktus pada umumnya. Tak ada duri di batangnya sama sekali sehingga cocok dan aman ditaruh di dalam rumah.

Warna Cerah Memukau

Semua jenis bunga kaktus udang bermekaran di setiap ujung-ujung batangnya. Warna-warna cerah dan memukau, menjadi daya tarik dan juga pusat perhatian dari tanaman ini. Ada 5 jenis pilihan warns yang bisa dinikmati. Mulai dari merah muda, merah tua, ungu, putih, dan peach. Inilah yang membedakan jenis kaktus udang yang satu dengan lainnya. Karena jika dari bentuk batang tanamannya, semua bisa dikatakan serupa.

Menurut Rose dari nurseri Floribunda, bunga dengan warna merah tua adalah yang paling banyak dan digandrungi pecinta tanaman. "Selain warnanya terlihat segar, juga terlihat sangat mencolok bila pandang mata," lanjutnya. Ukuran bunga yang sedang mekar sempurna berkisar 46 an. Sedang ukuran pohon bisa mencapai ketinggian 50 cm.

Bunga kaktus udang tak mengenal musim berbunga. Selama hidupnya, tanaman ini selalu berbunga. Inilah yang menjadi daya tarik kaktus udang dibandingkan dengan tanaman lain. Keindahan bunganya bisa dinikmati setiap saat dan setiap waktu. Tak perlu menunggu waktu lama.

Butuh Cahaya Bukan Sinar Matahari
Kaktus udang atau Schlumbergera russelliana ini hidup di daerah hutan hujan tropis, bukan di padang pasir di mana kondisi lingkungan yang panas dan tandus. Kaktus udang ini menyukai cahaya, tapi bukan sinar matahari. Karenanya kaktus ini tidak bisa ditanam pada daerah yang terkena panas terik matahari langsung karena mengakibatkan kaktus udang layu bahkan mati.

Pada habitat aslinya, kaktus jenis ini hidup epifit, menumpang pada batang pohon atau tanaman lain. Tanah di daerah hutan hujan tropis yang terlalu basah tak cocok untuk hidupnya. Dalam kondisi terlalu basah, batang kaktus akan cepat membusuk. Akan tetapi, saat ini tanaman kaktus udang dapat dikembangbiakkan dan ditanam dalam media tanah, dengan syarat tanah jangan terlalu lembap.

Sebaiknya kaktus jenis ini diletakkan di teras rumah, di bawah atap fiber, dalam ruangan yang dekat jendela agar cahaya matahari masih bisa diterima dengan baik. Kaktus udang juga bisa menjadi tanaman pot gantung. Bentuk batangnya yang lembaran dan juga berkoloni serta bunga yang selalu bermekaran menjadi pesona tersendiri.

Praktis dan Tak Merepotkan
Kaktus udang merupakan jenis tanaman yang tidak memerlukan perawatan khusus. Tidak rewel dan juga tidak rentan terkena hama penyakit. Cukup lakukan pemupukan untuk merangsang pertumbuhan dan juga memperbanyak bunga.

Menurut Rose dari nurseri Floribunda, yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pemupukan rutin. Jika menggunakan pupuk cair cukup diberikan 2 minggu sekali, untuk pupuk butir 1 bulan sekali, seclang untuk kompos juga sebulan sekali. Tinggal pilih mana yang disuka.

Untuk penyiraman, tidak perlu dilakukan setiap hari, jadi menghemat air. Kaktus udang ini menyukai media tanam yang tidak terlalu basah clan tidak terlalu kering. Jika terlalu basah, batang kaktus akan mudah membusuk.

Cara menanamnya pun tidak repot, tinggal tanam, langsung bisa tumbuh. Secara alami, kaktus jenis ini berkembang biak dengan biji yang tanaman ini hasilkan. Proses penanamannya pun mudah, cukup tanam biji dalam tanah dan sang biji akan tumbuh. Tetapi perkembangbiakan dengan metode penanaman biji dinilai lambat dan terlalu lama. Orang lebih senang untuk memperbanyak dengan sistem cutting (stek). Cukup potong bagian batang, dan tanam di pot baru atau di tanah. Cara ini di nilai cepat dan praktis untuk mengembangbiakan tanaman kaktus ini.(Tabloid Rumah/Irfan Hidayat)

Murah Meriah
Tanaman kaktus udang ini mudah mendapatkannya, banyak dijual di nurseri-nurseri dan pusat-pusat tanaman hias. la dijual dalam bentuk pot-pot tanaman. Harganya pun relatif murah. Untuk pot diameter 10 cm harganya Rp.15.000, dan pot diameter 15 cm harganya Rp.30.000,-.

Sedang untuk kaktus udang yang diokulasi ke tanaman lain, harganya relatif iebih mahal. Untuk pot diameter 15 cm harganya bisa mencapai Rp. 250.000. Kaktus jenis ini bisa dijadikan solusi bagi orang-orang yang sibuk yang ingin menghadirkan tanaman indah di dalam rumah. Selain perawatannya mudah, harganya pun murah.

Klasifikasi kaktus udang
=============================
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae Ordo Caryophyllales
Famili : Cactaceae (suku kaktus-kaktusan)
Genus : Schlumbergera
Spesies : Schlumbergera russelliana (W.J.Hooker) Britton
=================


Sumber: KCM

Senin, 22 Maret 2010

MENANAM DAN MERAWAT MELATI AIR


Melati Air, Si Eksotis Yang Rajin Berbunga Tanaman ini punya banyak kelebihan. Selain ­rajin berbunga tak kenal musim, melati air (Echinodorus palaefolius) juga punya bentuk daun yang eksotis, makin ke atas makin melebar.

Tanaman ini punya banyak kelebihan. Selain ­rajin berbunga tak kenal musim, melati air (Echinodorus palaefolius) juga punya bentuk daun yang eksotis, makin ke atas makin melebar.

Ada 3 jenis melati air yang dikenal secara awam. Menurut Muslim dari Duta Lotus Sawangan, Depok, ada yang biasa disebut dengan melati air nomor 1, nomor 2 dan nomor 3. Masing-masing memiliki ciri berbeda.

Yang paling laku adalah melati air nomor 3. Perbedaannya, melati air nomor 1 memiliki bentuk daun lebih tebal dan lebar seperti mangkuk, tanpa gelombang di sekeliling daunnya. “Bunganya dobel, satu kuncup bisa muncul beberapa bunga,” tambah Muslim.

Bentuk daun melati air nomor 2 mirip dengan nomor 1. “Bedanya, sekeliling daunnya bergelombang. Bunganya juga dobel,” lanjutnya. Sementara melati air nomor 3 daunnya lebih kecil dengan corak kehitaman semacam tompel, dan batang lebih panjang.

Tompel ini bukan penyakit atau kelainan pada tanaman, melainkan ciri melati air nomor 3. Ada lagi melati air variegata dan melati air daun merah. Daun dan batangnya berwarna merah, sementara bunganya putih besar.

Ada beberapa gangguan yang sering mampir ke melati air. Yang pertama adalah karat pada daun. Muncul bercak kekuningan di daun akibat terkena air hujan, khususnya pada jenis melati air nomor 1. Agar tak terkena penyakit karatan, hindari terkena air hujan secara langsung.

“Bisa menggunakan atap tembus matahari, misalnya fiber. Ini akan mencegah daun dari karat,” kata Muslim. Penyakit lain adalah serangan kutu hitam dan belalang. Untuk mengatasinya cukup menggunakan insektisida seperti Furadan atau Decis.

Gampang Stres

Bunga melati air berwarna putih dan muncul sepanjang waktu. Bunga inilah yang digunakan untuk perbanyakan. Setelah mekar dan keluar tunasnya, kemudian keluar daun.

Nah, daun ini lalu dipotong dan ditancapkan ke media tanam. “Satu pucuk bisa berisi 3 tunas. Bisa langsung ditanam sekaligus, bisa pula dipecah satu-satu,” lanjut Muslim yang sudah puluhan tahun membudidayakan tanaman air.

Yang harus diingat, kadar stres melati air cukup tinggi. “Jadi, kalau mau memecah bunga, sebaiknya hati-hati. Kalau dipecah, pasti stres, meskipun nggak sampai mati. Paling daunnya hangus atau kering dan kita berharap ke daun baru ­untuk keluar tunas baru.”

Daun yang stres ini sebaiknya dipotong, sementara tunasnya langsung ditanam, ­tidak perlu dipecah-pecah. “Ini supaya ketika satu rusak, daun lainnya masih bisa ber­kembang dan bagus tampilannya.”

Tapi, jangan khawatir, perawatan melati air ­relatif gampang, kok. Yang penting cukup air, tidak kering kerontang. “Sebetulnya kondisi lembap pun sudah cukup. Bahkan, dilempar pun bisa hidup, kok. Cuma, tergantung kebiasaan. Kalau sudah terbiasa tergenang air, sebaiknya harus selalu ter­genang,” imbuh Muslim.

Begitu tumbuh akar, melati air akan mencari sendiri tanah yang sesuai untuknya. Yang penting tanaman air bisa berdiri tegak, se­telah itu ia akan menyesuaikan sen­diri.

Perawatan sehari-hari yang lain adalah rajin-rajin mengecek apakah ada belalang atau kutu hitam. Kutu hitam akan menyebabkan daun tak bisa membesar. Kutu hitam juga cepat menular dan beranak.

Pas Di Mana Saja
Penempatan melati air di areal rumah relatif bisa di mana saja. Menurut Andie, landscapper dari x-oticgarden Bandung, melati air bisa ditanam di mana saja di seluruh bagian rumah. Bisa di halaman ­belakang, di samping, atau di halaman depan rumah.

“Yang penting mendapat ­cahaya cukup, karena bunga bisa layu kalau kurang cahaya. Tapi jangan ter­lalu teduh atau terlalu panas, karena ­tanaman bisa kerdil,” katanya.

Soal wadah atau pot, kata Andie, bentuknya kembali ke konsep keseluruhan rumah. “Kalau konsep rumahnya tropis, bisa pilih bentuk pot natural, kalau minimalis pilih bentuk geometris. Sementara untuk material bisa memilih gerabah atau batu alam.”

Tak Boleh Sembarang Bongkar
Banyak juga yang mengeluhkan tanaman air cepat rusak. “Sebetulnya itu tergantung perawatannya. Kuncinya hanya dua, yaitu cukup air dan pemberian pupuk NPK. Pada saat daun mulai mengecil atau menguning, saatnya memberi beri NPK. Biasanya daun akan normal kembali,” kata Muslim.

Setelah tanaman cukup besar, sebaiknya dipindah ke wadah yang lebih besar. Bisa ke bak atau pot. “Melati air sangat bagus tumbuh di media yang lebar. Makin lebar dan besar wadah, makin bagus tampilannya. Bisa menggunakan pot tanah, sementara media tanamnya lumpur, pupuk kandang, ditambah pupuk NPK.”

Yang harus diperhatikan, sebaiknya berhati-hati ketika memindahkan melati air dari ember ke wadah yang lebih besar, pot misalnya. Tak boleh sembarang bongkar agar akar tanaman tidak putus.

Cara yang tepat, dengan menuangkan melati air beserta media tanamnya dari wadah asal dan biarkan ia keluar dengan sendirinya. Setelah keluar, baru diangkat dan dipindah ke pot.

Minggu, 14 Maret 2010

CARA BUDIDAYA TANAMAN CENGKEH

PENDAHULUAN

Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian yang tinggi nilai ekonominya. Baik sebagai rempah-rempah, bahan campuran rokok kretek atau bahan dalam pembuatan minyak atsiri, namun bila faktor penanaman dan pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka produksi dan kualitasnya akan menjadi rendah.

SYARAT PERTUMBUHAN

  • Tanaman tumbuh optimal pada 300 - 600 dpal dengan suhu 22°-30°C, curah hujan yang dikehendaki 1500 4500 mm/tahun
  • Tanah gembur dengan dalam solum minimum 2 m, tidak berpadas dengan pH optimal 5,5 - 6,5. Tanah jenis latosol, andosoldan podsolik merah baik untuk dijadikan perkebunan cengkih.


PEMBIBITAN


  • Buat bedengan untuk naungan dengan lebar 1- 1,2 m dan panjang sesuai kebutuhan dengan arah membujur ke utara selatan. Kanan kiri bedengan dibuat parit sedalam 20 cm dan lebar 50 cm. Diatas bedengan dibuat naungan setinggi 1,8 m dibagian timur dan 1,2 m dibagian selatan, intensitas cahaya 75%.
  • Benih dibenamkan pada media di polybag ukuran 15 cm x 20 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 1 tahun) atau ukuran 20 cm x 25 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 2 tahun) yang bagian bawahnya telah dilubangi 2,5 mm dengan jarak 2 x 2 cm. Media yang digunakan pasir halus, tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1, dan berikan Natural GLIO per 20 25 kg pupuk kandang yang telah jadi dan diperam selama ± 2 minggu. Dan sebelum bibit ditanam siram tanah dengan POC NASA 5 ml/lt air atau 0,5 tutup per liter air. -Kemudian susun polybag pada persemaian yang telah disiapkan.
  • Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari. Penyiangan dilakukan 2-3 kali dalam sebulan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Intensitas naungan perlahan-lahan dikurangi secara bertahap hingga tinggal 40% saat bibit dipindahkan ke lapang.
  • Pemupukan dengan NPK dilakukan dengan dosis 10 gr/pohon/tahun atau dengan Urea, SP-36 dan KCl dengan dosis masing-masing 3,5 gr/bibit/tahun . Pupuk tersebut diberikan tiap 3 bulan sekali sedangkan untuk yang didalam polibag diberikan sebanyak 1,5 bulan sekali.

    Catatan : Akan lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPERNASA interval 4 bulan sekali dengan dosis 1 botol untuk ± 400 bibit. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap bibit.

PENGAJIRAN
Pengajiran dilakukan pada blok tanaman untuk memudahkan penanaman dengan jarak tanam 8 x 8 m dengan pola bujursangkar atau empatpersegi panjang.

PENANAMAN
Cangkul tanah yang telah diberi ajir dengan ukuran lubang tanam 75 x 75 x 75 cm. Lakukan penanaman pada awal musim hujan. Berikanlah pupuk kandang 25 - 50 kg yang telah dicampur dengan 1 pak Natural GLIO dan 1,5 - 2 kg dolomit, campur hingga rata. Masukan 5-10 kg campuran tersebut per lubang tanam. Masukkan bibit dan gumpalan tanahnya kedalam lubang hingga batas leher akar. Beri peneduh buatan setingggi 30 cm dengan intensitas 50%. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis 2-3 ml/liter air per bibit atau semprot POC NASA dosis 2 tutup/ tangki. Hasil akan lebih bagus dengan menggunakan SUPERNASA dengan cara : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) dijadikan larutan induk. Kemudian dalam 1 liter air ditambahkan 10 ml larutan induk kemudian diberikan untuk setiap pohonnya.

PEMELIHARAAN TANAMAN
Pengaturan peneduh dilakukan antara 4-6 bulan sekali.

PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKIT

  • Kutu daun ( Coccus viridis )
    Bagian yang diserang : ranting muda, daun muda. Gejala : Pertumbuhan yang dihisapnya akan terhenti misal ranting mengering, daun dan bunga kering dan rontok. Pencegahan gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR
  • Penggerek ranting/batang (Xyleborus sp )
    Bagian yang diserang : ranting/batang. Gejala : Liang gerekan berupa lubang kecil, serangan hebat menyebabkan ranting / batang menjadi rapuh dan mudah patah.Pengendalian : Pangkas ranting/batang yang terserang, pencegahan gunakan PESTONA atau Natural BVR.
  • Kepik Helopeltis ( Helopeltis sp )
    Bagian yang diserang : pucuk atau daun muda. Gejala : Biasanya pucuk akan mati dan daun muda berguguran.Pencegahan : Semprotkan Natural BVR atau PESTONA.
  • Penyakit mati bujang ( bakteri Xylemlimited bacterium ).
    Bagian yang terserang : perakaran, ranting-ranting muda. Gejala : matinya ranting pada ujung-ujung tanaman.Gugurnya daun diikuti dengan matinya ranting secara bersamaan. Pengendalian : pengaturan drainase yang baik, penggemburan tanah, pencegahan kocorkan POC NASA + HORMONIK + NATURAL GLIO.
  • Penyakit busuk akar (Pytium rhizoctonia dan Phytopthora ).
    Bagian yang diserang : perakaran. Gejala : pada pembibitan tanaman mati secara tiba-tiba, pada tanaman dewasa daun mengering mulai dari ranting bagian bawah. Pengendalian : bila serangan telah ganas maka tanaman yang terserang dibongkar dan dimusnahkan, lubang bekas tanaman berikan tepung belerang 200 gr secara merata, isolasi tanaman atau daerah yang terserang dengan membuat saluran isolasi, perbaiki drainase, gunakan Natural GLIO pada awal penanaman untuk pencegahan.
    Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

PANEN

Cengkih dapat mulai dipanen mulai umur tanaman 4,5 - 6,5 tahun, untuk memperoleh mutu yang baik bunga cengkih dipetik saat matang petik, yaitu saat kepala bunga kelihatan sudah penuh tetapi belum membuka. Matang petik setiap tanaman umumnya tidak serempak dan pemetikan dapat diulangi setiap 10-14 hari selama 3-4 bulan. Bunga cengkih dipetik per tandan tepat diatas buku daun terakhir. Bunga yang telah dipetik lalu dimasukkan ke dalam keranjang/karung kecil dan dibawa ke tempat pengolahan.

PENANGANAN PASCA PANEN

  • Sortasi buah. Lakukan pemisahan bunga dari tangkainya dan tempatkan pada tempat yang berbeda.
  • Pemeraman. Pemeraman dilakukan selama 1 hari ini dilakukan untuk memperbaiki warna cengkih menjadi coklat mengkilat.
  • Pengeringan. Pengeringan dapat dilakukan dengan mesin pengering yang menggunakan kayu bakar atau bahan bakar minyak.Dapat juga dikeringkan dengan cara alami yaitu pengeringan dengan matahari pada lantai beton agar kadar air menjadi 12-14%, dan dapat disimpan dan aman dari jamur.
  • Sortasi. Pada tahap ini cengkih dipisahkan dari kotoran dengan cara ditampi. Kemudian cengkih yang sudah bersih dimasukan pada karung dan dijahit.

Jumat, 12 Maret 2010

CARA BUDIDAYA TANAMAN KOPI


PENDAHULUAN

Tanaman Kopi merupakan tanaman yang sangat familiar di lahan pekarangan penduduk pedesaan di Indonesia. Jika potensi dahsyat ini bisa kita manfaatkan tidaklah sulit untuk menjadikan komoditi ini menjadi andalan di sektor perkebunan. Hanya butuh sedikit sentuhan teknis budidaya yang
tepat, niscaya harapan kita optimis menjadi kenyataan.

PERSIAPAN LAHAN

  • Untuk tanah pegunungan/miring buat teras.
  • Kurangi/tambah pohon pelindung yang cepat tumbuh kira-kira 1:4 hingga 1: 8 dari jumlah tanaman kopi.
  • Siapkan pupuk kandang matang sebanyak 25-50 kg, sebarkan Natural GLIO, diamkan satu minggu dan buat lobang tanam 60 x 60, atau 75 x 75 cm dengan jarak tanam 2,5x2,5 hingga 2,75 x 2,75 m minimal 2 bulan sebelum tanam

PEMBIBITAN

  • Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
  • Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
  • Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh
  • Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah
  • Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan
  • Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan
  • Siramkan SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut
  • Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC NASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam

    Catatan : Jenis dan dosis pupuk bisa sesuai dengan anjuran dinas pertanian setempat. Perhatikan kelembapan tanah agar bibit tidak terkena serangan karat daun.

PENANAMAN

  • Masukkan pupuk kandang dengan campuran tanah bagian atas saat penanaman bibit
  • Usahakan saat tanam sudah memasuki musim hujan.
  • Lakukan penyiraman tanah setelah tanam
  • Hindarkan resiko kematian tanaman baru dari gangguan ternak.

PENYULAMAN

  • Lakukan penyulaman segera jika tanaman mati atau gejala pertumbuhannya tidak normal.
  • Penyulaman dilakukan awal musim hujan

PENYIRAMAN
Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau

PEMUPUKAN

  • Pemupukan NPK diberikan dua kali setahun, yaitu awal dan akhir musim hujan.
  • Setelah pemupukan sebaiknya disiram.

    Catatan : Jenis dan Dosis pupuk sesuai dengan jenis tanah atau rekomendasi dinas pertaniam setempat

    Cara pemupukan dibuat lubang kecil mengelilingi tanaman sejauh ¾ lebar tajuk, pupuk dimasukan dan ditutup tanah.
    Akan lebih baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon atau siram atau kocorkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air setiap 3-6 bulan sekali.
    Semprotkan POC NASA 3-4 tutup + HORMONIK 1-2 tutup per tangki setiap 1 bulan sekali

PEMANGKASAN

Lakukan pemangkasan rutin setelah berakhirnya masa panen (pangkas berat) untuk mengatur bentuk pertumbuhan, mengurangi cabang tunas air (wiwilan), mengurangi penguapan dan bertujuan agar terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman yang rusak.
Pemangkasan pada awal atau akhir musim hujan setelah pemupukan

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

H A M A

  1. Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih di kebun . Pencegahan dengan PESTONA atau BVR secara bergantian
  2. Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus ) menyerang ranting dan cabang. Pencegahan dengan PESTONA.
  3. Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting dan daun muda, pencegahan gunakan PESTONA, BVR atau PENTANA.+ AERO 810 secara bergantian
PENYAKIT
  • Penyakit karat daun disebabkan oleh Hemileia vastatrix , preventif semprotkan Natural GLIO
  • Penyakit Jamur Upas disebabkan oleh Corticium salmonicolor : Kurangi kelembaban , kerok dan preventif oleskan batang/ranting dengan Natural GLIO + POC NASA
  • Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes dan R. arcuata. Ditandai dengan daun kuning, layu, menggantung dan gugur. preventif dengan Natural GLIO
  • Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis preventif dengan Natural GLIO
  • Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke pencegahan dengan Natural GLIO
  • Penyakit mati ujung pada ranting.Penyebabnya Rhizoctonia .Preventif gunakan Natural GLIO.

    Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki


P A N E N

Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah telah menunjukkan warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan dilakukan bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah.

PENGOLAHAN HASIL

Agar dipersiapkan terlebih dahulu tempat penjemuran, pengupasan kulit dan juga penyimpanan hasil panen agar tidak rusak akibat hama pasca panen. Buah panenan harus segera diproses maksimal 20 jam setelah petik untuk mendapatkan hasil yang baik.

Penyebab Kerusakan Kopi Beras :

  • Biji keriput : asal buah masih muda
  • Biji berlubang :kopi terserang bubuk
  • Biji kemerahan : Kurang bersih mencucinya
  • Biji pecah : mesin pengupas kurang sempurna, berasal dari buah yang terserang bubuk, pada saat pengupasan dengan mesin kopi terlalu kering.
  • Biji pecah diikuti oleh perubahan warna: mesin penguap dan pemisah kulit dengan biji kurang sempurna, fermentasi pada pengolahan basah kurang sempurna.
  • Biji belang : pengeringan tidak sempurna, terlalu lama disimpan , suhu penyimpanan terlalu lembab.
  • Biji Pucat : terlalu lama disimpan di tempat lembab
  • Biji berkulit ari : Pengeringan tidak sempurna atau terlalu lama, pada pengeringan buatan suhu awal terlalu rendah.
  • Biji berwarna kelabu hitam : pada pengeringan buatan suhunya terlalu tinggi.
  • Noda-noda cokelat hitam : pada pengeringan buatan, kopi tidak sering diaduk/dibolak-balik.

Kamis, 11 Maret 2010

CARA BUDIDAYA TANAMAN MANGGA


PENDAHULUAN
Produksi mangga pada saat ini belum mampu memenuhi permintaan pasar, khususnya pasar luar negeri. Ketidakmampuan ini bukan hanya disebabkan produktivitas rendah tetapi juga kualitasnya masih kurang. Kondisi ini disebabkan oleh penerapan teknologi budidaya yang belum optimal.

AGROEKOLOGI
Tanaman mangga tumbuh baik pada ketinggian 50-300 m dpl pada lapisan tanah tebal dan struktur tanah remah dan berbutir-butir.


VARIETAS
Varietas yang bernilai jual tinggi antara lain Gadung 21 atau Arumanis 143. Varietas lainnya adalah Manalagi 69, Lalijiwo, Chokanan dan Golek 31.


PERSIAPAN LAHAN
Lubang tanam dibuat 1-2 bulan sebelum tanam,ukuran 1 m x 1m x 1 m dan jarak tanam 6 m x 8 m. Dua minggu sebelum pelaksanaan tanam, tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam dengan campur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Akan lebih optimal siram SUPERNASA (0,5 sdm / + 5 lt air/pohon).


PENANAMAN
Penanaman di awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas. Kedalaman tanam + 15-20 cm diatas leher akar dan tanah disekitar tanaman ditekan ke arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman diberi naungan dengan posisi miring ke barat dan selanjutnya dikurangi sedikit demi sedikit.


PEMUPUKAN
Pupuk Kandang (PK) diberikan 1 kali pada awal musim hujan. Caranya dibenamkan disekitar pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada sisi tanaman. Mangga umur 1 - 5 tahun diberi 30 kg PK, umur 6 - 15 tahun diberi 60 kg PK. Akan lebih optimal jika ditambahkan ~ ~ SUPERNASA atau jika pupuk kandang sulit dapat digunakan SUPERNASA dengan dosis :
  • Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
  • Alternatif 2 : 1 botol SUPER NASA encerkan dalam 2 lt (2000 ml) air jadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 lt air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk menyiram per pohon.
  • Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 - 4 bulan sekali.
  • Penyemprotan POC NASA (4-5 ttp/tangki) atau lebih optimal POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp ) per tangki setiap 1 - 3 bulan sekali.
  • Pupuk NPK 2 kali setahun di awal (Nopember - Desember), akhir musim hujan (April - Mei)
PEMANGKASAN
Pangkas Bentuk (3 tahap) :
  • Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanah dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.
  • Tahap II : pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 - 2 ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang dipelihara 3 tunas. Jika lebih dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 - 9.
  • Tahap III : umur 3 tahun, cara sama seperti tahap II, tetapi tunas yang tumbuh dipelihara semua untuk produksi.

PANGKAS PRODUKSI
Pemangkasan ini untuk memelihara tanaman dengan memotong cabang mati / kering, cabang yang tumbuh ke dalam dan ke bawah serta cabang air yaitu cabang muda yang tidak akan menghasilkan buah. Pemangkasan produksi dilaksanakan segera setelah panen.

PENDANGIRAN
Dilakukan 2 kali dalam setahun pada awal dan akhir musim hujan, dengan membalik tanah (pembumbunan) di sekitar kaca tanaman agar patogen yang ada dalam tanah mati.

MULCHING (MULSA)
Pemberian mulsa di akhir musim hujan, menggunakan jerami / sisa-sisa bekas pangkasan / tanaman sela.

PENGENDALIAN GULMA
Pengendalian gulma dilakukan minimal 3 kali setahun.

INDUKSI BUNGA
Untuk merangsang pembungaan digunakan Pupuk Organik Padat SUPER NASA dengan dosis 1-2 sendok/pohon dicampur 10 liter air disiramkan secara merata di bawah kanopi pohon setelah pupus kedua ( Februari-Maret) dan disemprot POC NASA (3-4 ttp/tangki) + HORMONIK (1 ttp) per tangki.

PENGELOLAAN BUNGA DAN BUAH
Pengelolaan bunga dan buah dilakukan 4 kali, pada saat bud break, bud elongation, mango size (kacang hijau) dan marble size (jagung). Pupuk yang digunakan :
  • Monokalsium Phospat ( MKP ) diberikan sebelum muncul tunas baru atau bud break dan pada saat bud break atau bud elongation (dosis 2,5 gr/liter).
  • POC NASA diberikan saat bud break, bud elongation, (dosis 4-5 tutup/tangki).
  • POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp) per tangki diberikan pada saat mango size dan marble size.

HAMA DAN PENYAKIT
  • Tip Borer, Clumetia transversa
    Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati. Pengendalian; cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar, pendangiran untuk mematikan pupa, penyemprotan dengan PESTONA.
  • Thrips ( Scirtothrips dorsalis )
    Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh. Pengendalian : tunas muda terserang dipotong lalu dibakar, tangkap dengan perangkap warna kuning, pemangkasan teratur, penyemprotan dengan BVR atau PESTONA
  • Ulat Phylotroctis sp.
    Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Phyloctroctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari. Pengendalian dengan PESTONA.
  • Seed Borer, Noorda albizonalis
    Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit. Pengendalian : pembungkusan buah, kumpulkan buah terserang lalu dibakar, semprot dengan PESTONA.
  • Wereng mangga ( Idiocerus sp.)
    Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elongation. Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold) dengan dikeluarkan embun madu dari wereng yang dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga. Pengendalian : pengasapan, penyemprotan BVR/PESTONA sebelum bunga mekar/pada sore hari.
  • Lalat Buah ( Bractocera dorsalis )
    Buah yang terserang mula-mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri. Pengendalian : pembungkusan buah , pemasangan perangkap lalat buah.
  • Penyakit Antraknose (Colletotrichum sp.)
    Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok. Pengendalian : pemangkasan, penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.
  • Penyakit Recife, Diplodia recifensis
    Penyakit ini disebut juga Blendok, vektor penyakit ini adalah kumbang Xyleborus affinis. Kumbang ini membuat terowongan di batang/cabang kemudian dan cendawan Diplodia masuk ke dalam terowongan. Di luar tempat kumbang menggerek akan keluar blendok (getah). Penyakit mangga lainnya seperti embun jelaga (jamur Meliola mangiferae), kudis/scab (Elsinoe mangiferae), bercak karat merah (ganggang Cephaleuros sp.)

    Catatan : Jika Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis + 5 ml (0,5 tutup)per tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki

PANEN DAN PASCA PANEN
Panen dilakukan pada umur + 97 hari setelah bunga mekar, buah berbedak, dan pada jam 09.00 - 16.00 WIB dengan menyisakan tangkai buah sekitar 0,5 - 1 cm.

Senin, 08 Maret 2010

Cara memindahkan Tanaman Palem Phoenix

Anda memiliki tanaman Palem Phoenix berukuran besar dan ingin memindahkannya ke lokasi yang diinginkan? Seberapa luas menggali tanah dan bagaimana caranya agar duri-durinya tidak melukai? Nah, Ibu Karen Sjarief Tambaong, Ketua Umum Asbindo memberikan tip-tipnya.

tanaman palem merupakan tanaman yang relatif lebih mudah dipindahkan dibandingkan tanaman yang lain jika Anda mengetahui caranya. Kunci kesuksesan pemindahan tanaman palem adalah pemotongan / terputusnya akar. Pada bagian pangkal tanaman palem ada bagian dimana akar-akar baru tumbuh disebut daerah inisiasi akar. Untuk memindahkan tanaman palem, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan:

1. Siram dahulu tanaman dengan air yang cukup banyak agar tanah mudah untuk digali.
2. Gali dengan minimal diameter keliling 1 meter dari patang pohon.
3. Pasang tiang untuk menopang tanaman dengan diameter lebih dari 1 meter.
4. Gall lubang hingga membentuk setengah bola disekeliling akar.
5. Bungkus akar dengan karung agar perakarannya tidak rusak.
6. Miringkan tanaman dengan satu persatu melepaskan tiang pancang.
7. Potong daun paling bawah dari tanaman untuk mencegah evaporasi dan bungkus daun yang tersisa agar tidak patch ketika dipindahkan.
8. Bungkus batang tanaman dengan karung agar durinya tidak melukai.
9. Sebelumnya gali lubang dengan diameter minimal 3 meter dan kedalaman lubang sama dengan kedalaman lubang sebelum tanaman dipindahkan.
10. Sebaiknya perlahan-lahan dalam memindahkan tanaman apalagi pada bagian akar karena dapat merusak seluruh sistem perakaran.
11. Ketika menanam pada lubang yang baru, sebaiknya daerah pangkal pohon yang biasanya ditumbuhi akar tertutup seluruhnya oleh tanah.
12. Siram tanaman secara rutin dan berikan hormon untuk pertumbuhan akar.

Selasa, 02 Maret 2010

Tanaman Rambat Peneduh Berbunga, Pas diaplikasikan untuk Pergola

Bandel dan gampang tumbuh hingga membuat aneka flora berbunga lincah itu cocok ditanam di lahan sempit dan minim sinar matahari. Ada banyak jenis tanaman merambat berbunga yang bisa Anda pilih. Ragam, flora ini cocok bila hendak digunakan sebagai peneduh. Sebagian besar tanaman ini toleran terhadap pa¬paran berbagai intensitas matahari. Bunganya yang cantik tetap lebat dan selalu mekar meski kondisi ling¬kungan di sekitarnya teduh.

Keunggulan lain yang dimiliki oleh kebanyakan tanaman merambat yaitu bandel serta mullah tumbuh. Sifat seperti ini membuat pemilik tidak direpotkan oleh pemeliharaan. Perawatan rutin yang di akukan cukup pemangkasan. Dilaksanakan setiap dua minggu sampai sebulan sekali. Pertumbuhan semakin pesat pada waktu musim hujan.

Tanaman merambat berbunga juga sering ditanam sebagai pot plant. Ukuran diameter pot yang di¬gunakan berkisar antara 20-30 cm. Mereka sangat cocok dimanfaatkan sebagai topiari. Untuk keperluan tersebut, pot harus dilengkapi kerang¬ka. Dibuat dengan kawat atau besi.
Topiari tanaman merambat berbunga dapat dipajang di tengah taman maupun di depan pintu gerbang.

Cara perambatan yang dilakukan tidak sulit. Butuh kesabaran. Juluran tanaman sedikit demi sedikit dililitkan di kerangka yang sudah tersedia. Agar tak mudah copot diikat dengan tali plastik. Ikatan bisa dilepas bila batang telah kokoh melilit kerangka. Bentuk topiari dan naungan terlihat semakin bagus bila daun tanaman tumbuh rimbun.

Pemupukan dilakukan setiap 1 bulan sekali. Menggunakan pupuk NPK. Pilih pupuk dengan kandungan Pospor lebih dari 50%. Atau dengan perbandingan NPK masing-masing 0 1 50 30. Tanaman yang di¬tanam dalam pot mendapat pupuk sebanyak 1 sendok makan. Sementara tanaman yang tumbuh langsung di pekarangan porsi pupuk yang diberikan 2 sendok makan dan diberikan 3 bulan sekali. Selain itu, pemangkasan juga dapat merang¬sang sekaligus menambah jumlah tandan bunga yang dihasilkan.

Menurut penuturan Agung Yuswan¬to, desainer taman di Jakarta Selatan, dinding dalam lorong sempit bisa disulap menjadi area yang indah dengan tanaman merambat berbunga. "Tanaman ini cocok bagi pemukiman di kota yang banyak dibatasi oleh tembok-tembok tinggi," ungkap Aria yang biasa disapa Agung itu.

Sumber " http://www.kebonkembang.com/panduan-dan-tip-rubrik-35/308-10-tanaman-rambat-peneduh-berbunga-pas-diaplikasikan-untuk-pergola.html

Senin, 01 Maret 2010

BUDIDAYA TANAMAN PISANG


PENDAHULUAN
Pisang adalah tanaman buah , sumber vitamin, mineral dan karbohidrat. Di Indonesia pisang yang ditanam baik dalam skala rumah tangga ataupun kebun pemeliharaannya kurang intensif. Sehingga, produksi pisang Indonesia rendah, dan tidak mampu bersaing di pasar internasional. Untuk itu PT. NATURAL NUSANTARA merasa terpanggil untuk membantu petani meningkatkan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (Aspek K-3).

SYARAT TUMBUH
Iklim
  • Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
  • Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
  • Curah hujan optimal adalah 1.520 - 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering.

Media Tanam

  • Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
  • Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
  • Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
Ketinggian Tempat

Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan
  • Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
  • Tinggi anakan untuk bibit 1 - 1,5 m, lebar potongan umbi 15 - 20 cm.
  • Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
  • Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.

Penyiapan Bibit

  • Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2x2 m
  • Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9.

Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam

  • Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar.
  • Simpan bibit di tempat teduh 1 - 2 hari sebelum tanam.
  • Buang daun yang lebar.
  • Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dalam larutan POC NASA (1 - 2 tutup), HORMONIK (0,5 -1 tutup), Natural GLIO (1 - 2 sendok makan) dalam setiap 10 liter air, selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan.
  • Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dalam air panas beberapa menit.

Pengolahan Media Tanam

  • Lakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak.
  • Gemburkan tanah yang masih padat
  • Buat sengkedan terutama pada tanah miring dan buat juga saluran pengeluaran air.
  • Dianjurkan menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan.

Teknik Penanaman

  • Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur.
  • Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
  • Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September - Oktober).
  • Siapkan campuran Natural GLIO dan pupuk kandang, caranya: Campur 100 gram Natural GLIO dengan 25 - 50 kg pupuk kandang, jaga kelembaban dengan memercikan air secukupnya, masukkan ke dalam karung, biarkan 1 - 2 minggu.
  • Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah.
  • Tanah galian bagian atas dicampur Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang (0,5 - 1 kg per lubang tanam), tambahkan dolomit (0,5 - 1 kg/lubang tanam), pupuk kandang 15 - 20 kg/lubang tanam.
  • Masukkan bibit dengan posisi tegak, tutup terlebih dulu dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur Natural GLIO, dolomit dan pupuk kandang, diikuti tanah galian bagian bawah. Catatan : pupuk kandang diberikan jika tersedia, jika tidak dapat diganti dengan SUPERNASA.
  • Siram dengan larutan POC NASA (1 - 2 tutup), HORMONIK (0,5 tutup) dalam setiap 5 liter air. Untuk mendapatkan hasil lebih baik, POC NASA dapat diganti dengan POP SUPERNASA. Cara penggunaan POP SUPERNASA: 1 (satu) botol POP SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 5 liter air diberi 5 tutup larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon. -Penyiraman dilakukan 2 - 3 bulan sekali.

Data kebutuhan dan cara pemupukan, adalah sebagai berikut :
PUPUK JUMLAH KETERANGAN

  • UREA 207 (kg/ha) Berikan 2x setahun, dalam larikan yang mengitari rumpun lalu ditutup tanah
  • SP-36 138 (kg/ha) 6 bulan setelah tanam ( 2x dalam satu tahun )
  • KCl 608 (kg/ha) 6 bulan setelah tanam ( 2x dalam satu tahun )
  • Pupuk Kandang 0,8-10 (kg/ha) Pupuk dasar, campur dengan tanah galian bagian atas
  • Dolomit 200 (kg/ha) Pupuk dasar, campur dengan tanah galian bagian atas
  • POC NASA 20 (botol/ha) Disiramkan 3 bulan sekali
  • SUPERNASA 10 (botol/ha) 4 bulan sekali
  • HORMONIK 10 (botol/ha) Dicampur POC NASA disiram 3 bulan sekali

Pemeliharaan Tanaman

  • Satu rumpun hanya 3 - 4 batang.
  • Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan).
  • Setelah 5 tahun rumpun dibongkar diganti tanaman baru.
  • Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran dengan tanah.
  • Penyiangan dan penggemburan jangan terlalu dalam.
  • Pangkas daun kering.
  • Pengairan harus terjaga. Dengan disiram atau mengisi parit saluran air.
  • Pasang mulsa berupa daun kering ataupun basah. Tetapi mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.

Pemeliharaan Buah

  • Potong jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir.
  • Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus kantung plastik bening polietilen tebal 0,5 mm, diberi lubang diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Usahakan kantung menutupi 15 -45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.
  • Batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.


Hama dan Penyakit
Hama

  • Ulat daun (Erienota thrax.)
    Menyerang daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun.
  • Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
    Menyerang kelopak daun, batang. Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan PESTONA.
  • Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis)
    Menyerang akar. Gejala : tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang tahan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.
  • Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.)
    Menyerang bunga dan buah. Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.

Penyakit

  • Penyakit darah
    Penyebab : Xanthomonas celebensis (bakteri). Menyerang jaringan tanaman bagian dalam. Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, dan membongkar dan membakar tanaman yang sakit.
  • Panama
    Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Menyerang daun. Gejala : daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.
  • Bintik daun
    Penyebab: jamur Cercospora musae. Menyerang daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian: : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
  • Layu
    Penyebab : bakteri Bacillus sp. menyerang akar. Gejala: tanaman layu dan mati. Pengendalian : membongkar dan membakar tanaman yang sakit, Natural GLIO diawal tanaman
  • Daun pucuk
    Penyebab : virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Menyerang daun pucuk. Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendalian: Mengendalikan kutu duan dengan Natural BVR, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

Panen

  • Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Buah 80 - 100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat.
  • Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan.
  • Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah.
  • Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali.
  • Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 - 10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.